01

51 18 19
                                    

Babak Final Olimpiade Matematika sedang di selenggarakan, masing masing siswa dan siswi dari berbagai sekolah turut hadir ke acara tersebut. terutama sekolah yang sekarang menjadi tuan rumah yaitu SMP GARUDA MERAH

Banyak sekali orang orang yang berdatangan dari luar sekolah maupun dalam sekolah, Sekarang seorang siswa yang sedang bersiap untuk mengikuti Final Olimpiade tersebut. Siswa itu bernama Algara Pradikta Husein. Siswa yang selalu menjadi kebanggaan sekolah, Siswa yang di kenal dengan kepintaran nya dalam masalah memecahkan soal soal sulit yang di berikan oleh guru dan ia juga memiliki keahlian nya dalam bidang atletik. Ia sering sekali mengikuti lomba lomba yang di adakan di dalam sekolah maupun di dalam sekolah.

PENGUMUMAN UNTUK SELURUH PESERTA BABAK FINAL OLIMPIADE MATEMATIKA DI HARAP BERKUMPUL KE AULA 10 MENIT LAGI.

Pengumuman terdengar di seluruh penjuru sekolah. Algara selaku siswa yang akan mengikuti Olimpiade tersebut pun berjalan ke arah Aula.

"Algara!" Teriakan tersebut sangat terdengar jelas di kuping Algara. Algara membalikan badan nya, dan benar saja, Ia menemukan seorang perempuan yang sudah selama 2 bulan ini terus bersama nya.

Perempuan tersebut berlari ke arah Algara,

"Jangan lari lari, gue nggak kemana mana" ucap Algara dengan kekehan karena perempuan tersebut selalu berlaga seperti anak kecil di depan nya.

"Gue cariin lo kemana mana tau" ucap perempuan tersebut, perempuan itu bernama Zamora Alkara Abigail.

Seperti yang pernah di ucapkan Algara, nama itu sangatlah indah. sama seperti perempuan yang mempunyai nama itu.

Algara dan Zamora adalah teman kecil, mereka sudah bertemu saat mereka menduduki bangku Sekolah Dasar. Sebenar nya sendari dahulu mereka berdua tidak pernah dekat, padahal mereka selalu satu kelas selama 6 tahun berturut-turut. Saat mereka lulus Sekolah Dasar, Algara dan Zamora memasuki Sekolah Menengah Pertama yang sama. yaitu, SMP GARUDA MERAH.

Dari Sekolah Dasar mereka tidak pernah mengobrol tentang apapun itu, bahkan ketika mereka berada di kelas yang sama, mereka tidak pernah berbicara ataupun saling tegur sapa, begitu pun saat mereka menduduki kelas 7 dan 8 SMP. kedua nya masih seperti saat mereka menduduki bangku Sekolah Dasar. Sampai akhirnya mereka berada di kelas 9, entah kenapa waktu selalu mempertemukan mereka berdua. Entah itu soal masalah sekolah atau personal, sering sekali hal itu melibatkan keduanya. Hingga akhirnya 2 Bulan belakangan ini, keduanya menjadi sangatlah dekat.

"Gue abis dari kamar mandi, lo nyariin gue kemana?" tanya Algara sambil merangkul pundak Zamora dan mengajaknya jalan ke arah Aula.

"Gue tadi udah nyari lo ke Aula, Gue kira lo ada di sana"

"Kenapa nggak telfon aja? kan bisa lewat telfon, Ra"

"Ah iya! tapi gue lupa..."

"Kebiasaan" kekeh Algara sambil mengusap surai rambut milik Zamora,

Sesampainya di depan Aula yang sudah berisikan berpuluh puluh atau beratus ratus orang, Algara melepaskan rangkulan yang berada di pundak Zamora. Dirinya tersenyum menghadap Zamora,

"Cantik. selalu cantik" Rona merah sangat tercetak jelas di pipi Zamora,

"Makasih" ucap nya kiku sedangkan Algara terkekeh di buatnya,

"Gue ke sana dulu ya, nanti pulangnya lo sama siapa?"

"Hmm, paling sama Jupiter kalo nggak sama Raka" ucapan Zamora langsung di respon dengan anggukan Algara.

"Oiya nih" ucap Zamora sambil memberikan minuman bervitamin untuk Algara,

Algara tersenyum manatap botol minuman yang baru saja di berikan oleh Zamora,

"Makasih ya" Tangan Algara pun terangkat untuk mengelus kepala Zamora,

Zamora tersenyum, lalu berkata

"Yaudah sana masuk, gue nonton disitu" ucapnya sambil menunjuk salah satu bangku yang masih kosong dan belum terisi oleh siapapun.

Algara mengangguk lalu perlahan berjalan masuk ke dalam Aula,

"Algara, semangat!!" ucap Zamora begitu antusias, Algara lagi lagi di buat tersenyum karena kelakuan Zamora yang selalu membuatnya tersenyum senang.

Sudah lewat satu jam Final berlangsung, dan skor antara Algara dan lawan pun seri. kini tersisa satu soal sebagai penentu, siapakah yang akan menang di Olimpiade Matematika antar Sekolah kali ini,

Juri pertama pun mulai membacakan soal terakhir,

"Baiklah karena kedua Tim memiliki jumlah Skor yang sama, sekarang saya akan membacakan soal penentu siapa yang akan menjadi pemenang di acara Olimpiade Matematika antar Sekolah ini."

"Karena ini soal terakhir, dan termasuk soal penentu, saya harap kalian mendengarkan nya dengan baik." Ucap Juri tersebut

"Diketahui A = {0,1,2,3,4}; a,b,c adalah tiga anggota yang berbeda dari A, dan (ab)c = n. Nilai maksimum dari n adalah...."

Algara secepat mungkin langsung mencatat soal tersebut dan menghitung nya, begitu pun dengan lawan yang berada 1 meter di sampingnya.

Mata Zamora sendari tadi tidak lepas menatap ke arah Algara. Dia sangat menyukai saat Algara fokus seperti ini, Zamora sangat menyukainya.

Sampai akhirnya Algara memencet Bell, tanda dirinya sudah selesai mengerjakan soal tersebut,

"Baik Algara, Nilai maksimum dari n adalah?"

"6561" tidak takut akan salah, Algara mengucapkan nya dengan lantang,

Zamora tersenyum dan menatap kagum ke arah Algara.

"Benar!" ucap Juri tersebut penuh semangat,

Semua orang yang berada di Aula tersebut bertepuk tangan, yang mengucapkan selamat kepada Algara.

"SELAMAT KEPADA ALGARA PRADIKTA HUSEIN DARI SMP GARUDA MERAH JUARA SATU OLIMPIADE MATEMATIKA ANTAR SEKOLAH, MENDAPATKAN MEDALI EMAS, PIALA, DAN JUGA UANG SEJUMLAH 5 JUTA RUPIAH"

Algara pun maju ke depan untuk menerima hadiah, piala dan juga medali

Tepuk tangan meriah sendari tadi tidak pernah berhenti, Algara tersenyum senang,

Kali ini dirinya pertama kali memenangkan Olimpiade bukan hanya untuk Sekolah, melainkan ia juga memenangkan Olimpiade ini karena perempuan yang sudah dekat bersama nya beberapa bulan kebelakang ini yaitu, Zamora.

ELPIDATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang