Prolog

77 26 131
                                    

Hampir semua penghuni di SMA Primadona Bangsa tahu, bahwa circle yang paling dikenal adalah circle Viola Eleimira dan ketiga teman cowoknya yang terdiri dari Rangga, Yonggi dan Bima. Ganteng memang, tapi sayangnya kampret semua.

Rangga, Yonggi dan Bima selain merupakan teman dekat Viola, kenyataannya juga merupakan tetangga-tetangga dekatnya cewek itu, hanya saja rumah Yonggi berada sedikit jauh dari yang lain. Mereka berempat berada di komplek yang sama, yaitu komplek Mekarsari.

Viola bahkan lelah sendiri menghadapi mereka bertiga. Udah cowok semua, sama-sama buaya pula. Selalu aja ada masalah yang mereka timbulkan sampai Viola sendiri ikut-ikutan kena.

Seperti pagi ini, Viola menangkap ketiga siswi yang terdengar sedang membicarakannya 

"Kak Viola tuh emang ya, dia niat caper apa gimana sih?" tanya seorang cewek berkuncir kuda, menatap kedua temannya itu dengan serius. "Kenapa dia tuh harus masuk gengnya Kak Rangga, Kak Bima sama Kak Yonggi?" tanyanya terlihat begitu kesal.

"Udah ketebak sih, kayanya mah Kak Viola itu cewek nggak bener. Pasti doyan menel sana-sini," kata cewek berambut pirang menambahi.

"Bisa jadi," jawab cewek kuncir kuda. "Tapi nih ya, kalo Kak Viola lebih bisa sadar diri sih, harusnya tuh dia pindah geng aja gitu. Ngapain geng-nya Kak Rangga? Jelas-jelas mereka tuh nggak cocok!"

"Bener banget! Kak Rangga, Kak Bima sama Kak Yonggi kalo dijejer mah ganteng semua. Lah, Kak Viola apa? Nggak ada cantiknya sama sekali. Muka dia datar mulu begitu nggak ada ramah-ramahnya, senyum aja gue liat hampir nggak pernah," sahut cewek yang memiliki beberapa jerawat di wajahnya. "Gue juga denger, katanya Kak Viola tuh galak banget. Kaya emak-emak ya emang, hahaha."

Viola diam-diam mengepalkan tangan, kali ini ia tidak tinggal diam dan berniat maju menghampiri ketiga siswi itu, tapi baru saja selangkah, tangannya sudah lebih dulu ditarik oleh Rangga yang tiba-tiba saja muncul tanpa diduga. Rangga kini maju, disusul Yonggi dan Bima di belakangnya yang bersiap turun tangan untuk membela, membuat Viola tertegun begitu saja.

"Lo bertiga ngomong apa barusan?" tanya Rangga pada ketiga siswi itu, seperti menangkap basah dan terkesan mengadili.

Ketiga siswi yang berhasil dipergoki begitu mendadak wajahnya jadi berubah pias, mereka terlihat gugup setengah mati dan saling merapat satu sama lain.

"K-kita nggak ngomongin apa-apa kok, Kak," jawab cewek berambut pirang itu mewakili, wajahnya tertunduk takut.

Rangga mencibir kesal melihat cewek di depannya itu. "Yang ngomong sama lo itu gue atau lantai sih hah? Kenapa liatnya ke bawah?" tanya Rangga penuh penekanan. "Nggak berani? Tapi perasaan tadi lancar-lancar aja tuh lo ngomongin Viola yang enggak-enggak," lanjutnya sambil tersenyum mengejek.

"Santai aja woy nggak usah gugup," kata Bima angkat bicara. "Lagian kita udah denger semuanya kok, hehe," sambungnya yang diakhiri kekehan penuh maksud.

Ketiga siswi itu makin kalang kabut, mereka mulai saling senggol-senggolan untuk menentukan siapa yang akan bicara lagi selanjutnya.

"Ah? Eum... maaf, Kak," ucap cewek berambut kuncir kuda itu, entah merasa bersalah atau memang hanya untuk menyelamatkan diri.

"Iya, Kak. Tadi... kita cuma bercanda," tambah cewek yang memiliki beberapa jerawat di wajahnya itu.

"Dari semua gibahan tadi, omongan lo yang paling terkesan nggak tau diri sih," komentar Rangga seraya tersenyum miring dan memandang Viola beberapa saat. "Viola biar pun emang galak, tapi cantik kok. Malah menurut gue lebih cantikan dia daripada lo."

"Iri kali karena nggak bisa nyaingin," celetuk Yonggi buka suara.

"Selama ini gue kira Viola yang paling jelek, eh rupanya ada yang lebih jelek," tambah Bima, melirik cewek berjerawat itu yang membuatnya seketika jadi merasa tersinggung.

"Nggak usah body shaming deh, Kak!" protes cewek itu tak terima.

"Lahhhh, malah nyalahin kita? Kan elo sama temen-temen lo yang mulai duluan," kata Bima jadi tersulut.

"Kita juga nggak bakal ngomong begini kalo lo bertiga nggak ngomongin Viola duluan," kata Rangga menegaskan.

"Ada atau enggaknya Viola di circle kita, emang apa masalahnya sama lo bertiga?" tanya Yonggi semakin memojokkan. "Selagi kita fine-fine aja dan lo bertiga nggak rugi banyak hal, apa yang harus dipermasalahin? Viola juga kan nggak ganggu lo bertiga sama sekali."

Ketiga siswi itu mulai menciut, kalah telak dengan ucapan-ucapan pedas dari ketiga cowok tampan tersebut.

"K-kita... minta maaf, Kak. Maaf udah ngomongin Kak Viola yang nggak-nggak," kata cewek kuncir kuda.

"Lain kali nggak kita ulangin kok, Kak," kata cewek berambut pirang menimpali.

Ketiga siswi itu kemudian langsung berlari pergi, membuat Rangga, Yonggi dan Bima hanya melirik sekilas tanpa peduli membiarkan mereka pergi. Viola yang sejak tadi diam pun ikut melirik, sebelum akhirnya menarik napas panjang berusaha meredam amarah yang sedari tadi ditahan.

"Kurang ajar banget anjir! Kalo nggak ada lo bertiga udah gue jambak kali mereka," sungut Viola sambil melempar pukulan angin ke arah bayangan ketiga siswi itu yang perlahan menghilang.

"Bilang makasih dulu dong sama gue," kata Yonggi merasa bangga.

"Apa sih, gue yang duluan angkat ngomong anjir. Makasih ke gue lah!" cerocos Rangga tak terima.

"Makasih ke gue juga jangan lupa, gue dah bantu ngomong," tambah Bima terlampau santai tapi sok keren.

Viola mencibir. "Ogah," sahutnya lalu pergi begitu saja melewati ketiga cowok itu.

Begitulah konsep pertemanan mereka. Terlihat saling menjelekkan satu sama lain di depan semua orang tapi diam-diam saling melengkapi dan menolong satu sama lain jika ada yang terkena masalah.

Ponsel di dalam saku rok Viola bergetar, membuat cewek itu segera mengambilnya sementara ketiga buaya nyasar di samping kiri kanannya itu sudah saling membicarakan hal-hal bodoh. Ia merunduk untuk membaca chat yang baru saja masuk itu.

0816XXXXX : I have crush on you

*********

Jangan lupa beri dukungan untuk series lainnyaaa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan lupa beri dukungan untuk series lainnyaaa.❤

VIOLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang