"habis ini pria yang mau umi jodohin sama kamu datang kesini, nanti kamu harus bersikap sopan ya sama dia." Ucap wanita paruh baya dengan senyuman merekah.
Gadis itu membulatkan mata nya terkejut "aku gak mau umi, aku belum siap. Lagian aku masi kecil mana bisa di gituin,"
"Ini permintaan pertama dan terakhir umi nak, mau ya. Umi janji habis ini gak ada lagi permintaan yang dapat memberatkan mu,"
"Umi gak mau anak perempuan satu-satunya umi, salah pilih pasangan di masa depan. Umi pilih pria terbaik, yang bisa membimbing dan menemani mu selama di dunia ini." Jelas umi.
Saat ingin membuka suara, tiba-tiba saja seorang pria menyela pembicaraan nya.
"Nurut aja lah dek. Lagian umi cuman minta kalian ketemuan doang, bukan minta kamu nikah sekarang." Ucapnya.
"T-tapi mas,"
Tanpa sadar air mata gadis manis itu mulai meluncur dari matanya, air mata yang sedari tadi di tahan mati-matian akhirnya meluncur juga.
Gadis itu langsung berlari keluar dari ruang rawat inap yang terdapat sang umi, dengan sedikit berlari.
Ia tidak menyangka kakak laki-lakinya yang selama ini membela nya, kini ikut ikutan memaksanya untuk bertemu dengan lelaki itu.
Jujur saja gadis itu saat ini masi belum siap untuk bertemu pria yang di maksud umi nya itu, ia takut jika pria yang di maksud umi nya berbeda dengan yang di gambarkan sang umi.
Gadis itu berlari menyelusuri lorong untuk menuju ke taman dengan tangan bergerak mengusap air matanya yang terus mengalir deras.
Tanpa sengaja ia menabrak seseorang dengan begitu keras, yang mengakibatkan parsel yang berisi buah buahan terjatuh kelantai.
Untung saja parsel itu telah di kemas sebaik mungkin jadi buah tangan itu tidak rusak terlalu parah, karna terjatuh.
Pria itu berjongkok untuk mengambil parsel yang terjatuh dengan decakan yang terdengar, setelah mengambil nya pria itu menatap gadis yang baru menabraknya sekilas lalu melangkah meninggalkan tempat kejadian itu.
Gadis itu yang masi syok, hanya terdiam dengan memegang keningnya yang tadi terbentur begitu keras di area dada pria tadi.
Setelah batang hidung pria itu sudah tidak terlihat lagi, gadis manis itu mulai tersadar dan mengucapkan maaf walaupun tak ada pria yang ia tabrak tadi.
Setelah kejadian gadis itu langsung kembali melangkahkan kaki nya pergi untuk menuju ke taman, dengan di dalam hatinya mengucapkan banyak-banyak istighfar.
***
Seorang pria melangkahkan kakinya mendekat ke arah seorang wanita paruh baya yang tengah berbaring di atas ranjang, dengan di temani dua orang pria yang ia yakini jika mereka adalah keluarga wanita itu.
Pria itu mendudukkan dirinya di kursi samping ranjang setelah di persilahkan duduk oleh pria yang perkiraan seumuran dengan orangtuanya.
"Ngapunten umi, kula nembe mriki amargi kula nembe pikantuk kabar saking umma menawi umi lagi dirawat." Tutur pria itu dengan tangan bergerak meletakkan parsel di atas nakas samping ranjang rumah sakit.
(Maaf umi, saya baru bisa kesini karna saya baru tau kabar umi dari umma tentang umi lagi dirawat)
"Nggeh le, mboten nopo nopo. Piye kabare le? Suwe ora ketemu," tanya umi dengan senyuman merekah di wajahnya.
(Iya nak, tidak apa apa. Gimana kabar mu nak? Lama tidak ketemu)
"Alhamdulillah umi. kados pundi kawontenan umi sapunika?"
(Alhamdulillah umi. Bagaimana keadaan umi sekarang?)
"wis mendingan nak ora kek wingi. pangapurane ya umi ora bisa nepati janji gawe liatkan anak wadon umi," sesal umi.
(Udah mendingan nak gak kayak kemaren. Maaf ya umi gak bisa nepati janji buat melihat kan anak perempuan umi,)
"mboten papa umi, sanadyan kula dereng ngertos rai utawi fisikipun. kula tetep nampi perjodohan puniku inggil dhasar ibadah," ujar lelaki itu dengan senyuman merekah di wajahnya.
(Tidak apa apa umi, walaupun aku belum tau wajah atau fisiknya. Aku tetap menerima perjodohan itu atas dasar ibadah,)
"kula saestu lare estri umi mesthi elok, sami kados umi."
(Aku yakin anak perempuan umi pasti cantik, sama kayak umi.)
***
"Maaf ya baru bisa back lagi, btw ini alurnya beda lagi soalnya alur sebelumnya aku udah lupa jalan ceritanya. Jadi dengan berat hati aku ubah full alur+nama pemainnya, semoga kalian suka yaa" -mbak penulis-
Publish: 03-01-2023

KAMU SEDANG MEMBACA
Di Nikahi Gus Tampan
RandomDILARANG KERAS MENCOPY PASTE CERITA INI!! *** "Orang lain selalu bilang kalau cinta pertama anak perempuan adalah ayahnya, tapi aku malah sebaliknya trauma pertama ku adalah ayahku sendiri." -Candra kirana- "Aku akan menjadikan mu satu-satunya wa...