Suara berlari menuruni anak tangga terdengar dari dalam rumah yang di dominasi warna coklat muda dan putih itu.
"Natasya jangan lari" tegur wanita yang saat ini sedang duduk dimeja makan bersama seorang remaja perempuan yang memakan nasi gorengnya.
"Mamii Natasya berangkat yaa, byee mamii" pamit Natasya sambil mengambil mencium pipi ibunya dan langsung berlari keluar rumah
"Natasya sarapaaann" teriak Natalie, ibunya dari dalam rumah
"Disekolah ajaa" teriak Natasya sebelum masuk ke dalam mobil putih milik Kaluna.
Natasya, Kaluna dan Cecilia memang sering berangkat dan pulang bersama karena jarak rumah mereka yang tak begitu jauh, biasanya mereka akan berganti-gantian membawa kendaraan tetapi diantara ketiganya hanya Kaluna yang paling sering membawa kendaraan karena kedua temannya itu malas mengendarai mobil mereka.
Setelah hampir satu jam Kaluna membelah jalanan ibu kota Jakarta, akhirnya mereka sampai di parkiran sekolah SMA Pelita Harapan.
"Sya, Li mobil gue lo yang bawa balik ya" ucap Kaluna sesaat setelah mereka berjalan menuju koridor dalam sekolah
"Lo mau cabut ?" tanya Cecilia pada Kaluna
"Iya gue balik sama Vino" jawab Kaluna
"Enak banget punya cowo, kapan ya" sahut Natasya
"Kan udah" jawa Kaluna lagi
"lah siapa ?" tanya Natasya bingung
Cecilia dan Kaluna saling menatap "Kak Dirga" jawab keduanya bersamaan.
Natasya mengeluarkan ponsel dari saku roknya kemudian mengucapkan "Siri start playing status palsu by Vidi Aldiano" ke layar ponselnya.
Tingkah Natasya itu sukses membuat Kaluna dan Cecilia tertawa kencang sekarang. Sementara mereka bertiga masih tertawa sambil berjalan tiba-tiba Natasya di dorong dengan keras sampai terjatuh menyentuh lantai.
"AW" teriak Natasya kaget setelah bokongnya menyentuh kerasnya lantai
"Maksud lo apaan" ucap Kaluna tak terima sambil mendorong bahu perempuan yang telah mendorong temannya sampai terjatuh.
Sementara Cecilia membantu Natasya kembali berdiri sambil menepuk-nepuk debu yang ada di rok Natasya.
"Lo jangan pegang-pegang" ucap perempuan berambut pendek itu sambil menghempas tangan Kaluna dari bahunya
"Apaan sih kak" ucap Natasya yang sudah kembali berdiri
"Lo jadi adek kelas jangan belagu" ucap perempuan itu sambil mendorong bahu Natasya.
"Maksud lo Kak Dirga ?" tanya Natasya yang sudah tau jawaban dirinya di dorong oleh kakak kelas perempuannya, Glanya Kirana. Dirinya sudah menduga ini sejak kemarin hanya saja dia tak tau kalau harus menghadapi kakak kelasnya itu di pagi hari seperti ini.
"Iya lah, lo kenapa kegatelan banget sih jadi perempuan. Dirga itu pacar gue !" ucap Anya sambil lagi-lagi mendorong bahu Natasya.
"Sorry ya kak, setau gue lo cuma mantan Kak Dirga dan kalau lo mau protes soal gue jadian sama Dirga silahkan langsung tanya ke orangnya. Dia yang nembak gue cuma ngejawab" ucap Natasya yang juga sudah terbawa emosi saat ini.
"Berani lo ya ngejawab" ucap Anya sambil menaikkan tangannya ingin menampar Natasya
Natasya memegang tangan kakak kelasnya yang sudah terayun ke atas itu menggunakan tangan kanannya.
"Jangan mentang-mentang lo kakak kelas jadi gue harus takut sama lo, gue gak pernah takut sama lo, Anya !" ucap Natasya lantang sambil menghempas tangan kakak kelasnya itu
KAMU SEDANG MEMBACA
Stupid Agreement
Teen Fiction"Jangan pura-pura amnesia, Claresta" Karena kecerobohannya Natasya harus terjebak bersama kakak kelasnya, Dirgantara untuk menjalankan kesepakatan bodoh yang disetujuinya. Apakah Natasya akan menyesal karena perbuatannya itu ? atau malah bersyukur...