k u c i n g

54 2 0
                                    

Yang Chenle rasakan sekarang ini adalah bosan.

Bosannnnnnnnnnnn bangettt!

Mau ngelakuin apa aja itu terlalu mononton, udah sering dia lakuin.

Mau ngepel sama nyapu apartemennya aja males, untung dia punya mesin otomatis jadi enak.
Tapii itu juga tidak berlaku sekarang, dia tetep diatas sofa tepat didepan balkon kacanya.

Hari udah siang sih, tepatnya jam setengah satu siang.

Udah juga waktunya makan siang, gak laper katanya.

Setengah tidur mengenakan baju oversize merah maroon juga hotspants ping. Rambut panjangnya dibiarkan terurai.

"Meong"

Suara ngeongan menarik perhatiannya, mengisi keheningan ruangan.
Chenle menorehkan kepalanya mendapati satu hewan kecil lucu berwarna putih tengah melangkahkan empat kakinya ke dalam.

Itu kucingnya.
Yang dulu nggak sengaja ketemu ditaman rumahnya, dia pikir kucing liar- eh tapi kok bagus? Ya udah diambil aja.

Nanti kalau ditanyain kenapa bisa disini, ya tinggal bilang; kalau udah disekitar aset saya, ya punya saya.

"Daegal, sini puss.. meong.." panggilnya

"Meong"

Kucingnya malah duduk memperhatikan dia, Chenle jadi geram sendiri.

Dengan keingin mengelus lembut bulu kucingnya yang lembut hasil perawatan mahalnya, Chenle berdiri merelakan keempukan sofanya.

Kakinya melangkah mendekati kucing lucunya dan mengambil tubuh kecilnya.

Ia berjalan, menghempaskan tubuhnya diatas kasur.

Menaruh kucingnya disamping badannya yang miring, mengusap halus kepala kecilnya.

"Daegal.. meong..."

Bukan ngeongan yang diterimanya, tapi Daegal yang menggulingkan tubuhnya ke sisi kanan juga sisi kiri.

Gini nih kucing, kerjaannya bikin mengkesal aja.

Tapi sayang perawatannya.

"Meong!!"

"Hehe mangkanya jadi kucing itu harus nurut!"

Chenle terkekeh tak merasa bersalah pada sang kucing yang memekik. Dia kan cuman mendekatkan diri pada si daegal.

Dengan cara menarik tiba tiba tubuh sang kucing.

Bodo amat sama pekikannya, dia mau ngelus ngelus si kucing.

"Daegal, aku punya doi"

"Dia itu ganteng- emang lah! Kan doi Chenle. Dia ituuu ganteng, kaya, tingiinya udah kayak tiang! Heran aja gitu loh, kok bisa sampai segitu?"

Chenle curhat ceritanya.

Pernah dia baca baca kalau curhat mending sama kucing, bisa ngehilangin stress juga menambah kepedulian kucing terhadap kita.

Mana lagi rahasianya aman. Emang kucing mana yang bisa ngomong sama manusia?

Rahasia teh aman. Kalau sama temen mahh belum aja jangkep dua jam ehh udah dapet kabar tentang curhatannya tadi.

Kan mengkesal.

Kuy curhat ke kucing, lebih aman, tentram, juga gratis tanpa biaya seperser pun!

Maap iklan bentar.awokwok.

"Tapi dia udah nggak mau main sama aku- dia baik kok."

"Waktu sma aku satu sekolah sama dia, kuliah, kerja sama juga! Arghh!! Gantengnya itu lohh gak bisa ditaksir lagi! Udah ganteng banget!"

 Kucing [Jichen] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang