Awal Mula

616 67 4
                                    

I.

Sudah beberapa minggu ini Cheongsan menyadari ada hal yang berbeda dengan Suhyeok. Dalam kurun waktu lebih dari 12 bulan ini, mereka tergabung dalam proyek baru drama romance bersama beberapa aktor dan aktris lain.

Suhyeok adalah pemain utama pria dan Namra adalah pemain utama wanita. Chemistry mereka berdua nggak diragukan lagi sih, kaya beneran jatuh cinta. Cheongsan sebagai pemeran tambahan bisa bener-bener liat kalau Suhyeok kaya jatuh cinta banget sama Namra. Tatapan mata Suhyeok akan jatuh ke Namra dan kalian bisa ngeliat gimana Suhyeok ngeliatin Namra. Kaya pacar yang nungguin pasangannya untuk merhatiin dia. He looks like a lost puppy.

Suhyeok hampir nggak pernah meninggalkan Namra sendirian meskipun mereka sudah selesai shooting. Kalau ditanya alasannya "ya, kan gue cuma membangun chemistry sama Namra biar ga ilang, San." Bullshit banget ngga si.

Hari ini pun begitu. Suhyeok masih nempelin Namra dari awal shooting sampai akhir shooting. Makan siangpun mereka bareng. Meskipun nggak cuma berdua, bareng Cheongsan dan yang lain. Tapi tetep Suhyeok yang bawa Namra ke meja mereka.

Namra memang pada dasarnya kalem, diem, dan jarang ngomong. Padahal karakter dia di drama yg dimainkan bener-bener berbeda 180 derajat. Jadi, Suhyeok sebagai lawan main yang paling sering shooting bersama merasa mempunyai kewajiban buat mengakrabkan diri Namra ke teman-teman aktor lain.

Namra sudah mau bergabung dan ngobrol dengan aktor-aktor lain, bahkan berteman dekat dengan Mijin. Padahal karakter Mijin sangat blak-blakan dan terlihat tidak cocok dengan karakter Namra. Tapi mereka benar-benar akrab.

Menurut Cheongsan beberapa minggu ini Suhyeok bertingkah aneh. Kadang dia kaya ga sadar kalo ngeliatin Namra. Jangan-jangan dia kena santet? Cheongsan yang khawatir pun mulai mendekati Suhyeok. Ini hari terakhir mereka shooting, kalau ada apa-apa dengan Suhyeok nanti pasti jadi repot, kan?

"Hyeok, lu jangan liatin Namra mulu deh."

"Ha?" Suhyeok yang kaget karena Cheongsan tiba-tiba bersuara di dekatnya hanya bisa terperangah.

"Lu suka ya sama Namra?" tanya Cheongsan penasaran. Suhyeok hanya bisa terkaget tanpa bersuara.

"Emm, gimana ya? Ga gitu San. Gue cuma kagum aja. Namra baru mulai akting tapi udah bagus banget sih." elak Suhyeok

"Pokoknya jangan sampe lu deketin dia dulu deh, Hyeok. Seperti yang lu bilang Namra kan baru di dunia entertainment, ntar kalo ada skandal bisa repot deh kariernya."
Suhyeok hanya terdiam masih menatap Namra tanpa kedip.

"Ntar malem dateng kan ke makan malam penutupan drama ini?" Cheongsan melanjutkan karena Suhyeok hanya terdiam.

"Iya." satu-satunya jawaban yang keluar dari mulut Suhyeok dan membuat Cheongsan menggelengkan kepalanya. Oke, Suhyeok bener-bener aneh akhir-akhir ini. 

II.

Cheongsan datang ke restoran tempat diadakannya makan malam penutupan drama yang dia mainkan bersama dengan Onjo, pacarnya. Onjo adalah model yang sedang naik daun dan sudah berkegiatan sebagai model sejak dia kecil.

Cheongsan melihat Suhyeok sudah duduk di salah satu meja makan berhadap-hadapan dengan Namra. Cheongsan hanya bisa menggelengkan kepalanya. Dia tidak kaget lagi sekarang. Segera dia menghampiri Suhyeok (dan Namra) bersama Onjo.

"Hei, PD-nim udah dateng?" sapanya kepada seluruh aktor-aktor yang duduk semeja dengannya.

"Udah tuh, lagi minum sama sutradara." Jawab Daesu sambil menunjuk tempat sutradara dan PD-nim minum.

Dia melihat sekelilingnya, ada Daesu yang sedang mengobrol bersama Woojin, Namra yang mengobrol dengan Mijin di sebelahnya, dan Suhyeok yang hanya diam dan menatap Namra. Tidak biasanya Suhyeok hanya diam di antara teman-temannya seperti ini.

Tak lama kemudian Sutradara sebagai pimpinan produksi memberikan pidato perpisahan dan mempersilakan aktor dan staf untuk makan. Daesu yang daritadi memang sudah menahan lapar langsung membakar daging sebanyak-banyaknya dalam pan.

"Sumpah, laper banget gua. Sutradara pidato perpisahan kek pidato kenegaraan." Woojin yang membolak-balik daging hanya tertawa mendengarnya.

Cheongsan mengambil daging yang sudah matang dan meletakkannya di atas mangkuk nasi Onjo. Tiba-tiba Suhyeok melakukan hal yang sama pada Namra.

"Makanlah." satu-satunya kata yang Suhyeok katakan malam ini. Daesu dan Woojin hanya saling menatap dan mengulum senyum. Cheongsan tidak bisa menutupi kekagetannya dan membuka mulutnya lebar-lebar. Onjo langsung menepuk pundak pacarnya itu agar cepat sadar. Mijin yang ada di sebelah Namra tertawa lebar sambil melotot.

"Makasih banyak, Suhyeok-sunbae." meskipun umur Suhyeok dan Namra setara, Namra memanggil Suhyeok dengan sebutan sunbae karena Suhyeok sudah lebih dulu debut sebagai aktor dibanding dengannya.

Cheongsan benar-benar tidak habis pikir akan kelakuan Suhyeok.

 
                      to be continued
                    

I'm Namhyeok deprived, I write this AU. Semoga kalian suka dan penasaran. Kasih komen dan saran buat tulisan ini agar bisa semakin baik hehe.  Thank youuuu.

Eyes Can Tell [NamHyeok AU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang