#1

19.1K 1K 17
                                    


Selamat membaca!!

Rayyan kini sudah siap dengan perlengkapan sekolahnya. Hari ini ia harus berangkat lebih cepat dari hari biasanya.

Melihat banyak orang maupun kendaraan yang berlalu lalang di hadapannya.

Menunggu bus yang tak kunjung datang membuat Rayyan khawatir.

Apa jangan jangan gue telat ya?

Segera ia melihat jam tangannya yang masih menunjukan pukul 06.25. Membuat Rayyan bingung pasalnya ini masih pukul segitu.

Masa iya gue ketinggalan njing?

Karena Rayyan takut telat. Akhirnya ia memutuskan berjalan kaki saja. Sebenarnya jarak halte ke sekolahnya cukup jauh. Tapi mau giman lagi ?

Nah kan bener

Melihat gerbang yang sudah tertutup rapat membuat Rayyan pasrah saja. Menunggu di luar gerbang hingga upacara selesai.

"Masuk"

Gue segera memasuki gerbang sekolah sebelum di tutup lagi.

Banyak siswa berjejer di depan Sang bendera merah putih. Bukan hanya siswa yang telat saja tetapi juga dengan siswa yang tidak memakai atribut lengkap.

"Berdiri yang tegak"

"Jangan ada yang ngobrol"

Omel ketos itu membuat Rayyan jengah. Pasalnya ini sudah ke berapa kali ia mengatakan itu.

Kami sudah berdiri sekitar 2 jam an disini. Apalagi dengan matahari yang begitu terik.
Sungguh malangnya nasib ku ini teman.

"Silahkan kalian tulis nama, kelas disini di sertakan tanda tangan"waketos memberikan selembar kertas untuk di tulis.

"Lu kenapa telat?" Tanya ketos yang tiba tiba sudah berada tepat di depan Rayyan.

Rayyan terlonjak sesaat, "Anj lu bisa ga sih permisi dulu, kaget bego kalau gue jantungan Giman? Lu mau nanggung hah!?" Alay Rayyan sok dramatis.

"Bct Lo. keliling lapangan SE-KA-RANG."

"Anj kenapa cuman gue, yang telat bukan cuman gue ya asu. Pilkas lu kon*tol,"

Rayyan tidak terima masa cuman dia seorang yang di suruh lari. Padahal di situ keadaannya banyak siswa yang telat juga.

"Lu lari keliling lapangan dua puluh kali atau bersihin semua toilet di sekolah ini selama satu Minggu"

Anj mana mau gue bersihin toilet, selama seminggu. Gilak nih orang emng. Akhh punya dendam apa sih nih orang sama gue?

"Dah lah njng gue milih Lari aja," putus Rayyan untuk berlari.

"Tapi serius kan dua puluh keliling aja?" Rayyan memastikan lagi.

"Karna lu udh buang buang waktu gue selama 5 menit, jadi....gue tambahin lima keliling lagi."

"Ga ad, apa apaan dua puluh lima. Sumpah ga cocok lu jadi ketos"

"Lari sekarang apa mau gue tambahin hah!?."

Karena Rayyan tidak ingin hukumannya bertambah. Akhirnya ia memutuskan lari mengelilingi lapangan. Ya walaupun dia ga niat sebenarnya, apalagi sebanyak dua puluh lima kali.

Sungguh kejam ketos satu ini.

Semua siswa yang di hukum tadi sudah memasuki kelas mereka masing masing.

Kini tinggal lah Rayyan yang masih mengelilingi lapangan yang besarnya tidak nanggung nanggung.

"Nihh gue bawain minum," seorang cewe tiba tiba saja datang membuat larian Rayyan terhenti.

"Ehh thanks ya, tau aj lu kalau gue haus,"

Rayyan yang kebetulan haus segera mengambil dan meneguknya hingga habis.

Dari kejauhan terlihat seseorang yang sedang menahan amarahnya. Terbukti dari kepalan tangan yang makin mengeras bahkan terlihat jelas urat uratnya.

"Ini sekolah bukan tempat pacaran" tegur ketos yang tiba tiba saja sudah di dekat mereka.

"CK, lu bisa ga sih kalau datang tuh permisi dulu kon,"

"Terserah gue."

"Lu pergi sekarang atau mau gue hukum juga kaya Rayyan HAH!?" marah sang ketos mengusir cewe itu.

"Kalau gitu gue duluan ya, semangat Ray" cewe itu pergi sedikit berlari karna takut dengan hukuman sang ketos.

"Allahuakbar Theo lu bisa ga sih lembut dikit, kasian bego tuh cewe"

"Masuk kelas sana!"

"Lah tapi hukuman gue belum selesai anj"

"Ke kelas atau gue tambah lima puluh puteran lagi?"

"Babi emng lu, ketos gila lu" ejek Rayyan sebelum meninggalkan lapangan itu.

Ia lebih memilih ke kelas dari pada berlari lagi. Sumpah Rayyan baru pertama kali di suruh keliling lapangan sebanyak itu.

Rayyan mempercepat jalannya. Pasalnya ia sudah ketinggalan banyak materi hari ini.

Ia berhenti di satu pintu yang pastinya itu adalah kelas nya.

"Permisi Bu, maaf Bu saya baru datang"

"Habis dari mana kamu? jam segini baru datang. Kamu kira ini sekolahan bapak kamu HAH!" omel Bu Tini.

Bu Tini adalah guru yang mengajar mapel IPA. Guru yang banyak tidak di sukai siswa di sini. karena ke galakannya dalam mengajar.

Kini teman sekelas Rayyan pada ngeliatin kearahnya. Bukan hal yang mengagetkan lagi bagi teman sekelas, bahkan satu sekolah. Pasalnya Rayyan ini sering sekali melanggar aturan, maupun melawan guru. Dan mengakibatkan ia harus berurusan dengan sang ketos.

"Ya bukan sih Bu, tapi kan saya di sini bayar Bu sekolahnya" elak Rayyan .

"KAMU YAA.. MULAI HARI INI SAMPAI SATU MINGGU KE DEPAN KAMU TIDAK BOLEH MENGIKUTI PELAJARAN IBU!."

"Lah Bu kok gitu sih, saya ini niat ke sekolah buat belajar loh Bu. Masa ga di bolehin ikut pembelajaran,"

"Sana pergi kamu." usir Bu Tini tanpa mendengar kan ucapan gue.

















.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
T
E
R
I
M
A
.............
K
A
S
I
H
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

J

angan lupa vote and komen yaaa

 Hate But Marry {End}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang