NTR HANSEN
POV Hansen
"Heii banguun!!! Dah bujang kq masih susah sih bangun pagi??? " Suara lembut mama menyadarkan ku diSenin Pagi.
Astaga!!! Komputer gue!!!! Tapi...... Ah sudahlah, mungkin malem dah gue matiin. Eh kq HP gue kenapa udah diCharge ya????
"Hansen.... Kamu udah bujang nak... Sampai kapan mama harus jaga kamu, cepet mandi nanti kamu ga keburu sarapan... " Mama pun berlalu dari kamar meninggalkan ku yang masih bingung dengan kondisi komputer yang sudah diShut Down dan Ponsel ku yang seingat ku semalam tidak ku charge.
O ia, nama ku Hansen pengalaman ini ku alami saat umur 16 tahun. Setelah menjadi silent reader diForum ini, saya memberanikan diri sharing dan bercerita dengan penulis. Sejujurnya ini adalah aib keluarga ku sendiri, namun ditengah ramainya Genre NTR yang sedang ramai saat ini aku putuskan untuk berbagi pengalaman dengan penulis. Semoga ada Hikmahnya bagi pembaca.
Ayah ku bernama Ryan saat itu berumur 40, pekerja keras yang sukses dengan 2 toko bangunan sekaligus dan 1 Chinese Restaurant warisan generasi ke 3 dari leluhur ku. Kelebihan ayah ku bukan berarti ada kekurangannya.
Yang tadi itu Veronica hampir mau 35, mamah ku. Mama adalah mantan atlit Volly perwakilan kota ini, karna ayah paham atas saingannya dan takut ditikung orang. Ayah dulu langsung berani saat usia muda melamar mama diusia muda.
Hingga lahirlah aku dan kakak ku William yang sekarang sedang belajar diUniversitas dinegara Kangguru.
"Aku pamit ya ma..... " Setelah ku nikmati beberapa potong roti untuk sarapan.
"Eeeh kq dkit bgt sarapannya... " Kata mama yang terlihat sangat menggairahkan mengenakan daster.
"Nanti takut telat ma... " Jawab ku sekenanya berusaha menghindari ketauan mata ku yang menatap 2 belahan payudara mama.
"Ya udah, hati hati ya sayaang.... Muach, muach, muach..... Semangat belajarnya ya.... Hihihi..... " Ritual wajib mama mencium kening dan kedua pipi ku sebelum aku berangkat sekolah. Sebagai bonus kedua dadanya yang montok menempel dibadan ku. Terkadang aku berfikir aku "gila" Bisa horny dengan ibu ku sendiri, tapi bagaimana pun aku ga munafik aku menikmatinya.
"Woyyy!!! Nglamun aja dari tadi" Sebuah dorongan kecil Gama menyadarkan ku diruang kelas.
"Tau nih, kayak lagi mikirin negara aja hahahhaa..... " Tambah Theo.
"Kalian siap ga nih, kita nanti latih tanding sama kakak kelas??" Kilah ku, kepada mereka pdhal dalam hati ku berfikir mesum tentang ibu ku sendiri.
"Yaaah elu.... Kelas 3 kan dah ga bisa main buat Tournament sekolah, lagian mereka baik baik kq" Kata theo.
"Ia sob, gue aja yang pas pasan dimodalin sepatu sama kak Frans." Timpal Gama.
Secara Finansial theo dan gama tidak seberuntung aku, jadi pikir ku ga ada salahnya mencoba buat ikut seleksi tim sekolah. Apalagi selain Basket, beberapa kakak kelas juga aktif sebagai atlit Futsal seperti kak Frans yang mewariskan sepatu Basket kepada gama.
Layaknya kenakalan remaja baru menjadi siswa SMA, aku, gama, dan theo beralasan kerja kelompok kepada orang tua kami. Pdhal kami bertiga bermain game Online diWarnet VIP uang saku ku cukup untuk mentraktir gama, agar lebih simple ku minta salah satu ART mengirim perlengkapan Basket ku nanti sore keSekolah.
Kenakalan ku dan Gama masih bisa dibilang wajar sejak SMP walaupun berbeda kelas, dan theo dekat dengan kami sejak kami masuk kelas yang sama.
"Broo!!!! Gila.... Cakep banget tu cewek.... Baru kali ini gua liat cewek langsung Konak!!! " Kata kata theo tadi langsung mendapatkan sikutan dari Gama. Karna Gama tau, wanita yang dimaksud theo adalah mama ku, yang tengah berbincang dengan Wisnu namun saat melihat ku datang mama langsung menghampiri kami bertiga.
KAMU SEDANG MEMBACA
NTR Hansen
Short StoryMenceritakan Seorang Hansen yang tak ia Sadari memiliki Mama yang Cantik dan Sexy, Sehingga Kakak Kelas Sekolah dan Teman Temannya Tertarik kepadaNya saat Mama Hansen ke sekolah membawa Perlengkapan Basket.