Seperti biasa kuliah sangat melelahkan, mengapa dahulu aku sempat berfikir kuliah sangatlah enak, aa bukan hanya aku setiap anak sekolah menengah akhir pasti akan membayangkan indahnya hidup menjadi mahasiswa. Hahaha,, mereka bahkan tidak tahu kenyataannya sangat menguras tenaga, fikiran, waktu hingga urusan perut. Berbicara perut, cacing-cacing penunggu mulai memberontak, mereka mulai menagih nutrisi yang seharusnya sejak 3 jam lalu terpenuhi.
"Wahai Nucifera yang sangat amat cantik dan baik hati, ayo pergi makan, cacing peliharaanku butuh nutrisi" bujukku pada sahabatbaikku di kampus ini.
"Ada maunya saja kau memakai kata kata manis. coba kalo enggak pasti manggilnya ibu tiri." Singut fera kepadaku.
"Tapi gini-gini klo gak ada aku kamu sedih kan, klo aku sakit khawatir kan, udah udah lagi"
"Uhhh mimpi apa dulu aku kok bisa temenan sama anak kayak kamu ni. cewek modelan cowok yang gayanya udah kayak preman depan gang"
"Style lah ini, biar keren, klo ada acara khusus juga aku pake androk, tenang aku ni bisa menempatkan."
"Otak mu itu yang gk tau kamu tarok dimana nyonya Lawren yang terhormat."
"Hehehe,, kayaknya nyangkut di pohon belakang Fakultas deh"
"Dah ah, capek ngomong sama orang stress ni, ya udah yok buru makan."
"Nahh gitu dong dari tadi, kan klo gini jadi tambah cantik."
Akhirnya setelah drama queen super menjijikakan itu selesai, dan bisa memberi nutrisi pada peliharaan yang selalu setia hinggap di perut rata bak Hyuna SNSD ini. Aku dan Fera akhirnya makan di depan kampus, ayam geprek langganan dari jaman maba, yahh selain harganya pas dikantong rasanya juga behh jangan ditanya enak pokoknya.
Setelah kenyang kami pun langsung pulang ketempat masing-masing bukannya apa-apa, ini sudah sangat larut, da kondisi malam hari di ibu kota angat menyeramkan. Untuk hari ini tidak ada drama naik angkot gara-gara mamang ojol. Hari ini mamang ojolnya lagi dapet ilham, cepet banget datengnya jadi cepet juga nyampe apartemen.
Sesampainya di apartemen, tidak seperti semalam yang langsung limbung di kasur, hari ini sepertinya aku akan lembur. Banyak sekali tugas-tugas yang diberikan oleh para dosen tercinta kami, uhh jadi makin sayang.
Hanya dengan mengganti baju ke baju tidur dan mencuci muka, aku pun kembali berkutat dengan leptop untuk menyelesaikan tugas yang sudah seperti anakan gunung Krakatau.
.....
drt... drt.. drt..
Tunggu, kenapa aku kembali kemari lagi ?
"Bagaimana?"
ah suara manusia menyeramkan itu lagi.
"Maaf Lead kami tidak bisa mencarinya hingga saat ini, lawan kita mulai selangah maju kedepan, jejaknya tidak terlihat sama sekali setelah terakhir ditemukan di gedung Z."
"Masih ada 2 jam sebelum tengah malah, tetaplah mencari aku akan menyusun renana penutupan kasus ini ketika sampai pada awak media."
"Baiklah Lead kami akan berusaha lebih keras lagi."
Setelah telefon terputus Lead mulai berkutat pada hanphone serta komputernya kembali, bahkan kertas-kertas yang tadi ia jamah, sudah tidak ada lagi diatas meja.
Seperti dihempas kan oleh waktu, aku berada di tempat dimana Xenon berada dan tengah menikmati malamnya dengan tenang memandang pemandangan dari balkon kamar dengan ditemani kopi panas ditangannya. Wajahnya menggambarkan kesenangan yang berarti, guratan di bibirnya mendominasi malamnya. Ahh kenapa setiap muncul aku tidak langsung memandang wajah Xenon kenapa harus wajah menyeramkan Lead.
Wushh...
Aku terlempar lagi disebuah ruangan yang hanya di terangi api pembakaran ban, tetesan air terdengar menggema, bau besi berkarat yang mulai tercium bahkan hawa dingin yang kian muncul. Terlihat sesosok pria yang tubuhnya telah penuh dengan luka mulai bangun dari kesadarannya, namun ia tidak bisa berbuat banyak sebab tangan serta kakinya terikat pada kursi kayu.
Tak.. tak.. takk..
Mulai terdengar langkah kaki yang kian mendekat, yang membuat pria yang duduk terikat menyerngitkan badannya karna merasa ketakutan. Tak lama sosok yang berjalan itupun beraada dekat dengannya,
Hah siapa dia, kenapa aku baru melihatnya, mukanya juga tidak terlihat, kenapa dia harus menggunakan jaket besar dan masker, hanya matanya lah yang terlihat.
"Bagaimana tidurnya ? Apakah sangat nyaman ? Aa sepertinya kau merasa kedinginan,, Apakah aku perlu meminjamkan jaketku kepadamu ? "
"Diamlah. Apa maumu ? "
" Wahh kau orang yang tidak sabaran ternyata "
"Bunuh saja aku, aku tidak akan mengatakan apapun."
"Woo, apakah kau sangat ingin mati ? aku tidak akan membunuhmu, aku hanya ingin bermain dengan mu." dia mengatakannya dengan nada penuh ejekan.
"Lebih baik kau bunuh saja aku, tidak menyenangkan bermain dengan ku."
"Kau orang yang sangat tidak menyenangkan, baiklah aku pergi dahulu sepertinya di tengah malam keadaan otakmu sangat tidak baik, lanjutkan saja tidurmu besok akan ada sambutan yang meriah untukmu."
"Manusia gila"
"Tidak, aku tidak gila aku hanya berfikir secara realistis, ha ha ha ha,, baik sampai jumpa."
Pria yang diikat dikursi menatap tajam kepergian sosok tersebut, ia sangat ingin membunuhnya saat itu juga.
Sosok tadi berjalan dengan santai meninggalkan tempat tersebut, setelah itu ia pun pergi dengan mengendarai mobil hitamnya pergi meninggalkan tempat tersebut.
Aku tidak tau apa yang tengah terjadi disini, banyak hal yang aku tidak tahu dan terasa janggal, baik kenjanggalan kenapa aku selalu kembali ketempat ini, atau kenapa ini semua terasa sangat nyata. Jangan lupakan ketika aku juga mampu merasakan hal-hal disekitarku.
Akupun memutuskan untuk memutari tempat ini. Tempat yang amat sangat menyeramkan dan juga kotor, sepertinya tempat ini berada di pinggiran kota.
Krontang,,
Tunggu. Apa ini ? bagaimana benda ini bisa terjatuh karena ku? kembali ku lihat seseorang yng tengah terikat di ujung sana dan dengan sangat terkejutnya ia meloto tajam kearah ku.
Sebenarnya apa semua ini ?
...
Gubrak
.
.
.
.
.
Semoga suka : )
KAMU SEDANG MEMBACA
The Story In My Dreams
Mystery / ThrillerMimpi disebut sebagai bunga tidur. Setiap orang pasti pernah merasakan mimpi, entah mimpi yang kita ingat jelas setelah terbangun atau yang tidak kita ingat sama sekali. Tapi apa jadinya ketika mimpimu selalu kalian ingat dan berlanjut setiap hariny...