Random

15 3 0
                                    

Sibad terdiam, menatap tubuh ken yang sudah kaku, hampir saja memuntahkan makan siangnya ketika melihat badan ken yang sudah hampir membusuk dengan genangan darah berwarna merah pekat.

"Hmp-"

Menutup mulutnya lalu berlari keluar dari gudang, sibad muntah. Tentu saja, siala yang tahan melihat mayat teman sendiri juga hampir membusuk seperti itu?

"RAKA!!"

Adalah kata pertama yang terlontarkan ketika berlari masuk ke dalam kost lewat pintu belakang

"SIBAD?! kenapa!!? Ada apa?!"

Raka yang sedang asyik menonton TV di ruang tamu kaget, melihat wajah sibad pucat dan ketakutan selerti itu

"Ken-.. KEN!!.. D-DIA-"

Sibad masih di landa kepanikan, pikirannya kacau ketika mengingat kejadian tadi

"Hey- tenang dulu, ini. Minum"

Natsuki datang dari arah dapur setelah menguping pembicaraan di sana, menghampiri sibad sambil menyerahkan segelas air putih

Gleg

Sibad meminumnya sampai habis, mencoba untuk tenang agar bisa menceritakan itu dengan jelas

"TUBUH KEN ADA DI GUDANG!!"

"Dia lagi ngumpet di gudang?"

Farhan turun dari tangga menuju ruang tamu ketika mendengar suara sibad berteriak soal ken, Sibad menggeleng

"Bukan! K-ken! Dia.. Dia di bunuh!!"

Farhan tersentak mendengar itu, begitu juga Raka dan natsuki

"Aku bakal cek, Natsuki temani sibad"

Natsuki mengangguk

"Sibad, kamu ke kamar aja, kalau masih keinget sama kejadian tadi, bakal aku bantu ke psikiater"

Menenangkan sahabatnya agar tidak mengalami trauma, menepuk pundak sibad pelan sambil bergumam

"Aku ikut cek!"

Farhan menyusul Raka ke arah gudang, ketika mereka sampai, dengan ragu Raka membuka pintu gudang tua itu perlahan

"Ugh-.."

Raka menutup hidungnya, Farhan mengalihkan pandangan ketika mayat Ken sudah terlihat di depan mata.

Raka memeriksa tubuh ken yang sudah hampir membusuk, menahan bau menyengat dengan tangannya agar tidak terlalu banyak terhirup

"..tusukan di bagian leher, dan.. lengannya hilang-"

Raka terkejut, tak percaya apa yang ada di hadapannya. Bagaimana bisa? Siapa pelakunya? Kenapa dia menaruh tubuh ken di gudang, lalu.. kemana tangan ken?!

"Aku ingin muntah.."

Farhan sudah tak kuat, memilih untuk keluar dari gudang sambil meraup udara segar.

Raka sudah memanggil ambulan dan polisi untuk memeriksa mayat Ken, benar saja. Ken mati terbunuh karena tusukan di bagian leher

"Terdapat 3 bekas tusukan pada leher korban, dan kami sedang menyelidiki tentang hilangnya tangan sang korban"

Raka mengangguk mendengar penjelasan polisi, sibad juga sudah selesai di introgasi oleh beberapa rekannya

"Kami permisi, maaf jika mengganggu"

Polisi itu menunduk sebentar lalu pergi menaiki mobilnya dan melaju untuk menemuka sidik jari pelaku dengan sample pada tubuh ken

.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 22, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kkm BookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang