"Jadi kapan kita bisa jalan jalan bareng naik motor?"
"Tunggu gue bisa nyetir motor dulu lah!"
◇♡◇♡◇♡◇
Perasaan pagi ini udah kayak nasi padang yang dibungkus jadi satu,campur aduk deh, gimana gak campur aduk semalam guru matematika yang berisiknya melebihi suara helikopter yang mendarat memberi pengumuman mendadak kalau hari ini ada ujian dadakan,gimana gak keringet dingin.
"Woy Harley minta contekan dong!"
Gio si anak paling jamet seantero sekolah apa perlu kayaknya seantero dunia,melempar sebuah pensil lancip yang baru diraut."Harley nama motor bodoh!"
Sahut teman seperjametannya"Yaelah beda dikit doang"
"Ribet lo" tambahnya"Dia punya nama kali,"
Dia datang dengan mengambil pensil yang jatuh tepat diatas meja Harlen,
"Kalau lo gatau ya tanya!"
Dikembalikannya pensil tersebut ke Gio king of jamet.
"Lagian lo agak kurang pinter apa gimanee,ujian belum mulai tapi lo udah minta contekan" sahut Parna,
"ya kali ajakan secara si Harleyy pinternya kebangetan,sampe jadi bahan perbanding bandingan di pemukiman tetangga gue"
"Harley,Harley pala lo,Harlen woy"
Sahut Kanendra,Ini kali pertama Harlen mendengar seorang Kanendra Prasastra bersuara sekencang itu,bukan karna suaranya yang lantang tapi juga karna sosok Kanendra cenderung orang yang pendiam jika itu memang bukan urusannya untuk berbicara.Tak jarang jika berada di circle nya ia akan hanya main handphone dan berdiam diri saja,
*terus apa manfaatnya coba nongkrong kalau cuma menatap handphone.Sementara Harlen hanya diam tanpa menghiraukan perbincangan dikelasnya sekalipun membahas soal dirinya.
=
KAMU SEDANG MEMBACA
a Journey of feelings
JugendliteraturKepada Yang Terhormat Kanendra. Tanggal 8,bulan maret,tahun 2019 atas nama Harlena Val Meira, melaporkan bahwa Saya mengaku sudah bisa berkendara motor dijalan raya,dengan berbagai rintangan seperti menanjak,turunan bahkan menyalip truk ,dengan p...