Api Unggun

13 1 0
                                    

July 2012.

Hari terakhir MOS sekaligus Ospek. Dari pagi hingga pukul 4 sore semua berjalan baik-baik saja. Hanya beberapa pengurus yang memang sengaja mengerjain peserta untuk kesenangan sendiri. Tidak masalah selagi yang mereka lakukan tidak kelewatan dan tidak menggunakan kekerasan.

Pada jam 4.30 Sore, semua peserta berkumpul dilapangan. Para peserta disuruh duduk keliling dipinggir lapangan, sedangkan ditengah lapangan sudah ada tungku kayu yang tadi dikerjakan beberapa peserta laki-laki dan pengurus Osis dibidang kelengkapan acara. Mereka akan membakar api unggun setelah magrib nanti.

Namun sebelum itu tentu saja pengurus Osis punya rencana dan games lagi untuk peserta. Iya, games.

"Untuk kalian yang namanya saya panggil, tolong maju kedepan"

Ada sekitar 7 peserta laki-laki yang dipanggil dan berdiri ditengah lapangan menjadi pusat perhatian. Yang paling menonjol diantara mereka adalah Adit dan Julian yang hampir dikenali oleh peserta dan pengurus Osis. Sisanya juga lumayan terkenal tapi tidak seterkenal mereka berdua. Adit dikenal karena punya gebetan disetiap sudut sedangkan Julian yang berprofesi sebagai anak band.

"Oh jadi ini ya anak-anak playboy yang sering kebut-kebutan tiap malming!?" ucap salah satu pengurus Osis.

Yang lain hanya diam saja, mau menyangkal tapi emang bener kalau mereka suka kebut-kebut. Sedangkan Julian udah ngebatin. Dia berani bersumpah gak pernah kebut-kebut karena sayang nyawa. Terus dia juga bukan playboy karena mengingat wajah dia yang pas-pasan gak kaya wajah Adit dan kawan-kawannya.

"Karena kalian suka kebut-kebut, nih kalian coba kasi tutorial kebut ke teman-teman kalian"

Mereka bertujuh dikasih sapu ijuk, diapit dikedua kaki ala-ala penyehir terbang. Sapu itu ibarat motor dan mau gak mau mereka ya ikutin alurnya.

Osis mulai kasi arahan ke mereka, ada yang disuruh lari cepat ada yang pelan bahkan ada yang disuruh saling tabrak. Ceritakanya kaya kecelakaan gitu. Terus Adit disuruh nikung ala-ala Valentino Rossi.

Banyak yang ketawa tapi ada juga gak gak suka lihat kelakuan Osis yang seenaknya kaya gini. Memang ini bagaian dari ospek, tapi gak enak aja lihatnya. Chris salah satunya, dia gak suka aja lihat peserta dikerjain kaya gitu.

Setelah mereka melakukan peran ala genk motor, mereka malah diarahin lagi buat squat jump sebanyak 10 kali yang gak tau faedahnya dimana.

"Nah, karena tadi yang laki-laki udah kini giliran perempuannya nih"

Perasaan Mawar udah gak enak, pasti dia akan kena lagi. Sudah terprediksi kalau ada momen seperti ini pasti dia kena.

Dan ya, dia kena lagi.

Kali ini cewek lebih banyak yang dipanggil, ada 10 orang. Lima diantaranya mereka yang kemarin main lempar-lemparan lumpur sama pengurus Osis.

Chantika gugup tapi dikuatin sama Kalisa, kalau mereka gak boleh takut sama pengurus Osis yang hanya bersifat sementara.

Iktin aja maunya biar mereka senang tapi juga sedikit jengkel.

Mereka bersepuluh lalu dipakein make up yang acak-acakan kaya badut. Lipstick yang keluar dari bibir, blush on yang kelewat menor dan eye shadow yang mencolok.

"Sekarang saya mau kalian semua jalan keliling lapangan ala-ala fashion show"

Chantika udah narik napas dalam-dalam. Dia gak biasa diginiin, gugup juga. Tapi Gladis dan Mawar malah kode-kodean mata terus mulai jalan ala model.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 09, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

IPA 1997Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang