4

10 2 0
                                    

"Bereskan barang-barang kamu dan angkat kaki dari rumah ini" ujar seorang wanita yang tak lain adalah mamanya fina.

"Mama gk bisa gitu,fina mau tinggal dimana nanti"jawab gadis itu dengan mata yang sudah berkaca-kaca.

"Bukan urusan saya" sergah wanita itu dengan cepat.

"Tapi fina anak mama" tukas fina sambil tertunduk.

"Kamu bukan anak kandung saya" sahut wanita itu enteng.

Perkataan mamanya sungguh menyayat hati fina,ya bagaimana tidak,sudah bertahun-tahun lamanya mereka bersama dan fakta ini baru terungkap.

Tapi...

Apakah tidak ada rasa peduli dihati mamanya sedikitpun?

Setega itukah?

Hei...bayangkan saja ini sudah tengah malam dan kemana ia akan pergi?

Sungguh tidak ada hati.

"Pergi sekarang juga" murka wanita itu lalu beranjak pergi.

Fina menangis,ya lagi-lagi air matanya harus jatuh...terus menerus

"Apakah gue gk pantas bahagia?" Batinnya.

Dengan terpaksa gadis itu beranjak,berniat ke kamar nya untuk membereskan semua barang-barangnya.

Setelah selesai fina pu keluar dari kamar,tekatnya sudah bulat,dia harus lebih mandiri sekarang.

"Gue bakalan kangen sama lo Len"gumam nya sambil menatap kamar yang berseblahan dengan kamarnya, ya itu kamar Galen adiknya.

Baru saja ingin melangkahkan kaki,pintu kamar terbuka,tampaklah laki-laki tampan yang tak lain adalah pemilik kamar itu sendiri,ya dia Galen.

"Hey?" Beonya bingung pasalnya kakak perempuan nya tengah ada di depan nya dengan koper besar serta...ya wajah yang sembab.

Fina hanya tersenyum,gadis itu bingung sendiri cara menanggapi adiknya ini.

"Lo mau kemana? Bawa koper segala" ujar Galen masih belum mengerti situasi sekarang ini...yaiyalah gk ngerti kn gk tau apa-apa:^

"Emm itu mau...ah iya mau liburan iya mau liburan" tutur fina dengan cepat menemukan alasan untuk berbohong,jujur ia tidak mau Galen tau,apalagi akan di pastikan bahwa adiknya ini akan ngotot untuk ikut dengannya setelah tau apa yang terjadi,jika kalian tanya mengapa fina harus takut kalau Galen ikut? Oh astaga pikirkan saja dengan apa ia akan menjamin hidupnya beserta adiknya ini,sedangkan diri nya pun tak harus kemana saat ini.

Tapi tentu saja Galen tidak bodoh,hei siapa yang gila untuk pergi liburan tengah malam? Mungkin itu hanya kakaknya tapi itupun tidak dapat dipercaya begitu saja.

"Bohong" balasnya cepat.

"Bisa-bisanya gue lupa,Galen itu kan kelas Xl SMA bukan anak Tk yang gampang gue kibulin huh" fina merutuki kebodohannya dalam hati.

"Em...G-gue di usir dari rumah len" tutur fina sambil menunduk,ia lebih memilih untuk jujur,adiknya terlalu pintar untuk ia bodohi belum lagi jawaban awal yang tidak bermutu itu membuat nya berpikir seorang Galen tidak akan tertipu.

"What!" Pekik Galen tak percaya.

"Gue minta maaf yah kalau selama ini gk becus jadi kakak lo,jaga diri baik-baik yah" lirih fina.

"Gue ikut" putus Galen tanpa pikir panjang.

"Big no! Jangan gila len,lo mau tidur dimana,makan apa kalau sama gue nantinya" seru fina,ya ini yang gadis itu takutkan sejak tadi.

"Gue gk bisa tanpa lo" potong Galen cepat.

"Gk bisa len,tetap disini" putus fina.

"Gue gk peduli,hidup kita gimana nantinya yang penting gue tetep sama lo,jalanin semua ini bareng-bareng" sela Galen,jujur dia sangat bergantung pada kakaknya ini.

"Tapi lo harus jaga mama" ujar fina dirinya sudah tak tahan lagi ingin menangis.

"Dia bukan mama kandung gue" terang Galen,ya dia sudah mengetahui fakta ini seminggu sebelum papa nya meninggal.

"Lo disini dulu Len,dan gue minta lo sukses kedepannya dan kita balas semua perbuatan mama selama ini"

"Gue harus ikut sama lo,dan keputusan gue gk bisa diubah" tukas Galen.

"Hei tatap mata gue,gue udah pikirin ini baik-baik,jangan ngebantah len, lo harus tetap disini dan lo ngerti apa yang gue maksud tadi" ujar fina serius kali ini.

"Tapi..." balas Galen terpotong.

"Percaya sama gue" fina berusaha meyakinkan Galen.

Galen dengan cepat memeluk kakaknya,sungguh ia sangat tidak rela,tapi apa boleh buat dia harus percaya bahwa semua yang dikatakan kakaknya baik adanya.

"Gue pastikan nanti kita bahagia bersama len" maybe.

"Gue pergi,jaga diri baik-baik" pamit fina lalu beranjak pergi

Kehidupan baru dimulai...

Inikah yang di namakan pertempuran?

Kuncinya disini agar bertahan hanya satu...

Ya hanya satu...

Tetap kuat.





Strong.

Sampai jumpa Galen.

LEBIH DARI "ISTIMEWA" Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang