32 - Jumat : Rasa yang Terpatri

2.4K 296 227
                                    

'MmM~.. Kak Jay, Nggak mungkin kan- kamu nggak ngerasa apa apa mm~'

Jay geleng geleng. Mengenyahkan suara Niki itu dari pikirannya. Bisa bisanya dia kepikiran suara orang ngigo.

Iya, itu tadi tengah malem Niki pas bobok mendadak megang megang dia, sambil ngingo gitu di depan mukanya. Horror banget dah. Mimpi buruk semua cowok lurus kalo diajak bobok bareng temen yang belok kayaknya. Nasib baik Jay biseks, jadi ga serem serem amat.

Jay menunduk, naikin kakinya yang cuma berbalut kolor print 'CUCCI CUCCI DepanGANG' itu ke atas. Dia yang tadinya gabut aja nongki didepan teras rumah itu jadi kepikiran. Sebetulnya, pertanyaan Niki itu bisa dia jawab nggak sih?

Jay ngerogoh kantong kolornya, ngeluarin rokok dari dalem situ. Lalu nyalain satu batang pake korek.

'Perasaan? Perasaan gue gimana emang?'

Jay menghisap rokok itu, lalu menghembuskannya pelan pelan,

'Emang gue punya rasa-rasa gitu?'

Jay garuk garuk kepalanya sendiri. Sebetulnya, dia tuh udah terlalu lama idup sebagai bajingan yang pinter mainin kontol doang. Jadi dia nggak sebegitu ngerti cara mainin hati, apalagi hatinya sendiri. Jadi kalo urusan kayak gini, dia nggak akan bisa langsung jawab.

Clek,

"Jay gue berangkat,"

Jay menoleh. Ternyata itu Sunoo, udah rapih, lagi nutup pintu kostan. k
Dari dandanannya keknya mau berangkat kuliah.

Kedua mata Jay memandangi Sunoo sekilas,

'Perasaan gue ke elo, gimana ya?'

Batinnya.

Tapi belum sempet Jay mikirin itu, Sunoo udah keburu balik badan mau capcus aja.

"Eh- Noo. Gue anterin,"

Cegat Jay.

Sunoo berhenti berjalan. Menoleh, menaikkan alisnya binggung,

"Hah? Ngapain?,"

Jay senyum, kedua matanya menyipit,

"Ya gapapa kali. Masa anterin istri gue sendiri gaboleh, yegak,"

Ucapnya sambil cengengesan. Sunoo cuma memutar kedua matanya aja.

Kemudian cowok itu naik ke motornya, nyalain mesin dan berhenti disamping Sunoo,

"Buru beibi,"

Sunoo memutar bola matanya sekali lagi, lalu langsung naik aja tanpa ngomong apa apa.

Jay kemudian mengendarai motornya kayak biasa. Muter keluar komplek, soalnya kalo ga jalan kaki ga cukup pake jalan pintas.

"Noo, geronjalan. Lu pegangan gih,"

Ucap Jay ditengah jalan. Sunoo liat ke depan, nggak ada geronjal apa apa tuh. Jalannya mulus ga bolong bolong,

"Aman kok," Timpalnya.

Jay berdecak,

"Yaelah pegangan aja kali. Kali aja kan.. Emm, kali aja gitu ada geronjalan ntar lu nyungsep. Dah sini!,"

Adult Industry √ Sunkijay | ENHYPENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang