Raz

27 7 0
                                    

Penulis: turmalin_Keyword: Kembar, Bintang, Mati, Camellia (Twin, Star, Death, Camellia)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Penulis: turmalin_
Keyword: Kembar, Bintang, Mati, Camellia (Twin, Star, Death, Camellia)

◇ ○ ◇

Di Mavolia, kami percaya setiap orang dilahirkan dengan satu bintang. Tetapi kehidupanku tidak disertai oleh berkah bintang. Aku bahkan tidak lahir.

Aku ditemukan.

Aku seharusnya tidak pernah ada. Terbentuk akibat kesalahan masa muda yang bodoh, lalu dihalau kehidupannya ketika hanya berumur 90 hari, aku sungguh tidak seharusnya ada. Ibuku yang muda meninggal di insiden yang sama-sama membunuhku, meski ia telah bersujud pada dewa kematian. Nasib tragis menodai tiap inci takdirnya. Dia lahir dengan kegelapan menyertai, namun hatinya sebening cahaya. Setiap strukturnya adalah kesalahan langit, tetapi dia adalah anugerah yang bisa bumi dapatkan.

Ibuku adalah malaikat yang lahir dalam kegelapan, dibenci oleh dewi, sehingga kisahnya berakhir mengenaskan seperti hewan percobaan.

Ayahku, atau orang yang bisa kusebut demikian, dilahirkan dengan cahaya. Meski begitu hatinya sebusuk iblis terkutuk. Dia mendzolimi ibuku dan menyalahkannya atas terbentuknya aku. Di tengah kegelapan dunia yang menyertai ibu, gadis itu berusaha mempertahankanku. Dia tidak berhasil, pria itu terlalu kuat. Kami sama-sama terbunuh di malam yang sama.

Dia terbunuh duluan dengan memelukku. Setelah merasakan kehangatan untuk terakhir kalinya, ruh kecil yang menempel pada raga belum sempurnaku pun melayang.

Lalu aku mati.

Kami diperlakukan buruk oleh takdir langit para dewa di atas sana. Mereka tidak memberi kami sedikitpun kesempatan untuk menikmati dunia. Seakan menciptakan kami untuk kesenangan belaka, lalu mematikan kami dengan cara paling keji dari yang takdir bisa perbuat. Buku takdir kami telah hangus. Masa kami di dunia telah usai.

Kami memulai persinggahan di dunia bawah. Sarang para kegelapan dan ruh dari orang-orang yang telah meninggal disimpan di tempat ini sementara untuk lima bulan waktu dunia bawah. Kami muncul begitu saja di danau bermandikan cahaya bulan yang tak pernah padam. Para sosok kegelapan menonton kami, beberapa acuh tetapi kebanyakan terenyuh sedih melihatku. Aku belum jadi, sehingga tidak ada yang bisa kunilai dari penampakanku di mata mereka.

Sosok bertanduk menggiring kami ke suatu tempat, dan ibu hanya mengikuti mereka. Penglihatanku belum jadi kala itu, sehingga hanya bayangan tinggi berwarna hitam dengan tanduk saja yang dapat kugambarkan. Suaranya hanya berupa desisan yang memekakkan telinga, membuatku menangis tetapi pelukan ibu menyelamatkanku. Sosok itu memberi kami tempat terbaik untuk roh seorang ibu yang meninggal dengan bayi di kandungannya. Meski begitu, untuk beberapa waktu mereka memisahkan kami.

Aku diurus oleh sosok yang lebih pendek, dengan tanduk-tanduk yang lebih mini. Mereka ada empat, saling mengerumuniku yang diletakkan di dalam sebuah keranjang seperti akar. Aku tidak mengerti, entah mereka berbuat baik atau tidak, aku kehilangan kehangatan ibuku. Sekali lagi aku menangis, membuat keempat sosok itu diomeli oleh sosok yang lebih tinggi, tetapi bukan orang yang pertama. Dia punya satu tanduk mencuat di keningnya, dan dia segera menggendongku lalu keajaiban terjadi.

WU: Magical Jackpot EventTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang