BLUR

43 4 1
                                    

ALKA DELTA KENANZO N,seorang pemuda dengan segudang duka dalam diam,peristiwa itu benar benar merenggut senyumnya,semesta terlalu kejam padanya.setelah kedua orang tuanya yang pergi terlebih dahulu apakah pelangi yang baru saja berbaur itu akan tuhan halangi juga untuk bersatu dengannya.entah kejutan apalagi yang disiapkan untuknya,semesta ini terlalu abu abu untuk dimengerti olehnya.

"Aku tidak sedang pura pura bahagia,aku hanya diam juga bukan berdamai dengan keadaan.aku hanya lelah"

"Bunda sama ayah pasti baik baik aja,m-mungkin handphone bunda lobet"ucap seorang anak berusia 15 tahun dengan hati seperti di hantam ribuan peluruh,di susul dengan deraian air mata yang membasahi kelopak matanya.

"B-bunda sama ayah kenapa ninggalin alka sama bang afa hiks"ucapnya lirih.

hilang sudah penyemangat dalam hidupnya,mentari itu tidak lagi memberi penerangan padanya,kini kegelapanlah yang menjadi teman kesehariannya.ia berkelana tanpa arah menghilangkan kehangatan dalam dirinya memunculkan atmosfer baru dengan kengkraman dingin yang membekukan,sisi lainnya muncul dengan sendirinya.

"ALKA LIAT ABANG,KENAPA LO JADI GINI.lo boleh sedih tapi jangan berlarut larut gini,lo kira bunda sama ayah bakal seneng liat lo begini,apalagi ini masalah sekolah LO PINTER AL,KENAPA NILAI LO ANJLOK GINI?"

Seorang pemuda berusia 18 tahun kini tengah melamun beratapi foto usang di depannya,"Bunda alka cape,alka mau ikut bunda sama ayah aja.bang afa udah nikah dia udah ada temen hidupnya,sedangkan DIRAnya alka ternyata bedah sama alka bunda,alka liat dia sholat dhuha."


ALKARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang