4. Late Night Conversation

36 6 20
                                    

༶•┈┈⛧┈♛ Four ♛┈⛧┈┈•༶

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

༶•┈┈⛧┈Four ♛┈⛧┈┈•༶

Late Night Conversation

.
.
.

Lupakan cara berpakaian flamboyan Wales yang eksentrik, hanya bermodalkan kilat mata yang berbahaya, bahasa tubuhnya dalam mengekspresikan suasana hati, dan sunggingan senyum misteriusnya jelas memperkuat fakta bahwa hantu berusia 34 itu adalah jenis cowok yang semasa hidupnya gemar melakukan aktivitas ilegal. Aku bisa membayangkan Wales di masa pubertasnya pada tahun 1987 membeli dan menghisap ganja di gang-gang tersembunyi, nggak melanjutkan sekolah karena dikeluarkan setelah tertangkap basah membawa minuman keras atau mencuri uang teman sekelasnya sejumlah 50 dollar, memiliki orang tua pemabuk, dimana mendapatkan bibir yang sobek dan wajah lebam merupakan hal lazim setiap harinya.

Seharusnya tubuh Wales saat ini dibalut oleh jaket kulit, jins robek ketat, dan kalung rantai. Bukannya mengenakan setelan berwarna terang dengan motif feminim yang membuatnya tampak seperti cowok penyuka sesama jenis. Kini aku bertanya-tanya apakah sebenarnya ia meninggal setelah menghadiri pesta kostum atau semacamnya. Mungkin aku akan menanyakannya apabila sempat.

Aku merotasikan kedua bola mataku berusaha untuk mengabaikan analisis barusan. Catatan akhir mengenai kesan keduaku terhadap Wales-meskipun aura yang menguap tanpa henti dari cowok itu adalah aura yang identik dengan preman jalanan minim kasih sayang dan edukasi orang tua-dia sama sekali nggak berbahaya. Aku menemukannya sangat ramah dan mudah untuk diajak mengobrol. Masih nggak kuketahui apakah sifat itu adalah sifat bawaannya sejak lahir hingga tarikan napas terakhirnya, atau sifat barunya setelah ia menjadi hantu selama tiga dekade-waktu yang cukup lama untuk menjinakkan singa Afrika kalau kau paham maksudku.

"Sebelum Harper dan anak berkacamata itu, seseorang pernah berciuman di depan rumah ini. Tepatnya 2 bulan sebelum aku meninggal." Ini bukan sekedar perasaanku saja, namun Wales memang terlihat seperti orang yang memiliki luka terbuka dan seseorang menaburi garam di atasnya saat kalimat itu meluncur dari bibirnya.

Kuasumsikan ciuman 34 tahun silam memiliki sejarah menarik yang nggak diceritakan Wales selanjutnya. Tapi, sial, terkutuklah jiwa penasaranku. "Bagaimana kau tahu ada seseorang berciuman di bawah sana kalau kau belum meninggal?"

Wales membuat pola lingkaran dengan jari telunjuknya di atap rumah keluarga Harper. Ya, kami sedang nongkrong di atap rumah mereka sebab pemandangan langit malam yang ramai oleh titik-titik putih berkilau layaknya ketombe jauh lebih indah dilihat dari ketinggian ini. "Karena seseorang itu adalah aku sendiri."

Oh. Shit.

Pancaran netra Wales untuk pertama kalinya sangatlah kosong, hampa, dan sedih pada saat yang bersamaan sampai aku merasa bersimpati padanya. Cukup aneh mengingat sosok River Chance adalah remaja yang egois dan nggak memiliki kata simpati dalam kamus hidupnya. Kurasa menjadi makhluk gaib membuat sistem kepribadianku bermasalah.

Haunting MaisieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang