"HAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA"
suara tangis yang histeris membuat perhatian warga kelas MIPA 1 dari yang sibuk dengan kegiatan masing-masing jadi teralihkan pada seorang perempuan berambut pendek yang duduk di bangku baris ke 2 dari pojok belakang kanan itu."Gua gamau disiniii *hiks* *hiks*, gua mau pulanggg" ucap Bora yang entah berbicara untuk siapa.
"Pulang gimana Ra, kita masih ada kelas, udah gapapa lu mau nangis disini juga, gua temenin Ra, lu ada apa? Cerita kalo udah gabisa Lo Pendem lagi disini temen Lo banyak" ucap Nayra teman sebangku Bora yang hanya bisa menenangkan dia karena sebenarnya ia pun tidak tau akar masalah dari sebab Bora menangis.
"kunaon?" ucap Fathur sang ketua kelas yang baru saja balik ke kelas usai ia melaksanakan misi mengisi amunisi perutnya itu menanyakannya pada warga kelas random yang terdekat dari pintu kelas.
tentu saya mereka menggeleng tidak tahu karena Bora yang ceria itu menangis secara tiba-tiba dan berteriak histeris secara tiba-tiba, bahkan teman terdekatnya pun tidak tahu alasannya.
"Gua mau pulanggg" Bora kembali menangis dan mengatakan hal yang sama.
"Iya iya lu tenang dulu Ra, sok tarik nafas nya, tenangin diri dulu, lu kalo kelamaan nangis pusing loh" Renata teman dekatnya Bora pun ikut menenangkannya.
Suara tangis Bora yang tidak berhenti sedari tadi pun perlahan memudar dan hilang, masih tersisa sisa dari segukan tangis Bora yang coba ia hentikan sembari mengusap air matanya sendiri, warga kelas pun sudah kembali dengan aktivitasnya masing-masing di jam kosong tersebut sedangkan Nayra, Renata, dan beberapa siswi lainnya masih setia menemani Bora.
'gregg' suara gesekan dari kursi yang tiba-tiba membuat bingung semua orang apa lagi suara tersebut berasal dari Bora yang sedari tadi membuat semua orang keheranan.
Bora pergi ke luar kelas secara tiba-tiba, entah kemana ia pergi teman-temannya berpikir mungkin Bora sedang ingin sendiri jadi tidak ada yang mengikuti kemana ia akan pergi.
Tak lama sejak perginya Bora dari kelas setelah kejadian tangis histeris itu,
"WOI TURUNNN!!"
"NAK TURUNN!"
"DEK TURUN DEK!"Teriakan itu berasal dari Guru dan Murid yang sedang melaksanakan kegiatan olahraga di lapang. Warga sekolah pun heboh dan pergi keluar untuk melihat hal apa yang membuat orang-orang itu teriak.
Bora, ia ada di ujung rooftop. Entah niatnya apa tapi semua yang dilakukannya membuat semua orang khawatir.
"BORAA JANGAN GINI BORA!"
"BORA TEMEN-TEMEN LO SAYANG SAMA LO, LO JANGAN JAHAT SAMA DIRI LO SENDIRI RA!"
Teman sekelas Bora mencoba untuk membujuk Bora agar ia turun dari tempat berbahaya itu.Bora yang berdiri di ujung rooftop itu hanya bisa melanjutkan tangisnya dan,
"AKHHHHHH"
"BORAAAA!"brugg!
KAMU SEDANG MEMBACA
change
RomanceTidak ada kepribadian ganda dalam diri seorang Deborah. Lalu mengapa dia menunjukkan sifat yang berbeda di lingkungan yang berbeda? Apakah orang-orang itu alasan Bora menjadi seperti ini? Cinta, Kasih Sayang, Rasa Benci, dan Pengkhianatan semua te...