°0.4

347 80 42
                                    

Perjalanan menuju Ive Florist tidak memakan waktu lama karena jaraknya yang tidak terlalu jauh, dan lokasinya pun cukup strategis.

Selama perjalanan, Junkyu tak henti-hentinya tersenyum senang.

Ia bersyukur karena sang ayah datang diwaktu yang tepat saat Junkyu berusaha meminta izin pada Jisoo.

Suho bukan tipikal ayah yang senang mengatur kehidupan anaknya, maka dari itu Suho membujuk Jisoo agar wanita itu mau mengizinkan Junkyu melakukan hal yang ia inginkan.

Meski kondisi puteranya jauh dari kata baik, tapi Suho bersyukur karena Junkyu sudah tumbuh menjadi sosok anak yang kuat dimatanya hingga detik ini.

Maka dari itu, Suho tidak ingin menutup akses bagi Junkyu untuk melakukan hal yang ia mau, selagi Junkyu senang menjalaninya.

Sudah cukup penglihatannya direnggut, Suho tidak ingin merenggut kebahagiaan anaknya juga.

"Kamu senang, sayang?"

Suho mengelus surai puteranya lembut. Ia bisa melihat jika Junkyu terus tersenyum sedari tadi.

"Tentu. Terima kasih ya, Ayah" Junkyu mengenggam tongkat yang ia pegang untuk melampiaskan perasaan senangnya.

Ah, ia sangat tidak sabar untuk memulai hidupnya kembali.

***

Junkyu fikir toko bunga milik Wonyoung itu berada diantara jajaran ruko-ruko kecil dipinggiran kota. Ternyata Ive Florist itu merupakan cabang ternama yang sebelumnya sudah berkembang besar di negara Jepang.

Junkyu tak henti-hentinya merasa takjub saat Jihoon menjelaskan semuanya.

"Mungkin Wony akan datang kesini pada jam makan siang. Kau bisa belajar, dan melakukan banyak hal yang kau mau bersama Junghwan, dia adalah salah satu karyawan kepercayaan Wony disini" Jihoon memperkenalkan Junkyu dengan seorang laki-laki yang ternyata berusia lebih muda darinya.

"Perkenalkan namaku So Junghwan, Hyung bisa memanggilku Junghwan. Selamat bergabung bersama kami di Ive Florist"

Junkyu dan Junghwan sempat berjabat tangan sebentar, dan saling memperkenalkan diri satu sama lain.

Junghwan juga banyak menjelaskan hal-hal yang perlu Junkyu lakukan, dan anak itu cukup baik menjelaskan semuanya pada Junkyu. Sepertinya dekat dengan Junghwan tidak terlalu buruk, fikir Junkyu.

"Baiklah kalau begitu aku harus pergi karena ada urusan, kau tidak apa-apa kan jika harus aku tinggal?" Jihoon menatap Junkyu yang kini mengangguk semangat, lalu Jihoon terkekeh kecil sebelum pamit untuk pergi pada Junkyu dan Junghwan.

Setelahnya, Junghwan menuntun Junkyu untuk perlahan-lahan mengenali lingkungan baru padanya, sebelum Junghwan mengajarkan hal lain pada Junkyu.

"Meski disini toko besar, tapi karyawannya tidak banyak. Aku yakin kau tidak akan kesulitan untuk beradaptasi dengan karyawan lainnya hyung"

Junkyu mengangguk paham. Memang benar sih, total karyawan yang sempat berkenalan dengannya tadi hanya sekitar lima orang terhitung Junghwan, dan Junkyu yakin ia bisa mengenali mereka semua perlahan-lahan.

"Baiklah, aku akan mengajarkanmu merangkai bunga. Kajja!!"

***

Waktu sudah menunjukan jam makan siang, dan Junkyu masih bergelut dengan pekerjaannya. Entahlah, Junkyu cukup menikmati hal-hal yang ia lakukan disini.

Junkyu belum melakukan pekerjaan yang berat, bahkan untuk merangkai bunga sekalipun. Karena Junkyu masih sedikit kesulitan, dan belum terbiasa.

Jadi Junghwan hanya memintanya untuk mengikatkan sampul pita saja pada setiap bucket bunga yang siap untuk dikirim pada hari ini.

Blind ; Jeongkyu [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang