PROLOG

9 2 0
                                    

'•Follow sebelum membaca'

BRUKK!!

"Aww,"Lea meringis kesakitan saat tubuh orang itu menabrak tubuhnya sampai terjatuh ke tanah.

Lea mencoba bangkit, lalu mengambil sekantong plastik cemilan yang tadi di belinya.

Yang jelas orang itu bukanlah mahkluk halus seperti yang di pikirkannya. Hal itu membuat Lea sedikit merasa tenang, walau si dia masih takut dengan apa yang baru saja di lihatnya. Warna merah itu, jelas itu adalah darah.

BRUKK!!...Belum juga Lea berdiri dengan tegap, seseorang lagi - lagi menabrak tubuhnya. Lea kembali terjatuh untuk ke dua kalinya. Semua makanan di tangan nya juga ikut terjatuh, dan berhamburan di tanah.

Bukannya meminta maaf dan membantu Lea berdiri. Orang itu malah berniat pergi begitu saja meninggalkan Lea yang masih terguling di tanah.

Hal itu membuat Lea sangat kesal, dan marah. Lea tidak akan tinggal diam, dia mencoba bangkit walau sekarang tubuhnya terasa sangat sakit. Perlahan dia  berlari mengejar orang yang berada tak jauh darinya, dengan penuh kemarahan.

Dengan kemampuan larinya yang cukup cepat, azylea berhasil mengejar orang itu. Dia langsung menarik tangan orang yang berada di depannya, membuat si pemilik tangan menghentikan langkahnya, berbalik menatap ke arah tangannya yang di pegang Azylea.

Orang itu mengalihkan pandangan nya, menatap tajam ke arah Lea. membuat Lea sedikit merasa takut. Mata hijau nya menatap lekat mata coklat milik Azylea.

Lea melihat wajah orang di depannya"Ganteng banget." Ucap Lea seperti terhipnotis dengan ketampanan laki - laki itu.

Cowok itu melepas paksa tangan azylea, membuat azylea tersadar dari lamunannya.

Dia melangkahkan kakinya menjauhi Azylea. "Arrg Lea Lea, lo tu gimana si." Lea mengerutuki dirinya sendiri karena telah memuji cowok itu, bukan memarahinya.

"WOI TUNGGU!!" Lea kembali mengejar laki - laki yang berjarak sedikit jauh darinya. "Gue belum juga marah - marah udah main pergi aja, enak banget idup Lo!" Bentak lea ketika dia sudah berada di depan cowok itu.

Laki - laki itu menatap Lea dengan penuh kemarahan. Wajah nya terlihat seperti singa yang hendak menerkam mangsanya. Sebenarnya saat ini Lea sangat ketakutan. Tapi, yah Lea namanya. Walaupun dia takut, dia tidak akan berhenti sebelum dia mendapatkan apa yang dia inginkan.

"Lo tu ngak ada akhlaq banget si, bukannya mintak maaf, malah pergi gitu aja. Ngak ada tangung jawab banget si lo jadi orang!"

Cowok itu hanya diam tampah menjawab lea yang terus mengoceh.
Dia kembali melangkah kan kakinya. "WOY!! Lea menarik tangan cowok itu. Mau ke ma.." blom sempat Lea melanjutkan ucapannya.

Cowok itu langsung menarik tangannya dengan kasar. Lalu memelintir tangan kecil milik Lea, membuat Lea meringis kesakitan.

" Lepas. Lepasin tangan gue!" Lea mencoba melepaskan tangan cowok itu dari pergelangan tangan nya, tapi nihil tenaga cowok itu terlalu kuat.

Tampah berniat melepaskan tangan Lea, cowok itu malah  menarik paksa tubuh lea ke tembok. Mengunci tubuh mungil lea dengan kedua tangan kekar nya. Membuat lea tidak bisa bergerak.

Tangan nya perlahan mengambil benda kecil dan tajam yang berada di celananya. Lea yang melihat benda yang baru saja di ambil cowok itu, mendadak pucat dan ketakutan.

Dia mendekatkan benda tajam itu ke pipi mulus milik Azylea. "Mau apa Lo hah!" Lea tampak sangat ketakutan, cairan bening perlahan keluar dari matanya.

"Bunuh lo!" Jawab cowok itu singkat, dingin.

"KALAU LO BERANI NYENTUH TUBUH GUE, GUE BAKAL LAPORIN LO KE POLISI!" Bentak lea pada cowok itu, berharap cowok itu tidak akan menyakitinya.

Cowok itu mengangkat kedua ujung sudut bibirnya, tersenyum kearah Lea. Senyum yang indah dan mempesona. Tapi, bagi Lea sekarang senyuman itu sangat menakutkan.

Pria didepannya ini sekarang seperti malaikat maut yang ingin mencabut nyawanya.

Cowok itu menempelkan benda kecil dan tajam yang di pegang nya ke pipi putih milik Azylea. Benda tajam itu menggores pipi Azylea, membuat cairan berwarna merah perlahan keluar dari sana.

"Arrg ahh sakit."Lea meringis kesakitan, saat benda tajam itu perlahan menyentuh pipi nya. "Ya allah lea masih mau hidup, Lea masih banyak dosa, Lea ngak mau masuk neraka, Lea ngak mau mati dengan cara kek gini ya allah hisst."ucap lea dalam hati dengan air mata yang kini sudah membasahi pipinya. Memohon kepada allah agar tidak mencabut nyawanya.

"Hisst hisst Lea ngak mau mati, jangan bunuh Lea hisst," ucap Lea memohon pada orang di hadapannya.

Seketika cowok itu menghentikan aksi nya yang hendak mencabik-cabik wajah Azylea. Entah kenapa dia tidak ingin membunuh gadis di depannya.

Awalnya dia ingin menjahit mulut gadis itu, merobek nya, dan melempar tubuh gadis itu untuk makanan harimau peliharaan nya. Tapi dia mengundurkan niat nya itu, dia tidak tau kenapa, dia hanya tidak bisa!

Melepaskan mangsanya adalah hal yang tidak pernah di lakukan olehnya sebelumnya. Dia juga bingung dengan dirinya sendiri. Cowok itu menatap singkat wajah gadis di depannya. Lalu, pergi meninggalkan Azylea yang masih menangis ketakutan.

Semoga kalian suka❤️
Jangan lupa tinggalin jejak dengan vote dan komen.
Thanks you

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 11, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Darkness & Fire FliesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang