Ini bukan kisah perjodohan dengan CEO yang kejam dan dingin. Tapi ini cerita tentang perjalanan karir dan perjuangan cinta seorang CEO muda berjiwa hangat yang sedang memulai kembali bisnis keluarganya yang dulu sempat ditinggalkan.
"Selamat pagi, P...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
UNIVERSITAS □□□□□□□□□ ==================================
Jakarta, □□-□□-□□□□
No. : □□/□/□□□/□□□□ Lamp. : Empat lembar Hal : Permohonan Magang
Yth. Bapak Nalendra Putra Adibrata selaku CEO PT. OOTODAY INDONESIA Jalan Ni Saja Hidup Ini Jakarta
Dengan hormat,
Sehubungan dengan program magang yang diwajibkan bagi mahasiswa tingkat akhir Universitas □□□□□□□□□ tahun ajaran □□□□/□□□□, kami mengajukan permohonan supaya mahasiswa di bawah ini:
Bisa melaksanakan kegiatan magang di PT. OOTODAY INDONESIA yang Bapak Nalendra Putra Adibrata pimpin saat ini. Program magang tersebut akan dilaksanakan selama 6 bulan, terhitung dari □□ - □□ - □□□□. Sebagai catatan, seluruh data dan/atau laporan yang didapatkan selama magang, hanya digunakan untuk kepentingan akademik.
Demikian permohonan ini kami sampaikan. Atas perhatian dan izin yang diberikan, kami ucapkan terima kasih.
Ketua Program Studi Bisnis Digital
(TTD)
Dr. □□□□□□, □□, □□□
==================================
"Selamat pagi, Pak Nalendra. Perkenalkan saya Ayyara Putri Ranjana, mahasiswa semester akhir jurusan Bisnis Digital univer---"
"Panggil saya dengan sebutan Mas saja, Ra. Umur saya itu tidak jauh beda dengan Sena, kakakmu kok."
"B-baik, Mas. Maafkan saya."
Nalendra tersenyum. "Tidak apa-apa. Lagipula ini juga baru pertama kalinya kita bertemu secara langsung kan?"
"Iya, Pak eh Mas. M-maafkan saya lagi."
"Kamu itu lucu ya tidak seperti kakakmu yang sering membuat saya jengkel tiap harinya. Tapi meskipun begitu dia tetap sahabat terbaik saya sih," ucapnya sambil terkekeh yang membuat Raya mau tidak mau ikut tersenyum canggung meskipun tidak tahu letak lucunya di bagian mana.
"Oh iya, Ra..." ucap Nalendra serius sambil Ia betulkan posisi duduknya menjadi sedikit lebih tegak daripada sebelumnya yang membuat netra keduanya saling beradu dalam satu garis lurus.
