tujuh

13 1 0
                                    

PEMENANG

Selanjutnya adalah lomba Tartil Al Qur'an. Semua nya sudah pada maju. Dengan nada lagu yang khas akhirnya Prakira pun mewakili remaja masjid Al Aqsha. Semua mata antusias mendengarkan ada sosok Fatih, Farhan dan kang Rasyid memandang dengan kagum lantunan ayat Alquran yang dibaca oleh Nakira.

" Alhamdulillah, akhirnya selesai juga." Lengah Nakira.

Selesai lomba, Nakira langsung izin untuk pulang karena ada urusan yang harus diselesaikan yang lainnya lagi.

" Lho, kenapa buru-buru? Kan belum selesai, belum juga pengumuman pemenangnya." Cegah mbk Najah.

" Maaf mbak, saya masih ada urusan, udah ditunggu soalnya."

" Ditunggu siapa? Cowok kamu?" Kata mbak Najah asal.

"Em, pokoknya ada. Maaf ya mbk. Pamit dulu." Kata Nakira yang tidak bisa dicegah lagi dengan mbak Najah.

" Ya sudah, terimakasih ya tadi dah bantu kami" katanya." Hati -hati dijalan ya."

Sampai didepan gedung Farhan memanggil Nakira. Bermaksud mau mengantar pulang Nakira, yang diam -diam juga disusul kang Riyad dan Fatih.

"Aku antar mbak Manis." Tawar Farhan.

" Maaf ya. Tetapi saya sudah bawa kendaraan sendiri." Kata Nakira. " Saya duluan ya. Assalamualaikum" lanjut Nakira dan berlalu bersama dengan motor meticnya kelokasi tujuan. Seketika Fatih melanjutkan jalannya menuju ke toilet. Dan kang Riyad pun kembali ke ruangan lomba.

Pemenang lomba segera diumumkan untuk cerdas cermat juara 1 dipegang oleh remaja masjid Al Falah.
Lomba Qira' da Tartil Al-Qur'an juara 1 juga dipegang oleh  Remaja Masjid Al Falah. Dan kedua dijuarai Remaja Masjid Al Aqsha. Dan juara Tartil Al-Qur'an dimenangkan oleh remaja masjid  Al Aqsha juara 1 nya dan juara 2  diraih oleh remaja masjid Al Falah. 

***

"Selamat juara 1 Tartil ya" WA masuk dari Bang Fatih pada Nakira.

" Alhamdulillah, sama dong selamat juga buat bang Fatih juga dapat juara 1 Qira' Memang the best dech suara nya, makan apa ya.. suaranya bisa sebagus itu.. hehehe" lalu ia mengirim kembali " kalian memang pasangan paling cocok ya. Fatih dan Riri. Segera dech denger berita bahagianya. Ok."
Sekaligus akhiri Nakira.

"Ah, kamu bisa saja Ra."blznya

Fatih menunggu WA balasan dari Nakira tapi yang ada WA masuk dari Riri.
" Selamat ya Bang, SDH dapat juara 1"

" Sama - sama RI, kamu juga ya  tanpa kamu juga tidak akan bisa menangkan"

" Ah, bisa saja Bang Fatih. Oh iya bang, lagi apa?"

" Lagi nunggu WA dari kamu. Bolehkan?"
Jawabnya sambil masih menunggu Balasan WA dari Nakira yang tak kunjung ada balasannya. Dan malah sering sekali WA dari Riri yang datang.

Perhatian,pengertian Riri bisa membuat hati Fatih merasa berwarna. Karena dengan Nakira serasa tidak ada akan kepastiannya.

***

Ditempat yang lain, Nakira merenung sendiri didalam kamarnya.

" Maafkan aku bang Fatih, aku harus jaga jarak denganmu, aku tahu kamu mempunyai rasa yang lebih dari biasa, namun.. jika aku tak menjaga jarak, maka akan ada hati yang terluka. Sebelum semua semakin dalam."

Nakira bukan anak kecil lagi yang tak mengerti dengan perhatian dan ketulusan  yang diberikan oleh lawan jenis kepadanya. Namun, bagaikan tangan tak sampai, terang-terang Ngan sahabatnya juga mencintai dan menyayanginya dan dia tak ingin menyakiti hati siapapun. Masih banyak lelaki lain diluar sana.



Dilema CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang