[BL] Rencana untuk Merayu Penjahat (Quick Wear) Book 2

15.8

Setelah upacara penobatan, para malaikat dan iblis yang datang untuk memberi selamat semua kembali satu demi satu.

Yang Mulia Raja Iblis dan ibu pemilik aslinya berkemas dan pergi pada hari kedua penobatan mereka, terlepas dari apakah Gu Yiling bisa mengelola dunia iblis dengan baik. Si kecil malang yang diterima pada upacara penobatan dikeluarkan dari perbudakan oleh Gu Yiling dan memberikan sejumlah besar uang untuk mengirimnya keluar dari istana.

Sebelum pergi, Kasihan Kecil masih memeluk kakinya dan berterima kasih padanya sambil menangis.Gu Yiling merasa bahwa cara Abraham memandangnya hampir memakannya.

Abraham masuk tentara, yang merupakan inisiatifnya sendiri. Jika dia bisa berkontribusi pada dunia iblis, maka dia dan Gu Yiling akan memiliki perlawanan yang jauh lebih sedikit. Dia tidak ingin Gu Yiling bekerja keras dan membayar sendiri, dia juga ingin melakukan sesuatu untuk masa depan mereka.

Gu Yiling menjadi raja iblis baru, dan semuanya berkembang ke arah yang baik.

Setahun kemudian, undangan dari Alam Dewa juga untuk upacara seribu tahun Dewa dan Alam Iblis.

Ini bukan masalah besar pada awalnya, tetapi menyebabkan kegemparan di antara iblis di dunia iblis. Karena undangan ini, Gu Yiling diminta namanya untuk membawa Abraham, yang baru saja menunjukkan keunggulannya di ketentaraan.

Ada banyak orang yang tahu bahwa Abraham adalah anak dari mantan Raja Dewa, tetapi bagaimanapun juga, Abraham telah tinggal di Alam Iblis sejak dia masih kecil, sudah seribu tahun dan dia tidak pernah memiliki hubungan dengan Dewa. Dunia. Terlebih lagi, Yang Mulia Raja Iblis ingin menikahi Abraham sebagai ratu, dan Abraham masuk tentara lagi, jelas untuk berkontribusi pada dunia iblis, jadi mereka berpura-pura melupakannya.

Tapi sekarang, surat dari raja Allah Salam ini telah sepenuhnya mendorong Abraham ke garis depan.

Abraham mengetuk pintu kuil iblis, dan suara yang agak agung datang dari dalam: "Masuk."

Iblis yang duduk di dekat meja menekan pelipisnya dengan sakit kepala, dan melihat bahwa itu adalah Abraham, wajahnya sedikit lebih baik.

Abraham mengenakan seragam hitam yang unik untuk Pasukan Iblis. Seragam ini dibuat khusus untuk iblis, kebanyakan iblis memiliki rambut hitam, dan jarang memiliki rambut krem ​​​​dan mata biru muda. Abraham, yang mengenakan seragam hitam, tampak terkikis oleh kegelapan.

Gu Yiling cemberut, "Melihatmu berpakaian seperti ini, aku ingin mengubah warna seragam tentara menjadi putih."

Abraham berjalan ke arah Gu Yiling, mengulurkan tangannya di kedua sisi pelipisnya dan meremas dengan jumlah yang tepat. Setelah mendengarkan kata-kata Gu Yiling, dia tersenyum dan berkata, "Jika kamu benar-benar harus melakukan ini, iblis-iblis itu mungkin akan membuat banyak suara."

"Itu bukan salahmu!" Gu Yiling berkata, "Apa maksud kakak? Aku tidak peduli padamu selama seribu tahun, dan sekarang kamu ingin aku membawamu kembali, apa kamu sakit?"

Setelah selesai berbicara, Gu Yiling menatap Abraham lagi dengan sedih, dan berkata dengan mulut datar: "Jangan pikir aku tidak tahu, kamu tidak ingin datang ke dunia iblis denganku ketika kamu masih muda, kamu hanya menyukai saudaramu. Tidak apa-apa sekarang, dia ingin kamu kembali. , kamu cepat kembali! Jangan menjadi penglihatan saya menghalangi jalan hubungan Anda. "

Melihat Gu Yiling mulai membalik akun lama, Abraham sedikit lucu , dia memeluk Gu Yiling yang tidak puas dan berjuang, "Ini semua Sudah lama sekali, aku sudah lama lupa." Kemudian, dia berkata dengan tulus: "Sekarang, di hatiku, kamu adalah satu-satunya, dan aku bisa tidak lagi menahan orang lain."

Bulu mata Gu Yiling sedikit bergetar.

"Kamulah yang mengajariku harga diri, memberiku kehangatan, menarikku keluar dari jurang yang gelap, dan mengajariku semua yang penting. Bagiku, kamu lebih penting daripada saudara lelakiku yang belum pernah aku lihat beberapa kali. Aku mencintaimu lebih dari apa pun."

Gu Yiling awalnya tidak terlalu marah, tetapi ketika dia mendengar pengakuan menyentuh dari Abraham, dia tidak tahu ke mana perginya amarah kecilnya.

Dia cemberut, berpikir pada dirinya sendiri, mulut seorang pria, pembohong, dia berkata ketika dia masih kecil bahwa cukup untuk melihat senyum Salam.

Bagaimanapun, Gu Yiling membawa Abraham ke alam para dewa.

Unicorn hitam menarik kursi sedan dan datang dari langit. Raja iblis yang datang dari jauh membawa tiga atau empat iblis. Mereka semua berambut hitam dan berpakaian hitam. Sayap mereka yang besar dan tajam terbentang, dan potongan hitamnya tampaknya menutupi cahaya sepenuhnya.

Karena itu, dalam kelompok itu, Abraham dengan rambut krem ​​​​dan tanpa sayap menonjol.

Raja Iblis dari Dunia Iblis yang baru diangkat baru saja dewasa, dan dia tidak tinggi, tetapi auranya tidak kalah dengan siapa pun. Dia berjalan perlahan ke kuil yang dikelilingi oleh setan.Pada saat itu, tampaknya semua sinar gelap berkumpul di atasnya, yang membentuk kontras yang tajam dengan raja putih murni Salam.

Salam menyipitkan matanya dan menatapnya tanpa menunjukkan jejak, lalu matanya tertuju pada Abraham yang berdiri di samping Gu Yiling.

Malaikatnya memberi tahu dia apa yang terjadi pada upacara penobatan adik laki-lakinya baik-baik saja, yang tidak terlihat selama ribuan tahun. Dia tahu bahwa Abraham menyukainya dan dia mengatakan kepadanya bahwa ia memiliki perasaan dan pikiran tersembunyi untuknya. Abraham yang memandangnya ketika ia masih kecil namun tidak tau pikiran semacam ini masih tersisa.

Abraham adalah raja Allah dia tinggi dan menerima perhatian.

Melihat keatas... agak kuat

Mendengar kata-kata 233, Gu Yiling mengerutkan kening 'hah?'.

Dipengaruhi oleh halo protagonis. Dia berada di dunia iblis dan jika dia tidak melihat Salam, dia tidak akan terpengaruh oleh protagonis, tetapi ketika dia melihat Salam sekarang, halo protagonis tetap akan berada di disini lagi. Semakin banyak semakin besar dampaknya.

Tentu saja Gu Yiling juga menoleh.

Salam mencelupkan sedikit air suci ke cabang zaitun hijau, berjalan melewati para malaikat dan iblis yang berlutut di bawah tangga satu per satu, memercikkan air suci ke mereka, dan akhirnya berhenti di depan Abraham.