Halo! Kembali lagi bertemu dengan keluarga ini. Jangan lupa vote dan tinggalkan komentar kalian. Jika ada typo dan yang lain bisa tandai dengan komentar ya.
❤Selamat Membaca❤
Kurang lebih sudah satu tahun ini Jenjen masuk sebuah Playgroup yang tak jauh dari rumah. Setiap kali mendapatkan rapot mingguan, hasil kegiatan Jenjen pasti selalu mengagumkan. Bocah itu mengikuti semua kegiatan dengan baik dan cepat beradaptasi dengan sekitar. Bu Mela yang merupakan guru di sana, mengatakan kalau Jendral bahkan mampu memimpin teman-teman yang lain serta bisa mengambil keputusan, padahal jiwa kepemimpinan seperti itu jarang sekali ditemukan pada anak seusianya.
Seperti saat ini, Jenjen tengah membantu Bu Mela mengatur barisan anak-anak yang akan menempelkan hasil gambarnya di papan tulis khusus di bagian belakang kelas. Ia memberikan komando dan arahan pada setiap anak agar semuanya bisa menempelkan gambar tanpa berebut.
"Tata stop!" Ia menghalangi jalan salah satu bocah perempuan yang hendak berlari ke depan. "Tata harus baris dulu sebelum maju, kita harus jadi anak bebek yang pinter baris." Ia menuntun temannya itu untuk kembali ke barisan.
Setelahnya ia segera kembali ke barisan paling depan, kemudian dengan sedikit susah payah bocah itu menaiki kursi kayu kecil warna merah, berusaha berdiri lebih tinggi agar terlohat oleh teman-teman yang lain.
"Semuanyaaaa kita harus baris yang tertib seperti anak bebek." Ia bersuara dengan lantang, kemudian melanjutkan, "Anak bebek!"
Mendengar komando itu, semua anak kompak menjawab sembari menirukan gaya bebek. "KWEK KWEEK."
Satu persatu anak berhasil memasang asil gambarnya dengan rapih, sekarang giliran Letnan yang harus menempelkan gambar. Bocah itu agak berjinjit karena space yang kosong hanya terletak di bagian atas. Jenjen yang melihat sahabatnya kesusahan langsung bergerak membantu, ia mengangkat tubuh Anan sehingga bisa mencapai tempat paling atas.
"Terima kasih Aa." ujarnya.
"Sama-sama adek Anan." Ia mendekat kemudian mencium pipi Anan. "Hihi adek bayi." ujarnya gemas sendiri.
Oiya kalian mungkin belum tahu, jadi Letnan dan keluarganya sudah pindah menempati rumah yang ada dekat rumah Jendral dan mereka akhirnya bersekolah di tempat yang sama. Jendral sangat senang ketika mengetahui Anan pindah, sejak saat itu ia jadi punya teman bermain di rumahnya.
Setelah selesai berkegiatan, semua anak langsung diarahkan untuk membuka kotak bekalnya masing-masing. Mereka duduk berhadapan di meja panjang, kemudian makan bersama-sama. Salah satu bocah bernama Caca dengan semangat meceritakan mengenai dirinya yang akan segera mendapatkan adik, cerita itu di tanggapi antusias oleh anak-anak lain yang juga sudah mempunyai adik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sampai ke Nadi [ON GOING]
FanfictionBook ini adalah Sequel dari Teman Hidup. Cerita kehidupan sehari-hari tentang keluarga Mahesa bersama buah hati mereka, Sang Jendral Putra Mahesa yang biasa di panggil Aa atau Jenjen. Kebanyakan isinya fluff tapi tidak menutup kemungkinan bakal ada...