22 - Yang sebenarnya Jay rasakan pt. 3

2.8K 419 114
                                    

"Hh!,"

Sunoo menutup mulutnya nggak percaya waktu dia lihat keadaan kostan didepan matanya sekarang. Kostan itu kelihatan berantakan. Semua barang berserakan dimana mana sudah kayak habis terjadi perampokan.

Sedangkan Jay, dia langsung menggeretakkan giginya waktu melihat semua itu. Dia memang memutuskan buat pulang setelah semalam menginap di tempat Sunoo, dan memaksa cowok itu untuk pulang sekalian karna menurut dia mereka berhak tinggal disana terlepas dari bagaimanapun kondisi yang dibuat Niki. Tapi dia nggak pulang untuk disuguhin pemandangan kayak gini.

Sunoo maju sedikit demi sedikit, ternyata di pojok ruangan ada yang terkulai dengan wajah terbenam di lutut disana. Niki. Siapa lagi kalau bukan Niki. Keadaan cowok itu berantakan.

Alis Sunoo nggak kuasa turun waktu dia melihat ada dua benda yang dipeluk erat erat oleh anak itu. Itu hoodie hitam Jay dan kaus ungu milik Sunoo.

Sunoo nggak mau memikirkan apa yang diperbuat Niki tentang kausnya itu. Tapi dia sama sekali nggak bisa abai tentang keadaan Niki yang sekarang. Kenyataan bahwa cowok itu terkulai lemas bersandar di tembok dan lututnya sendiri bahkan tanpa mengganti baju. Kenyataannya, Niki masih pakai baju seragam sekolahnya hingga saat ini.

Jay membuang mukanya setelah melihat Niki memeluk erat hoodie hitamnya. Alisnya menukik dengan wajah mengeras. Dia menoleh pada Sunoo,

"Bangunin tuh anak."

Ucapnya dengan nada ketus dan menekan.

Sunoo menunjukkan ekspresi yang sulit tapi Jay tidak perduli. Cowok itu malah mengepalkan tangannya disamping jaketnya seperti menahan emosi.

"Niki..?,"

Panggil Sunoo perlahan. Mengerutkan alisnya dengan wajah yang sedih sekaligus bimbang,

"Niki?," Panggilnya lagi.

Suara lembut Sunoo sayup sayup sampai ke pendengaran Niki. Cowok yang sudah lelah menangis semalaman itu terbangun, dan menaikkan kepalanya dengan tidak percaya,

"K-kak?,"

Suaranya parau. Kedua matanya yang berat dan bengkak menangkap bayangan dua orang yang berdiri didepannya. Dua orang yang sangat dia rindukan. Alisnya turun dengan ekspresi diujung tanduk sekali lagi, tak kuasa menahan segala emosi yang berkecamuk didalam hatinya.

Hati Sunoo mencelos waktu dia melihat ekspresi Niki yang begitu. Cowok itu kelihatan, jelas sudah menangis semalaman sampai kedua matanya menjadi berat. Bercak air mata ada diseluruh wajahnya dengan rambutnya yang berantakan kemana mana.

Sebetulnya, Sunoo nggak pernah kuat hati sama Niki. Dia nggak akan pernah tega. Kali ini juga, dia sebetulnya nggak tega dan ingin memeluk dan bertanya 'ada apa?' seperti biasanya. Tapi kemudian dia sadar sekarang kondisinya tidak memungkinkan.

Sedangkan Jay, dia masih tetap ditempatnya. Cowok itu terdiam dengan mata tajam seperti memiliki pikirannya sendiri yang akan meledak suatu waktu. Waktu Niki bersitatap dengan pandangan tajam Jay itu, hatinya mencelos.

"K-kak.. Kemarin kemana? A-aku kangen..,"

Suara Niki terbata bata. Dia nggak bisa memungkiri, aura kedua orang didepannya saat ini sangatlah tidak bersahabat, tetapi dia tetap memaksakan senyumnya. Memberikan senyuman selamat datangnya yang biasa,

"A-aku tunggu kalian semalem—,"

—BRUAK!

Suara barang dilempar keras memekkan telinga secara tiba tiba. Ternyata Jay pelakunya. Cowok itu melotot dan menunjuk ke arah Niki dengan kasar,

Adult Industry √ Sunkijay | ENHYPENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang