Selama ratusan tahun hidup di tubuh penuh dosa ini, (Y/n) mulai terbiasa dan dapat beradaptasi daripada sebelumnya.
Ratusan tahun sudah ia lewati, tapi baginya itu berlalu begitu cepat. Tak seperti menunggu jam Matematika selesai. Iblis dengan kemampuan hebat tak lagi bisa dihitung dengan jari. Teror kematian berkembang dalam bayang-bayang malam. Dan tak pernah satu pun ia temukan pendekar pedang sehebat Tsugikuni Yoriichi. Apalagi pengguna teknik Pernapasan Matahari.
Selama ratusan tahun itu pun ia mengetahui beberapa fakta.
Seperti, ia tak akan bisa menghindari atau melewati suatu kejadian yang akan berpengaruh besar di kemudian hari. Sekeras apapun ia berusaha, karena pasti ada saja sesuatu yang memaksanya melakukannya.
Contohnya kemarin ketika ia tak menghiraukan berita pembantaian mengerikan yang melibatkan lebih dari enam puluh korban. Ia tahu itu adalah saat-saat dirinya menyelamatkan Hakuji, remaja penuh luka dengan seribu duka. Betul, menyelamatkannya dari kegelapan dan menariknya ke kegelapan yang baru.
Melupakan fakta bahwa semesta tak mungkin membiarkannya macam-macam, ia berharap pemuda itu bertemu dengan sosok seperti Ubuyashiki Kagaya yang menyelamatkannya dari jurang keputusasaan.
Sayangnya tidak. Dunia memang memiliki seribu cara untuk menggagalkan niat baik seorang Raja Iblis. Hakuji yang berjalan tanpa tentu arah dengan sendirinya datang ke tempat di mana (Y/n) berada, yang mana keadaan sedang sepi-sepinya menyisakan mereka berdua.
Benar-benar tanpa sengaja, tapi niat kayaknya.
"Apa-apaan ..."
(Y/n) berdecak kesal. Ia ingat dirinya sudah pura-pura tak melihatnya dan terus berjalan. Tapi kaki-kaki milik Hakuji seakan-akan menuntunnya untuk terus mengikutinya. Selama berjam-jam lamanya.
Sampai remaja 18 tahun itu sudah tak memiliki tenaga lagi dan jatuh tak sadarkan diri, membuat sisi kemanusiaan yang masih tersisa walau ¼ sendok nyam-nyam pada diri (Y/n) membuatnya kembali dan langsung membopongnya. Ia rela berputar-putar mencari seseorang yang dapat membantu, atau dokter yang dapat menyelamatkannya. Namun naasnya tak ada satu pun.
Saat itu ia diberatkan oleh dua pilihan: membiarkannya mati atau menyelamatkannya.
Opsi pertama sebenernya bisa meringankan beban Hakuji karena ia akhirnya bisa kembali berkumpul bersama orang-orang yang ia cintai. Tetapi hidupnya masih panjang, ia masih punya masa depan. Namun opsi kedua tak bisa dilakukannya karena satu-satunya jalan adalah mengubahnya menjadi iblis.
Bukannya meringankan, ia malah memberatkannya. Bukannya menyelamatkannya dari kegelapan, ia malah menariknya ke kegelapan yang lebih gelap.
Buat apa bimbang. Kau Raja Iblis. Lakukan apa yang harus kau lakukan.
Ujung-ujungnya, secara refleks ia tetap mengubahnya menjadi iblis. Karena itulah begitu sadar, ia ngereog sepanjang malam karena depresi.
Begitulah hidup. Hidup (Y/n) maksudnya.
Lalu yang kedua, hal-hal kecil yang tak terlalu berpengaruh terhadap jalannya cerita asli tak perlu (Y/n) lakukan sedemikian detail seperti yang Muzan asli lakukan. Seperti siapa saja manusia yang ia jadikan iblis, daging siapa saja yang ia makan, dan sebagainya.
Oh masih punya hati juga authornya.
Nah, hal ini yang paling (Y/n) syukuri. Karenanya ia bisa mencari makanan lewat orang-orang yang pada dasarnya memang jahat. Hingga menghilangkan lapar tanpa meninggalkan perasaan bersalah karena korbannya bukan lagi manusia tak berdosa.
Meski tahu yang perlu dilakukannya hanya memenuhi peran, tapi ia tak ingin hanya pasrah begitu saja membiarkan kepribadian Muzan merasukinya secara keseluruhan. Ia harus tetap berusaha melawan, mencari solusi, mengakhiri semua ini, karena ia percaya keajaiban pasti akan terjadi dan hasil tak akan mengkhianati usaha.
KAMU SEDANG MEMBACA
Trapped | Kimetsu No Yaiba
Fantasy"Tolong bunuh aku, sebelum aku membunuh kalian." Berperan menjadi antagonis? Mengapa tidak? Kibutsuji Muzan, bayangkan kalian terjebak di dalam tubuh iblis keji seperti dia. Berperan persis seperti dia, tanpa boleh melenceng dari alur sesungguhnya...