Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
The Perfect Lunatic
.
.
.
Angin malam berhembus kencang, meniupkan dingin ke seluruh penjuru kota. Lampu-lampu di gedung-gedung tinggi nampak kerlap-kerlip, sekilas mirip seperti cahaya bintang di kejauhan langit sana dari tempatnya berdiri saat ini.
Park Chanyeol. Hingga kini tidak ada orang dibawah sana yang menyadari remaja 17 tahun itu berdiri di tepi rooftop rumah sakit SNU, menatap kosong ribuan lampu-lampu seperti bintang di depannya dan baju tipis rumah sakit tidak cukup menghangatkan tubuhnya yang berdiri di sana sejak sore. Namun, hal tersebut tak penting bila dibandingkan dengan pertanyaan-pertanyaan yang membuat dirinya penasaran saat ini.
"Ini sungguh jalan tercepat dan tidak sakit, bukan?" Ucap Chanyeol menaikan kaki kirinya ke salah satu rongga tembok pembatas rooftop.
"Again today, I sleep at one side of my bed. As I leave space for your side. Everything in my room comes in twos. Starting from teacups to the toothbrushes in the bathroom."
Chanyeol terkejut mendengar suar itu ketika ia akan menaikkan sebelah kakinya yang lain ke tempat yang sama, dan mendapati remaja lelaki sama seperti dirinya mengenakan pakaian rumah sakit.
"Siapa kau?" Tanyanya menatap lelaki yang duduk di bawah pagar tempatnya berdiri, yang juga sama terkejutnya ketika mendengar suara Chanyeol.
"Oh, jangan pedulikan aku. Lanjutkan saja apa yang kau lakukan tadi." Kata orang itu, dan kembali fokus melanjutkan lagu yang dinyanyikannya hingga ia terbatuk mengeluarkan darah.
"Sial! Operasi itu tidak membantu sama sekali untuk lolos audisi!"
.
.
.
Again today, I sleep at one side of my bed. As I leave space for your side. Everything in my room comes in twos. Starting from teacups to the toothbrushes in the bathroom.
As much as we have memories of when we used to love. Traces of you are still here and there, filled in my room And it's making me suffer.
Clean up, lagu ballad milik penyanyi dan produser 'The Ray' yang dinyanyikan ulang oleh solois muda terkenal Byun Baekhyun saat berusia 17 tahun terus terputar dan terdengar di setiap sudut penthouse kompleks apartemen termahal di Korea Selatan, IPARK di kawasan Hannam.
Setiap sudut dinding unit mewah yang berada di lantai teratas bangunan apartemen paling terkenal tersebut juga dipenuhi dengan foto hingga poster dalam berbagai ukuran penyanyi yang menjadi bintang paling bersinar saat, Byun Baekhyun.
"Sampai jumpa di konser besok, dan aku sudah menyiapkan sesuatu yang sangat spesial untuk kalian semua."
All the memories are split into two For you, they are memories For me they are painfultears...
Tidak hanya pemutar musik yang terus memutarkan lagu ballad dengan nada pelan yang dinyanyikan penyanyi papan atas Korea Byun Baekhyun sebelum terkenal. Terdapat pula televisi pintar besar di tengah ruang tamu yang juga menyala dan menampilkan live streaming penyanyi 28 tahun bermarga Byun tersebut di platform media sosial yang sering dijadikan sarana komunikasi antara penggemar dan idola.
"Saranghae~"
"Ahhhh... Nghhh... Nado..." Desahan dan erangan tersebut keluar bersamaan dengan Byun Baekhyun yang mengakhiri sesi live streamingnya selama 30 menit.
Dengan napas terengah, pria tinggi pemilik sekaligus satu-satunya orang yang tinggal di tempat mewah tersebut sangat menikmati kocokannya pada penisnya yang semakin cepat, serta menghirup dalam-dalam aroma parfum perpaduan jeruk segar dengan amber dan musk juga keringat yang menguar dari kemeja merah yang pria itu bekapkan ke hidungnya.
"Ahhh... Baekhyun..." Desah pria tinggi itu mencapai puncak, dan menyemburkan cairannya dengan memanggil nama solois terkenal yang menjadi idola semua orang termasuk dirinya.
Pria itu lalu menjilat, dan mencium sensual mulut sebuah botol air mineral seperti mencium bibir seseorang.
"Bagaimana cara menjadikanmu milikku?" Tanya pria itu menatap intens seseorang yang baru masuk ke dalam unit apartemen yang tampil di layar televisi besarnya sekarang.
.
.
.
Byun Baekhyun. Sejak debutnya di tahun 2012 hingga sekarang, ini adalah kali ketiga solois papan atas Korea Selatan tersebut menggelar konser solo setelah album terbarunya dirilis.
Bermodalkan bakat vokal luar biasa, album terbarunya yang berjudul Bambi telah mencapai satu juta penjualan hanya 20 hari setelah dirilis. Bambi menjadi album solo keduanya yang telah terjual satu juta kopi, yang pertama dirilis pada Mei 2012, Delight. Hal ini membuat Baekhyun memegang rekor sebagai artis Korea pertama dalam 20 tahun yang menjual satu juta kopi proyek solo.
Bambi, Bam-Bambi, Bambi, Bambi Bambi, Bam-Bambi, Bambi, Bambi You're so precious, I can't take it You are dreamy, Bambi, Bambi.
Suara riuh tepuk tangan penonton menjadi akhir penampilan pembuka konsernya. Memiliki visual menawan dengan kepribadian yang positif, Baekhyun sukses membuktikan talentanya yang cemerlang di industri hiburan Korea Selatan dalam konser ketiganya kali ini telah berhasil mendatangkan sekitar lebih dari5.000 penonton sebab ini adalah konser pertama yang digelar setelah Baekhyun disibukkan tampil di televisi dengan membintangi drama dan berbagai program variety show.
"Ada apa, Pak Manager? Kau terlihat gelisah." Tanya salah satu coordi atau penata busana khawatir melihat manager Baekhyun yang berdiri disampingnya yang tampak tegang.
Tidak hanya di depan panggung yang riuh penonton, tapi suasana di belakang panggung pun sama riuhnya. Belakang panggung. Tak seperti yang diperkirakan, area belakang panggung ternyata tak megah ataupun luas dari segi ukuran. Malah terbilang sederhana untuk sebuah konser megah seperti ini.
Namun saat melihat sekeliling, terlihat jelas betapa banyaknya detail, kerja kerasa dan persiapan yang dibutuhkan dalam melengkapi keseluruhan pertunjukan.
Lokasi di belakang panggung dipenuhi berbagai elemen dan detail penting yang diperlukan selama konser. Mulai dari seluruh jenis properti yang dibutuhkan di atas panggung. Kemudian, lemari berisikan kostum yang tersusun rapi sesuai urutan dan nama.
"Um... Aku tidak ingin merusak suasana hati kalian saat ini, tapi aku tidak ingin membohongi diri sendiri atau penggemar yang mencintaiku."
"Aku sedang menguatkan mental." Jawab manager artis tersebut tanpa mengalihkan pandangannya dari layar televisi didepan mereka yang menampilkan Baekhyun sedang berbicara pada penggemarnya.
"Aku... Yakin kalian akan kecewa padaku setelah ini, tapi aku berharap kalian menerimaku."
"Ada apa? Kenapa Baekhyun menangis?" Ucap semua orang terkejut.
"Aku menyukai orang yang berjenis kelamin sama denganku."