(END)(BL)Picked up by the Protagonist of a Tormented! MC Novel

chapter 44

Salju, jatuh dengan sia-sia, mengubur jejak dosa.

Jika ada orang luar yang bertanya, apa festival terpenting dari daratan Bulan Merah, semua orang akan menjawab Hari Tahun Baru, tetapi jika Anda berbicara tentang festival yang paling indah, maka penduduk Kota Pro akan memberi tahu Anda bahwa itu adalah Festival Patung Salju.

Pada hari ini, semua penghuni akan membawa patung salju mereka sendiri ke alun-alun, dan menuliskan nama dan alamat orang yang ingin mereka berikan.Setelah pameran selesai, itu akan menjadi lima atau enam hari lebih lambat. Orang spesial mengirim patung salju ke masa lalu. Orang yang menerima patung salju adalah orang yang menerima berkah dan akan memiliki keberuntungan sepanjang tahun.

Dan patung-patung salju ini telah diperlakukan dengan air alkimia khusus, dan mereka tidak akan pernah melelehkan diri mereka sendiri.

Evan telah memegang pensil untuk waktu yang lama, tetapi dia masih belum memikirkan jenis patung salju yang akan dibuat, yang dapat dianggap sebagai "mengejutkan dunia" dan "luar biasa" .Apa yang lebih sulit adalah bahwa itu harus besar.

Alis berbentuk indah yang dibanggakan sang pangeran hampir dipelintir, dari kejauhan, tampak seperti serangkaian ulat, menghancurkan citra pria cantik pertama dari departemen seni bela dirinya.

Setelah menghela nafas keduapuluh, Evan akhirnya mengaku menulis lagi, "menyengat", ujung pensil berkabung dengan menyakitkan di atas kertas, dan segera ujung pena yang runcing tidak dapat menahan siksaan berulang dari pemilik, tanpa ketegangan. Tanahnya patah, seperti tokek yang dipaksa untuk mematahkan ekornya, terlihat sangat menyedihkan.

Evan tetap berdiri dan berbalik dan menatap "iblis" yang acuh tak acuh di sebelahnya dengan suara diam.

"Iblis" duduk datar dan mantap, dan satu bulu mata tidak bergetar. Suara kejam dari piring datar itu keren. "Ada sepuluh jam, delapan menit dan empat puluh tujuh detik dari Festival Patung Salju."

Akurat ke yang kedua.

Mendengar itu, jam yang mencegahnya melakukan menara tertinggi di Kota Pro hanyalah hal yang kejam.

Dari pemahaman Xiwei tentang Festival Patung Salju, Evan, yang memiliki banyak catur dan kaligrafi, dipaksa untuk mulai menyusun bentuk patung salju paling kreatif.Untuk menyelamatkan saudara perempuannya, Evan bertahan dan menerima tugas ini dengan dendam. Tugas yang sulit.

Namun, pertarungan sang pangeran adalah tangan yang bagus. Biarkan dia melukis sesuatu tentang pria yang makan groundhog. Ini benar-benar bukan melek artistik. Bahkan jika dia memotong kepalanya seperti pensil, dia tidak bisa memikirkannya. Ide-ide kreatif paling inovatif dari Snow Sculpture Festival yang sangat kompetitif.

Xiwei duduk di atas meja ditutupi kertas, tanpa sadar mengetahui sedikit yang dipaksa untuk datang dan melakukannya sering, memegang rahang bawah di satu tangan, mengosongkan matanya, menatap ke luar jendela dan bertanya-tanya apa yang sedang dipikirkannya.

Punggungnya sangat lurus, yang membuat posturnya tampak kaku dan aneh, seolah-olah dia hanya ingin menemukan rasa damai melalui peniruan.

Waktu berlalu, dan ketika bel tengah malam berdering, itu berarti Festival Patung Salju telah resmi dimulai. Susunan magis pendek untuk transmisi terus bersinar, dan patung-patung salju berbentuk aneh yang menggambarkan berkah terus dikirimkan ke platform tinggi. Di atas, dudukan berbentuk spiral terus-menerus ditutupi dengan patung-patung salju putih murni, dan kristal putih secara bertahap menjadi lebih tinggi dan lebih tinggi sampai naik ke langit.

Setelah tiga jam, semua patung salju telah dipindahkan. Menara pajangan yang terdiri dari pahatan salju besar itu spektakuler. Banyak warga sipil yang menangis kegembiraan. Dikatakan bahwa menara dapat berkomunikasi dengan Tuhan dan berdoa untuk orang-orang. Berkomunikasi dengan para dewa besar dan menerima berkah.