06

18 6 11
                                    

Zamora baru saja turun dari tangga dan langsung menuju meja makan. di sana sudah ada Tama yang duduk rapih sambil memainkan ponselnya,

"Pagi Bang" ucap Zamora kepada Tama, Zamora langsung duduk di bangku yang tepat berada di samping abangnya itu,

Tama tersenyum, tapi tanpa melihat ke arah Zamora

"Pagi juga, Ra"

"Papa udah berangkat, Bang?" tanya Zamora sambil melahap roti yang mungkin sudah di siapkan oleh Tama, tadi.

Tama mengangguk,

"Udah, katanya buru buru ada file yang harus di cek gitu" ucap Tama tanpa melihat Zamora sadikitpun, sendari tadi mata Tama hanya fokus kepada ponsel yang sedang ia pegang,

"Bang" panggil Zamora

"Hm?"

"Abang"

"Apa, Ra?" mata Tama tetap terfokus ke arah ponselnya,

"Zabiel Baskara Tama" panggilan dari Zamora kali ini langsung membuat Tama menengok ke arahnya,

"Kenapa? kok manggilnya kaya-" sebelum Tama menyelesaikan ucapan nya, Zamora terlebih dahulu berbicara,

"Lo punya pacar ya?" ucap Zamora,

Tama langsung mengerutkan jidatnya, hal itu membuat Zamora langsung mengusap jidat Abang nya itu,

"Jidat nya jangan di gituin" ucap Zamora,

"Kenapa mikir kaya gitu?" tanya Tama,

"Mikir apa?"

"Kalo gue punya pacar"

"Ya abis nya lo dari tadi gue panggilin juga fokusnya ke handphone mulu" ucap Zamora sambil menatap kesal ke Abang nya itu,

"Sorry Sorry"

"Gue abis pesen bunga di florist nya Mama Jupiter, kita mau ke tempat Bunda kan?"

Zamora menatap Tama lalu mengangguk,

"Gue enggak akan punya pacar sebelum ada yang bener bener jagain lo, Ra. jadi jangan pernah mikir kaya gitu"

"Bang, Gue gapapa. maksud nya, lo kalo punya pacar, ya yaudah. gue ngerti kok"

Tama menggeleng,

"Enggak"

"Kenapa?"

"Gue takut kasih sayang gue buat lo terbagi, Ra. dan gue enggak mau hal itu kejadian"

"Bang-"

Zamora belum selesai berbicara, Tama terlebih dahulu bangun dari duduknya dan berucap,

"Ayo, udah selesai kan sarapan nya?" Zamora mengangguk, lalu berjalan mengikuti Tama ke untuk ke garasi mobilnya,

Ketika kita berdua berbicara tentang masalah seperti itu, Tama selalu menghindar. entahlah mungkin itu salah satu perbincangan yang sensitif bagi, Tama.

Padahal Zamora sendiri pasti akan sangat senang jika Tama memiliki pacar. untuk masalah nanti kasih sayang Tama akan terbagi sejujurnya Zamora tidak terlalu mempermasalahkan hal tersebut.

Waktu Zamora dan Tama keluar dari rumah nya, tiba tiba di depan rumah Zamora sudah ada Raka yang sedang berdiri di depan mobilnya,

Raka tersenyum menatap ke arah Zamora dan Tama,

Lihat? sikap Raka berbeda 180° waktu bersama Zamora,

"Kenapa, Rak?" tanya Zamora sambil berjalan ke arah Raka,

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 05, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ELPIDATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang