Menikah

48 4 0
                                    

Yahari kekkon-no yori shimasutaka...

Ano onna...

Merasa risih dengan tatapan sang idealis, kau berusaha menyibukkan diri menata file-file yang tergeletak sembarang di atas meja kerja.

"Sumimasen desu-kedo,.. "

Hng?

"Ada apa, Kunikida-san?" Kau mengeryit heran.
Sembari menatap tubuh sang pembicara kau tetap meneruskan pekerjaanmu.

"Kejadian kemarin,,..."
"Bagaimana kalau kita menikah saja, [Name]-san?"

Dia serius dengan hal ini?
Mengapa memikirkan sebuah kesalahan sampai begitu?

"Iyaa, apa tidak terlalu ceroboh kalau menikah karena one night stand?"

"Bagiku itu tetap sebuah tanggung jawab, [Name]-san."
"Selain itu aku pertama kali melakukannya denganmu." Sembari berpaling, dia membenarkan posisi kacamatanya yang sedikit turun.

"Daijobu-yo, Kunikida-san."

Hmmm?...

"Aku akan melupakan kejadian itu, tenang saja."

Sonna koto?

Bagaimana mungkin dia bisa melupakan kejadian panas itu?

"Watakushi, sudah pernah melakukannya dengan suamiku dahulu, jadi aku bisa memaklumi kalau kau bisa saja melakukan kesalahan,..."

Kembali mengingat pernikahanmu yang tidak sampai 5 tahun lalu dihadapkan kenyataan pahit dengan berpulangnya suamimu ke hadapan Tuhan.

"Dakara, Kunikida-san mo, kinishinaide."















Gagal.

Usahanya kali ini untuk bisa dekat denganmu terhitung gagal dalam 14x percobaan.

Sebelumnya Kunikida sendiri sudah berkali-kali menunjukkan ketertarikannya padamu sejak beberapa tahun lalu, terhitung dari momen pertama menjalani misi di ADA dan ketika kalian harus bekerja sama dalam sebuah penyelidikan.

"Shikatanai,..."

Aku akan mencoba lagi lain kali, [Name].

Kematian suamimu benar-benar menyisakan dampak kerusakan mental mendalam pada dirimu.

Kau yang menikah dengannya begitu usiamu 20 tahun, tepat 2 tahun usai kelulusan SMA, harus rela menjanda tanpa memiliki bayi atau peninggalan makhluk hidup dari suamimu.

Bukannya tidak subur atau apa,

Tetapi tubuhmu yang masih rentan itu menolak membesarkan beberapa calon bayi yang pernah ditanamkan oleh suamimu,

Mengalami keguguran tak berujung,

Kau harus menemui dokter kandungan sekaligus therapist karena kesehatan mentalmu terganggu parah.

Kematian suamimu menjadi alasan cukup sehingga kau mengalami depresi berkepanjangan atau distimia.

Tahun ini kau sudah lepas dari obat-obatan penenang atau mood stabilizer.

Meski demikian kau masih sering pergi ke psikiater untuk konsultasi.

Inilah sebabnya kau sangat menutup diri terhadap manusia-manusia lain,

Terlebih kepada pria,

Dan lelaki yang sedang berada di depanmu ini,

Bukankah dia terlalu baik untuk dibiarkan menikah dengan wanita yang belum stabil seperti dirimu?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 14, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Marriage : Kunikida DoppoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang