1. 4 : The Hunt (1)

115 19 1
                                    

•Note•

- K as Keyston Amory
- Nicholas as Niall Amory
- Ej as Ethan Amory
- Taki as Taylor Amory

Δ•••Δ

   Keyston menyapukan pandangannya ketika sampai di desa yang beberapa bangunannya hancur berantakan. Orang- orang disana terlihat dipandu oleh prajurit istana untuk segera masuk ke area pengungsian yang didirikan oleh kerajaan. Tampak banyak orang masih ketakutan dan menangis, entah karena trauma atau salah satu anggota keluarga mereka yang belum juga ditemukan. Niall mengamati setiap puing- puing bangunan yang berserakan ditanah, monster apa yang berhasil meghancurkan desa seperti ini, batin Niall.

   Disisi lain, Taylor tak bersuara. Dia benar- benar terkejut dengan tingkah Reese kali ini. Apa tujuannya? Mengapa harus desanya? Mengapa harus orang- orang disayanginya yang merasakan hal ini? Suara panggilan Keyston menyadarkan Taylor dari lamunanya. Sang kakak terdengar menyuruh Taylor dan Ethan untuk berpencar mencari kebaradaan sang ayah sebelum pergi melaksanakan misi. Mendengar perintah sang kakak, Ethan dan Taylor pun segera turun dari kudanya, dan mulai berjalan mencari sang raja di tengah keramaian.

    Sementara itu, Keyston, Niall dan Margus terlihat mengambil arah yang berbeda dari kedua adiknya tadi. Di sepanjang jalan, Keyston dan Niall tak henti- hentinya mendengar suara tangisan memilukan dari orang- orang yang terluka akibat insiden ini, hal itu berhasil membuat Keyston mengepalkan tangannya, bisa- bisanya monster itu lolos dari pengawasannya.

   Salah satu prajurit segera memberi hormat ketika Keyston menghampirinya. Sang pangeran menanyakan keberadaan ayahnya yang belum juga ditemukan, hal itu membuat prajurit yang tengah bertugas membersihkan puing- puing bangunan segera mengangguk dan memberitahu jika sang raja kini berada ditenda utama pengungsian yang tampak tak jauh dari tempat mereka berdiri. Keyston mengangguk seraya berterima kasih, ia segera melangkahkan kakinya menuju tenda utama pengungsian. Disusul Niall dan Margus yan terlihat berada di belakangnya.

   Sesampainya disana, Niall tiba- tiba saja mengurung niatnya untuk menemui sang ayah. Dia memilih untuk menunggu bersama Margus di luar tenda. Keyston mengangguk dan segera menyibak kain tenda di depannya. Saat berada di dalam, Keyston mendapati sang ayah tengah fokus dengan benda aneh di tangannya. Sebuah buku kecil bersampul merah dengan lambang aneh berhasil membuat Keyston mengeryit.

    Menyadari seseorang tengah mematung di depannya, Emerson pun segera menutup buku kecilnya itu dan mengalihkan pandanganya pada Keyston. Emerson dengan santainya menanyakan apa tujuan Keyston kemari seraya menyimpan buku aneh itu di balik baju zirahnya.


''Buku apa-''

''Apa yang kau lakukan disini? Bukankah aku hanya menyuruh Taylor untuk misi ini?'' Potong Emerson.

   Keyston mengerutkan dahinya, ternyata sang ayah masih bersikeras melarangnya untuk ikut dalam misi. Ya, saat di istana, beliau memang hanya menyuruh Keyston untuk menyerahkan jabatannya sementara pada Taylor, Emerson berniat menjadikan Taylor sebagai pemimpin pasukan The Hunter dalam misi ini. Namun niat sang ayah langsung di tolak keras oleh Keyston, menurutnya itu sama saja menempatkan adiknya dalam bahaya. Pertengkaran Ayah-anak itu ternyata masih berlanjut hingga saat ini.

'' Aku akan tetap ikut dalam misi ini.'' Ucap Keyston berhasil membuat sang ayah berdecih di depannya.

''Sudahku bilang kau tidak seharusnya ikut dalam misi ini. Biarkan Taylor yang melakukannya sendiri.'' Jawab Emerson dengan tatapan tajamnya yang ditunjukan pada Keyston. Takut? Keyston tampak tidak goyah dengan niatnya yang ingin melindungi sang adik. Di malah menatap dingin sang ayah seraya mengatakan,

THE WITCH HUNTER [REVISI] || andAUDITIONboys AUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang