"Gila ya lo" kata yang terlontar dari mulut Natasya sesaat setelah mendengar pengakuan terang-terangan kakak kelasnya, Dirgantara Atmaja yang saat ini mengumumkan bahwa dia dan Natasya berpacaran di tengah kerumunan siswa-siswi dikantin sekolahnya.
"Lo harus mau !" ucap Dirga yang sekarang sudah berdiri dan mensejajarkan wajahnya dengan Natasya.
"Dih, siapa lo" jawab Natasya ketus dengan mengangkat dagunya.
Dirga memang sempurna jika dilihat secara fisik wajahnya tampan, bentuk badan yang proposional, status ekonomi yang berada, serta jabatannya menjadi kapten tim basket SMA Pelita Harapan, tapi untuk Natasya Claresta kakak kelasnya itu hanyalah lelaki songong yang saat ini sudah memerintahnya. Memangnya dia kira dia siapa bisa memerintah Natasya seperti boneka.
Masih dengan posisi yang sama Dirga kembali berucap "Lo lupa kesepakatan kita minggu lalu ?"
"Kesepakatan apaan" jawab Natasya dengan percaya diri.
Dirga membetulkan posisi berdirinya dan berbalik membelakangi Natasya tetapi sebelum itu dia menampilkan senyum ralat lebih tepatnya tertawa mengejek sebelum memutar badannya.
"Gak usah pura-pura amnesia Claresta" ucap Dirga dengan suara yang besar sesaat sebelum meninggalkan kantin sekolahnya.
"Lo punya kesepakatan apaan si Sya" tanya Cecilia, sahabat Natasya yang dari tadi juga bingung apa yang terjadi antara teman dan kakak kelasnya itu.
"Tau tuh si Dirga, paling cuma ngarang aja" Jawab Natasya asal, karena memang dia sendiri juga bingung dengan kesepakatan yang kakak kelasnya itu bicarakan.
Natasya Kembali melanjutkan makannya yang tertunda sedari tadi, sebelum akhirnya "ANJING" teriaknya dengan refleks sambil memukul meja yang membuat seluruh mata penjuru kantin menatapnya.
Kaluna yang sadar akan aksi temannya yang mengundang perhatian itu langsung berbalik dan tersenyum kepada seluruh mata yang memperhatikan mereka sambil mengisyaratkan semua baik-baik saja dan mereka bisa berhenti menatap kearah mejanya sekarang juga.
"Apaan sih nyet teriak-teriak" tegur Cecilia dengan mata melotot ke arah sahabatnya itu
Masih dengan ekspresi, shock-nya Natasya Kembali berucap "Gue inget".
"Inget apaan si, heboh benner lo" sahut Kaluna yang duduk disamping kanannya.
Natasya membalik badannya menghadap Kaluna yang saat ini sedang duduk disampingnya, "Lo inget gak Lun, minggu lalu waktu kita nonton basket sekolah ini lawan SMA Cendrawasih" dengan jari telunjuknya yang menunjuk-nujuk diatas meja.
Kaluna manjawab dengan tatapan herannya "Iya terus ?".
Cecilia Galvira teman kelas Natasya dan juga merupakan salah satu sahabat Natasya yang sedari tadi penasaran mengeluarkan suaranya "Apaan Sya,lo ngomong yang jelas kek" ucapnya geregetan.
Natasya kembali melanjutkan ceritanya masih dengan tangannya yang menujuk-nujuk meja "Jadi waktu minggu lalu gue nonton basket bareng Luna, niatnya gue pengen nujukkin ke Bisma kalau gue baik-baik aja abis putus sama dia, tapi" Natasya berhenti berbicara dan menarik nafasnya panjang.
"Tapi apaan" sahut Cecilia yang menunggu kelanjutan cerita dari temannya itu.
"Tapi sialnya ternyata si brengsek itu udah punya cewek baru dan karena gue gengsi harus jalan sendiri gue langsung nyamperin Kak Dirga dimotornya dan gue minta dianter balik" ucap Natasya frustasi.
Kaluna dan Cecilia saling menatap setelah mendengar cerita temannya itu.
"Lo kenapa gak bareng Luna aja sih" ucap Cecilia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stupid Agreement
Teen Fiction"Jangan pura-pura amnesia, Claresta" Karena kecerobohannya Natasya harus terjebak bersama kakak kelasnya, Dirgantara untuk menjalankan kesepakatan bodoh yang disetujuinya. Apakah Natasya akan menyesal karena perbuatannya itu ? atau malah bersyukur...