Mungkin ada yang bertanya tanya "Kok Haechan marahnya cuma kaya gitu" "Kok gini doang konfliknya"
Ok guys let me remind you, cerita ini cerita fluffjadiiialurnya nggak terlalu belibet dan alurnya nggak berat tapii, bahkan mungkin chapterbook ini nggak akan banyak , bisa kurang atau lebih dari 20, then i hope kalian nggak bosen sama book ini! Ookeeii
HAPPY READING !
Jangan jadi sider nanti di gigit dodot
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pagi hari di kediaman Mark, Haechan mendapati dirinya terbangun sendirian tanpa Mark di sampingnya
"Kakaak!" Teriak Haechan memanggil
"Iyaa dek bentaar kakak ada panggilan alam" Jawab Mark dari kamar mandi
Saat Haechan melihat jam dari hp Mark, ia mendapati notifikasi pesan
Lucas |Bro salinan file yang waktu itu gw bikin di laptop lu tolong kirimin dah lewat email aja
"Kaak! Ada chat dari kak Lucas katanya minta kirimin file di laptop" Ucap Haechan sedikit berteriak
"Tolong kamu kirimin dek! Takut perlu sekarang dia! " Balas Mark
Haechan memutuskan turun dari ranjang Mark dan menelusuri isi kamar Mark. Haechan membuka laptop Mark berniat membantu mengirim file kepada Luccas
Di sambut dengan wallpaper foto tangan mereka berdua, Haechan terkadang tidak sangka kalau Mark yang misterius di sekolah bisa se bucin ini sekarang padanya
Haechan memutuskan membuka folder folder foto mendapati foto foto tugas dan foto foto lainnya, tak sedikit ia menemukan foto dirinya sendiri di sana yang di ambil oleh Mark sendiri atau hasil screenshot dari instagramnya
Haechan membuka folder foto dari Whatsapp yang berbeda
"Dari nomor lama kak Mark kalik ya" Haechan membuka folder tersebut dan menemukan tiga foto yang mengejutkan
Foto dimana dirinya setengah telanjang di atas jalanan, Haechan tau betul kapan foto itu di ambil. Tepat saat ia mengalami musibah dimana dirinya hampir kecelakaan.
Kenapa? Kenapa fotonya ada di laptop Mark? Kenapa sehabis foto ini di kirim Mark ganti nomor hpnya? Semua pertanyaan memutar di kepala Haechan, hati Haechan sakit, pikirannya linglung, matanya memerah
