20. First Kiss gue

42.3K 4.7K 199
                                    






Manusia itu!

Udah ngilang dua minggu, tiap di chat direspon sekenanya doang!

Sekalinya dateng main ambil barang-barang trus pergi.

JAHAT!!!!!

JAHAT!!!!!

JAHAAAAAAAT!!!!!

Kak Andra udah pergi. Tapi gue masih mematung. Nangislah gue, kalau kalian jadi gue juga pasti nangis.

Gue kangen sama dia. Gue kangen kak Andra. Kak Andra yang beberapa waktu lalu begitu hangat sama gue, tapi sekarang dia pergi.

Gue harus gimana???

Ada gitu orang jahat kek dia!

Gue takuuuut...

Gue takut ini jadi trakhir kali gue ketemu sama kak andra.

"Kaaaaaaaak" gue tereak. Udah gak bisa ditahan lagi.

Bodo amat! Gue lari mau nyusulin dia. Gue mau merengek biar dia gak jadi pergi.

Saat gue buka pintu, ternyata kak Andra masih berdiri dibalik pintu, dengan matanya yang berair sama kek gue.

Dia langsung meluk gue, mengusap rambut gue. Diciuminya pucuk kepala gue berkali kali.

"Sorry anak baik.... I'm so Sorry" Isak tangisnya bisa gue denger.

Gue gak ngelawan, gue meluk kak Andra balik. Gue kangen banget sama ni orang. Gue nangis sejadinya di pelukannya, sesekali gue pukul dadanya. Jahat banget mau ninggalin gue gitu aja!

Beberapa saat, tangisnya udah berhenti berganti sama kekehan tawanya yang gemes... Tapi gue enggak, gue masih mau nangis.

Dia ngajakin gue masuk lagi, tapi Guenya ngeyel. Gue tumpangin aja kaki gue dikedua punggung kakinya, Alhasil dia bawa gue masuk pake jalan mode robot.

Abis nutup pintu, dia nggendong gue ala koala. Jalan kedapur trus dudukin gue di atas meja makan.

"EeeeeL.... Sini kakak pengen liat wajah kamu lho"

gue masih malu kalau kak Andra liatin muka gue yang sembab, yang pastinya merah gak karuan. Gue masih nyembunyiin muka gue didadanya dia. Tangan gue gak mau nglepas pelukannya.

"EeeeL.... Sayaaaaaang..."

Hancur sudah pertahanan gue. dipanggil sayang, ya gue nyerah!!

Kak Andra ngusap air mata gue, merapikan anak rambut gue yang berantakan lalu mengecup singkat kening gue.

Jantung gue mulai gak aman tapi gue masih menolak untuk bertatapan dengan matanya. Malu!

Dia mengangkat dagu gue dengan jari telunjuknya, dan mengarahkan mata gue agar mau liat kematanya. Mata kami saling bertemu. Matanya obsedian yang berkilauan lembab karena air mata.

Saat ini gue bahkan bisa denger suara detak jantung gue sendiri. Syukurlah, menghadapi keuwuan ini, jantung gue siap tempur.

Sedikit ragu tapi ingin, kak Andra pelan pelan memajukan wajahnya. Gue bisa merasakan hangat nafasnya mendekat.

Akhirnya bibir kami bertemu. Bibirnya mengecup lembut bibir gue. Singkat, karna gue keburu kaget jadi gue reflex sedikit mundur. Maksud gue gak nolak, gue cuma kaget natural doang.

Takut kak Andra salah paham, akhirnya gue berinisiatif: Gue cium dia balik.

Bibir kita bukan lagi bersentuhan yang singkat karena ternyata respon kak Andra lebih dari itu.

Dihisapnya dengan lembut bibir gue, atas dan bawah bergantian. Seperti mencicipi rasanya sebelum lama kelamaan dia menerapkan lebih banyak kekuatan.

Bibirnya yang lembut dan manis bikin jantung gue berdetak makin kenceng. Aman gak nih Panggutannya makin intens dan kuat mencari jawaban. gue hampir kewalahan gak bisa mengimbangi.

Sesekali gue melenguh, mencari asupan oksigen.

"Mmmmmmmpphhh...."

Tapi itu justru bikin kak Andra makin semangat. Gue yang gak mencoba melarikan diri atau mendorongnya membuat ciuman kak Andra makin berani. Dia mulai menggunakan ujung lidahnya untuk membuka ruang antara bibir atas dan bawahku.

Ini ciuman pertama gue, bukankah berlebihan jika menggunakan lidah? Tapi bibir lembut nan manis dari lawan ciuman gue bikin gue berubah pikiran, gue gak bisa kasih penolakan.

Secepat kilat kak Andra menyisipkan lidahnya kedalam. Gue mengizinkannya mengikuti keinginan.

Bibir gue yang gak berdosa harus rela menerima sebuah tarian lidahnya, mengumpulkan rasa manis dari dalamnya. Ini sudah lebih dari yang bisa gue tahan.

Saat nafas kita gak bisa lagi kompromi, kita saling melepas tapi secepatnya mengulanginya dari awal.

Dikecup, dicium, dihisap, dipanggut, REPEAT!

Gue gak punya pilihan selain membiarkan tubuh gue berubah menjadi jelly, pikiran gue sekarang kosong tak bertuan.

"El.... Bobok yuk" lalu kak Andra menggendongku ke kamar.

<°°>

-------------------------------------------------------

Btw, ada yang tau knp andra ngilang dari jiel??

Antara dua alesan:
-andra merasa jiel belum yakin dan akhirnya milih menjauh untuk memberi jiel waktu.

Atau....

-andra ada masalah sama papinya. Krn andra masih tinggal sama papinya, nginep dua hari diluar gak mungkin gak dicariin. Apalagi andra udah dijodohin papinya kn?

Silahkan disimpulin sendiri-sendiri....

JAZZIEL  ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang