Eps 5

866 48 9
                                    

Dazai melirik anak yang ada digendongannya ia terlihat kesal sekali dengan papanya ini,"cepat bawa mama kesini aku akan memanggilmu papa wahai paman tampan"Dazai hanya menghela nafas panjang.

Chuuya yang didepan gerbang hanya diam dengan air mata yang tak dapat dibendung lagi air bening yang mulai keluar dari mata biru indah miliknya,dia menggigit bibirnya hingga darah mulai keluar,sakit bibirnya kalah dengan sakit hatinya sekarang.

Chuuya tak bisa apa-apa sekarang ia memutuskan pulang dan memikirkan cara mengambil anaknya dazai benar-benar tidak punya hak akan anaknya ini.

"Tuan,tuan chuuya telah pergi"Dazai hanya diam melihat anaknya menggerutu,mengutuk papanya sendiri,"aya mau apa?akan kuturuti kecuali ingin bertemu mamamu",aya hanya diam yang membuat dazai makin bingung.

"Pelayan!"dazai menurunkan aya,"pelayan bawa dia kekamar urus dengan baik paham"kedua pelayan hanya menganggukan kepala menggandeng tangan kecil aya,dan menuntun kearah kamar dilantai atas.

Ternyata chuuya aku tak pernah memikirkan itu dan permainan yang dipakai oda,dazai mengucek kelopak matanya kenapa oda punya banyak bukti.

Apa ia ingin memisahkan aku dengan anak ku dan...chu...,wajah dazai memerah entah apa yang dipikirkannya sekarang.

Suara itu aku mengingatnya,dazai menatap kebawah ada yang membuat dirinya tak enak membuatnya langsung bergegas kekamar mandi.

Keesokan harinya......

Chuuya yang sudah pagi-pagi buta berdiri didepan gerbang villa milik dazai dan hendak mengambil anaknya kembali,para bodyguard hanya diam dan salah satu dari mereka masuk kedalam rumah yang chuuya pikirkan sekarang jika ia tak bisa mengambil aya secara halus ia harus mengggunakan cara apapun untuk mendapatkan anaknya kembali.

Chuuya menunggu dan terus menunggu nampak lelaki tinggi dengan pakaian tidur dan anak kecil yang mengekor dibelakang,aya menatap keluar"mama,itu mama paman cepat buka gerbangnya"aya yang memohon dengan wajah manisnya yang membuat dazai luluh menyuruh beberapa bodyguard membukakan gerbang.

Chuuya berlari kearah aya dan hendak ingin kabur dari sana,tapi aya mencegah dalam gendongngannya.

"Kenapa aya,ayo kita kabur dan pindah kekota lain agar tak bertemu dengan paman jahat ini"chuuya berbisik.

"Turunkan aya mama,aku dan paman sudah membuat keputusan kemarin sebelum aya tidur,mama akan menikah dengan paman dan hidup bahagia bersama"aya dengan nada imutnya Yang membuat chuuya khawatir.

"Apa yang kau bicarakan dengan anakku hah,aku tak akan mau menikah dengan lelaki jelek ini".

"Hah apa katamu,kamu tak mau menikah denganku dan lelaki jelek apa maksudmu"Chuuya seperti menyalakan peledak yang sebentar lagi menghancurkan bumi.

Chuuya menganggukan kepalanya,"ya aku tak mau meni..."dazai mengerutkan wajahnya.

"Sekarang aku yang bawa aya aku tak butuh kau dan aya juga tak membutuhkan papa sepertimu,dan kita tak usah bertemu lagi".

"Oke kamu boleh pergi dan kita tidak akan pernah bertemu,tetapi tinggalkan anak itu"dazai melirik aya,aya langsung memalingkan kepalanya.

"Apakah kamu gil...maksudku apakah kamu tidak waras"chuuya lupa ada anaknya digendongannya ia tak boleh berkata kasar kepada papanya ini atau aya akan sedih lagi karena tau papanya masih hidup dan mamanya yang ia sayangi membohonginya.

"Mama bukankah dulu aya dan mama buat janji jika mama menemukan papa baru aya mama mau menikah dengannya,dan buat keluarga kecil dengan aya senang jika paman menjadi papa aya..."air mata aya mulai mengalir yang membuat kedua orang tuanya itu cepat-cepat menghapus airmatanya.

PERJALANAN BERACUN!(soukoku)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang