MINGGU

998 83 2
                                    


Sudah satu minggu berlalu saat kejadian Eunha terlambat di sekolah, jangan tanyakan nasib sang guru, tentu saja sudah dibunuh dengan sadis oleh Sowon tanpa diketahui Eunha.

Dipagi hari seorang gadis imut masih tertidur dengan tenang dan tidak terusik dengan suara rincikan air dari kamar mandi.

Ceklek

Seseorang berawakan tinggi baru saja keluar dari kamar mandi dan memakai baju formal untuk pergi ke kantornya.

"Eunha-yaaa" ujarnya menepuk pelan pipi jung eunha, namun tidak ada reaksi, membuat sowon menepuk pipi sang kekasih lagi secara perlahan "baby wake up" ujar sowon berbisik di telinga eunha

"Engghh'' ujarnya pelan membuka matanya dan tersenyum melihat sang kekasih.

"Sowonnie kenapa tidak membangunkan ku daritadi" ujar nya, namun sowon hanya terdiam memandangi wajah polos eunha yang menurutnya sangat imut dan polos, ada keinginan menerkam eunha saat ini, namun sowon mengurungkan niatnya.

"Tidurmu terlalu nyenyak, aku tidak tega membangunkanmu baby" ujar sowon tersenyum

"Sowonnie akan bekerja hari ini?" Ujar eunha cemberut membuat sowon mengangguk.

"Padahal ini hari minggu" lanjut eunha menunduk membuat sowon menatap bingung.

"Ingin jalan jalan?" Ujar sowon membuat eunha mengangkat kepalanya menatap sowon. Eunha berpikir namun menggeleng, dis tidak mau mengganggu pekerjaan sang kekasihnya ini.

"Tidak jadi, sowonnie harus bekerja bukan!? Aku bisa mengajak sinb untuk jalan jalan" ujar eunha membuat sowon menatap tajam. Sowon tau bahwa sinb merupakan sahabat dari eunha namun sowon bisa saja cemburu jika eunha jalan jalan dengan sinb walaupun dia merupakan sahabat kekasihnya itu.

''kenapa harus dengan sinb!?'' ujar sowon membuat eunha terdiam. Sowon segera mengambil ponselnya dan segera menelpon seketarisnya

"Pagi miss" ujar di seberang sana

"Batalkan semua pertemuan saya hari ini" ujar sowon segera mematikan panggilan tersebut.

"Jangan pergi dengan sinb, ayo habiskan waktu berdua dengan kekasihmu ini" ujar sowon membuat eunha mengangguk antusias

"Ya sudah mandi dan bersiap siaplah" ujar sowon mencium sekilas kening eunha. Eunha hanya terdiam dan menatap sowon.

"Sowonnie..... Gendong" ujar eunha merengek

"Tentu saja baby" ujar sowon segera mengendong eunha ala koala menuju kamar mandi.

"Ingin mandi bersama!?" ujar sowon yang kini telah didepan pintu kamar mandi.

"Kak sowon kan udah mandi, nanti masuk angin jika mandi dua kali" ujar eunha

"Tidak apa apa sayang jika mandi berdua denganmu" ujar sowon tertawa kecil

"Tidak mau, mandi dengan sowonnie akan lebih lama nantinya" ujar eunha turun dari gendongan sowon dan langsung masuk ke kamar mandi meninggalkan sowon yang masih tersenyum nakal.

Kini sowon dan eunha sedang berada di dalam mobil menuju sebuah pantai sebagai tempat favorite eunha. Eunha yang sibuk dengan ponselnya serta memakan cemilan sedangkan sowon fokus untuk menyetir mobil.

Setelah satu setengah jam perjalanan, kini mereka berdua telah sampai di pantai, Eunha segera turun dari mobil dan berlari kecil menikmati suasana indahnya pantai, dengan waspada sowon hanya mengikuti eunha dari belakang takut jika eunha terjatuh.

Banyak orang yang menatap eunha karna keimutan serta kecantikannya ini membuat mereka ingin berkenalan dengan kekasih sowon ini. Jangan tanyakan bagaimana keadaan sowon, tentu saja sowon menatap mereka dengan tajam dan segera merangkul gadis imut miliknya itu.

Setelah beberapa jam berkeliling pantai, hari kini semakin sore, Eunha dan sowon kini duduk di pesisir pantai menatap gelombang air pantai serta menikmati pemandangan langit. Sowon melihat sekeliling namun masih ada saja mata yang melihat sang kekasihnya ini, pemandangan eunha hanya memakai kemeja putih dan celana pendek hitam membuat sowon ingin memarahi eunha karna memakai outfit yang meresahkan dirinya.

"Aku sangat ingin mencongkel mata mereka" ujar sowon pelan namun didengar oleh eunha

"Sowonnie jangan berkata begitu" ujar eunha menyenderkan kepala nya ke bahu sowon.

"Mereka menatap kekasihku seakan mereka akan mengambilmu dariku" ujar sowon membuat eunha tertawa

"Bayi besarku cemburu ya" ujar eunha membuat sowon memutar bola matanya malas.

"Jung Eunha hanya milik Kim Sojung bukan!?" Ujar eunha kini duduk dipangkuan sowon dan mengalungkan tangannya di leher sowon membuat sowon mengangguk dan kini menarik eunha kepelukannya.

"Tentu saja Jung Eunha hanya milik seorang Kim Sojung sekarang dan selamanya" ujar sowon membuat eunha mengangguk di pelukan sowon.

"Hari semakin gelap bagaimana kita menginap saja disini?" Ujar sowon membuat eunha hanya mengangguk lagi.

"Sowonnie villa yang disana boleh ya?" ujar eunha melepaskan pelukannya dan menunjuk sebuah villa yang lumayan terkenal di daerah itu membuat sowon hanya mengangguk.

"Sesuai perintah sang putri" ujar sowon mengendong eunha menuju villa pilihan sang kekasih.

Kini sowon dan eunha bersiap untuk tidur, dengan cepat eunha memeluk sowon dan menyelinap ke curuk leher sowon membuat sowon tersenyun dan merasakan nafas teratur dari eunha menandakan bahwa gadis itu telah tertidur, dengan segera sowon menutup matanya menyusul eunha ke alam mimpi.











TBC

TBC

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Bucin EunhaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang