Prolog

21 5 2
                                    

Katanya jodoh itu di tangan tuhan, tapi Tuhanku atau tuhanmu??. ~Amera.a


........

Michael Xabiru zhaferoz, panggil saja abiru. Abiru adalah siswa di salah satu sekolah impian tepat nya di SMA NEGERI 1 SEA. Abiru dikenal dengan siswa yang cool di sekolah nya. Sifat nya yang dingin, cuek, justru malah menjadi daya tarik tersendiri bagi para wanita. Selain menyukai lautan abiru juga suka bermain alat musik, abiru sangat aktif di bidang ekstrakulikuler dan kegiatan lain jadi tak heran jika abiru menjadi siswa yang berprestasi dan multitalenta.

 Selain menyukai lautan abiru juga suka bermain alat musik, abiru sangat aktif di bidang ekstrakulikuler dan kegiatan lain jadi tak heran jika abiru menjadi siswa yang berprestasi dan multitalenta

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Michael Xabiru zhaferoz.











Farhan Abi adalah ayah dari abiru. Seorang presiden direktur di sebuah perusahaan besar, dengan jabatan nya yang sangat tinggi tak heran jika beliau di segani banyak orang. Sifat nya sangat bertolak dengan putra tunggal nya. Dan Fhara Natasya adalah istri tercinta Farhan Abi yang tak lain adalah mama abiru. Mama Fhara selalu mendidik abiru agar menjadi seseorang yang sederhana dan tidak sombong dengan apa yang dia punya.





"Lo udah nyampe masjid duluan ternyata, Gue kira lu di kelas bareng Zeen" ucap seorang gadis cantik bernama amera.

"Ga, gue sama ebra" balas abiru singkat dengan wajah datar khas nya.

"Kok Lo ga masuk masjid si? Yang lain udah pada sholat, Lo nungguin apaan?" Tanya amera dengan perasaan bingung dan bertanya-tanya.

"Gue lagi ga sholat" jawabnya singkat dengan pandangan yang bosan.

"Halangan Lo?" Tanya amera dengan sedikit bercanda.

"Ya" jelas abiru kepada amera.

"Mau sholat jam berapa Lo? Yang lain udah pada kelar" tegas sedikit amera yang tidak mengerti maksud abiru.

"Gue besok aja hari Minggu" balas abiru.

"Yakali Lo sholat cuma hari Minggu" jawab amera spontan tanpa pikir panjang.

Melihat wajah polos amera yang penuh dengan kebingungan, perlahan abiru menatap dalam mata amera sambil membuka satu kancing baju milik nya dan menarik kalung yang menjadi jawaban dari pertanyaan pertanyaan amera.

Obat dan luka Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang