Sakusa Kyo adalah seorang raja di kerajaan Sakusa. Ia adalah salah satu kakek buyut dari Sakusa Kiyoomi. Wajah pria itu ada di silsilah kerajaan sebagai raja ke-9. Sementara Sakusa Kiyoomi adalah raja ke-12.
Sakusa Kyo, terkenal karena ia yang mencetuskan perintah untuk memusnahkan semua penyihir, setelah kutukan terlempar untuk keluarganya.
Dan siapa sangka, kesamaan namanya dengan nama Kiyoomi ternyata bukan hanya kebetulan. Ini takdir, takdir Sakusa tak hanya menjadi pangeran vampire, tapi menjadi---
"mungkin ini ada hubungannya dengan Tato klaim pada Shouyo, master. Alih-alih ia berbentuk mahkota, ia berbentuk gagak. Dan anda tau, apa nama gagak dari Tsukasa Iizuna?" ucap Korai dengan pertanyaan diselipkan diakhir kalimatnya.
"apa?"
"hebatnya, namanya Shouya, mirip dengan Shouyo" ucap Korai lagi sembari mengeluarkan kertas lainnya dan memberikannya pada Sakusa.
"mungkin, Master. Kau adalah reinkarnasi dari raja Sakusa Kyo yang dulunya -mungkin- menyinggung seorang penyihir bernama Tsukasa Iizuna, dan gagak Iizuna bukan makhluk abadi seperti tuannya, jadi ia juga me-reinkarnasikan dirinya melalui Shouyo" jelas Korai panjang lebar, yang di balas gelengan tak percaya dari Sakusa.
"dan--"
"diam! Aku akan mencarinya sendiri" ucap Sakusa pada akhirnya, memotong apapun yang akan dikatakan lagi oleh Korai. Mendengar itu seketika membuat Korai diam.
"sampai saat itu tiba, aku ingin kalian berhenti ber-spekulasi" lanjutnya kepada semua tetua vampire di hadapannya.
---menjadi vampire dari gagak yang ber-reinkarnasi. Entah kenapa kenyataan itu tak mau Sakusa terima dengan baik.
~♥~
"hm"
Suna tiba-tiba bergumam, menatap ke atas di mana langit-langit ruangan itu berada. Hanya menatap ke atas dan tak mengatakan apapun. Hingga menarik perhatian pengantin lainnya.
"kenapa?" tanya Hirugami di sampingnya.
"aku hanya merasa akan ada sesuatu datang" jawab Suna ambigu. Yang di balas pengantin lainnya dengan mengernyitkan dahi tanda tak mengerti.
Akaashi berdiri dari duduknya tanpa mengganggu yang lainnya sedang mendengarkan Suna. Berjalan ke arah jandela dan menatap keluar dimana hari masih siang dan matahari masih tinggi.
Bukan hanya Suna yang merasakannya, secara perlahan semua bisa merasakannya. Mungkin agak sedikit lama bagi Shouyo dan KitaShin yang masih baru.
Tapi Suna memiliki tato rubah, ia perwujudan dari rubah itu sendiri. Ia bisa merasakan sesuatu yang jauh darinya, seperti seorang pengintai.
"kawan atau lawan?" tanya Iwaizumi yang memang masih belum merasakannya.
"mereka datang sebagai kawan, tapi saat mereka mencari tujuan kedatangan mereka berubah menjadi lawan" jawab Suna tak benar-benar menjawab pertanyaan itu.
Para pengantin lainnya kemudian terdiam, kecuali Shouyo dan KitaShin yang entah kapan sudah duduk bersebelahan di sofa kepala yang sangat besar hingga bisa menampung tubuh mungil keduanya.
Mereka berdua berbincang-bincang entah mengenai apa, mengabaikan suasana yang tiba-tiba menegang.
Akaashi secara perlahan bisa menatap pepohonan dari hutan terlarang bergoyang mengikuti angin, angin itu membawa aroma busuk familiar yang membuatnya tak suka.
Ia menoleh ke arah pengantin lainnya yang masih terdiam, entah kenapa ia merasakan firasat buruk.
Seperti sesuatu yang seharusnya tak bisa melewati hutan terlarang -yang sudah di manipulasi oleh pangeran vampire- bisa melewatinya dengan baik.
~♥~
"Master" Komori tiba-tiba saja muncul di belakang Sakusa, tidak mengagetkan para tetua vampire yang tengah berdiam diri di kursi masing-masing.
"sekelompok makhluk memasuki hutan terlarang, Master" lapornya membuat semua tetua vampire menatapnya.
"aku tau" balas Sakusa datar, aura hitam tak mengenakkan berkumpul di sekitarnya, siapa yang berani datang di saat-saat sang pangeran vampire sedang dalam mood yang tidak baik?
AAAAUUUU
Lolongan seringala terdengar dari luar istana Sakusa, pangeran vampire itu tampak tak berminat untuk menyambut, tetap duduk di kursi itu dengan aura hitam yang belum mereda.
Sementara para tetua vampire tampak mendesis kejam, dengan hidung yang mengendus dan sedetik kemudian membuat ekspresi jijik, seolah mereka tak menyukai aroma yang samar muncul di udara.
Di luar, Akaashi dapat melihat dengan jelas. Mata burung hantu yang selalu bersinar di kegelapan membuatnya dapat melihat dengan jelas.
Ini sama seperti Suna tadi, rubah adalah hewan yang suka bersembunyi dan memiliki insting lebih kuat dari hewan lain. KitaShin belum merasakannya karena masih baru.
Dan Kenma, kucing adalah hewan yang gesit dan lincah, disamping itu juga dianggap hewan yang licik dan cerdik, mereka bisa membaca situasi dengan mudah, apalagi membaca ekspresi lawan bicaranya.
Serta Semi, burung elang adalah hewan yang perkasa, ia mata-mata dari langit, dapat melihat melalui celah sedikitpun, tapi karena hal itu tidak dalam jarak pandangnya atau memang Semi tidak sedang menatap ke satu arah, ia jadi tak bisa melihat apa yang Akaashi lihat.
Sementara Iwaizumi dan Hirugami, tanaman merambat dan dinding besi, keahlian mereka lebih ke melindungi sesuatu bukan merasakan kehadiran sesuatu.
Dan Shouyo, masih belum diketahui apa keahliannya.
Kembali ke Akaashi, pemuda bernetra biru itu menatap dari balik kaca jendela, suara lolongan yang untungnya tidak didengar oleh Shouyo, tapi didengar dengan jelas oleh Kenma yang langsung ikut berdiri disampingnya.
"datang, huh" gumam Kenma ikut menelisik ke luar jendela, menatap sekelompok serigala yang jauh dari tempat mereka.
"sepertinya mereka mempunyai urusan dengan Master" ucap Akaashi dengan bisikan, agar tak mengganggu pengantin lainnya walaupun ia sangat yakin, Suna dan Semi sudah mendengar lolongan itu.
"semoga saja tidak terjadi sesuatu yang merepotkan" gumam Kenma lagi yang di balas kekehan kecil dari Akaashi.
~♥~
TBCAaaahhh! Makin amburadul dan gak jelas hiks:'(

KAMU SEDANG MEMBACA
My Vampire [OmiHina] End
VampiriSeorang pemuda bernama Hinata Shouyo nekat pergi ke hutan terlarang karena rasa penasarannya. Menurut cerita dari kakek yang ada didesanya, di hutan terlarang ini ada monster? Benarkah? >Sakusa Kiyoomi x Hinata Shouyo [OmiHina] ⚠️BL, BXB, GAY, HO...