01

491 11 0
                                    

"Dev bagi uang dong"

"Gua gk ada uang"jawap Devano.

"Masa gk ada uang Kan situ orang kaya?"

"Lu mau uang, kerjalah bego gua juga butuh uang dan btw gua gk orang kaya yak"jawap Devano.

"Padahal bokap sama nyokap lu punya perusahaan gede,kok lu mau sih pergi dari rumah"tanyanya.

"Serah gua lah anjing bisa bisanya mereka berdua mau jodohin aku sama cewek lontehhh,yah gua gk mau lah anying"jawap Devano lagi.

"Kan enak Cok spek dada gede"

"Kalo gitu lu aje Ama die"

"Ihh jijik gua Ama dia,liat mukanya aja gua jijik"

"Lu aje jijik, apalagi gua njir"

"Ya udah yuk Kantin laper gua"

"Ok"

   Itu temennya Devano namanya Rey. Yah walaupun tampang kayak orang bego dia itu masih bisa di katakan baik, sedikit. Dia itu orang yang bantuin Devano semenjak kabur dari rumah,ngasih tempat tinggal, pekerjaan,dan temenin Devano walaupun gua susah senang. Dia punya pacar namanya Ferdy. Ferdy sahabat Devano dari lama yang dekat sama Rey. Ferdy juga yg selama ini bantuin gua.(memang orang Baek:')




Devano POV

  Gua berjalan cepat bersama Rey, karena Rey tadi ngajak gua ke kantin. Sampai kantin Rey ngambil duit gua,gua dah tau maksudnya dan gua biarin aja sih. Gua dah biasa di giniin sama Rey jadi gua gk masalah.

  Gua nunggu Rey sambil duduk di bangku yg ada di dekat kantin itu. Sampai... gua liat krumunan di dekat kantin itu,gua mau ke sama tapi keburu Rey datang dan langsung ngasih gua roti dan susu coklat beserta kembaliannya.

"Kenapa tuh Dev?"tanya Rey sembari memberi makanan yg di belinya tadi.

"Gua gk tau"jawab gua sambil menerima makanan itu.

"Liat yuk!"ajaknya.

"Hmm"gua mengangguk.

  Kami berdua pergi ke kerumunan itu untuk melihat apa yg terjadi.

"Bang ini ada apa?"tanya Rey kepada orang yang ada di sampingnya.

"Ini dek ketua basket sama ketua volly berantem karena bis training volly di rusakin sama klub basket"jawapnya.

  Gua yang mendengar ketua basket dan volly langsung terkejut. Gua langsung lari ketengah kerumunan setelah bebas dari kerumunan gua melihat Daniel dan Zidan sedang berkelahi dengan Ferdy sambil berteriak"Yo Zidan kasih paham tampeleng kepalanya itu, Dan lu juga Jan kalah tonjok muka si Zidan itu"teriaknya.





























Plak

Plak

Orang yg melihat itu terdiam termaksud Ferdy.
 
"LU BERDUA BISA GK TENANG SATU HARI AJA!"bentak gua.

Mereka berdua dua menyudahi perkelahian itu lalu duduk di depan kaki ku.

"Gara gara lu nih"bisik Daniel kepada Zidan.

"Lu yg mulai yah anjing!"gk terima karena di salahin Daniel.

"LU LUAN YAK"teriak Daniel.

"LU ANJING!!"balas Zidan.

"DIAM GK LU BERDUA!!"bentak Devano membuat kedua orang tersebut terdiam. Bahkan orang yg ada di sekitarnya.

"I Iyah maap"lirih mereka berdua.

"Lu berdua ke UKS sekarang,dan lu pada BUBAR!!"menunjuk kesemua kerumunan itu dan langsung bubar.

"Mereka berdua bikin masalah lagi?"tanya Rey yg jalan dari belakang gua.

"Gk ada habisnya anjir"gerem gua.

"Yg sabar ye"sambil menarik tangan Ferdy.

Gua berjalan ke uks untuk melihat dua orang tersebut. Sesampainya gua di UKS melihat dua orang tersebut diam tidak ada yg berbicara."apa gua terlalu menakutkan yah?"batin gua.

"H he-"

"Minta maap"mohon mereka seperti mau nangis.

Gua sih mau maafin mereka tapi,


















tidak semudah itu fergoso😼

"Gk gua gk mau maafin!"jawap ku.

"Maafin Daniel, Daniel janji gk berantem lagi sama Zidan"jawapnya sambil mengajukan jari kelingkingnya.

"Zidan juga janji"jawap Zidan dan melakukan seperti yg di lakukan Daniel.

"Gua gk tahan melihat yg seperti ini"batin ku.

Aku langsung meluk mereka. Dan berkata"Iya gua maafin"

Mereka membalas pelukan ku. Aku mencium pipi Zidan begitu juga dengan Daniel.

Kringgg (anggap suara bel sekolah)

"Yuk kelas dah bel"sambil melepaskan pelukan ku dari mereka.

Tapi......
























Author POV














Zidan menghentikan Devano, dan menciumnya.

"Mpmmnn"

"Bagi bagi dong"kata sambil memeluk Devano dari belakang.

Daniel menjilati leher putih Devano dan memberi tanda di situ. Zidan juga sama di memasukkan lidahnya ke dalam mulut Devano. Awalnya Devano tidak mau menerima ciuman itu tapi, Zidan itu udah biasa melakukan itu kepada Devano. Jadi Devano mau mau saja menerimanya.

Setelah bermain main dengan mulut Devano, turun ke leher Devano. Sama seperti Daniel membuat cupang di leher Devano.

"Ahh he ey jangan di gigit hmm"jawap Devano sedikit mendesah.

"Boleh kami lakuin?"tanya mereka bersamaan.



























Tbc
Wkwkwkwk maaf gantung ye.
Devano bakal bilang apa ye?

Mau?

Tidak?

Ini cerita pertama aku jadi kalo banyak kesalahan saya minta maaf,jadi..

See you to next story.





HE YOU and METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang