Fanart : @.deniijunu (on twitter (?))
Name masih merasa sangat nyaman ketika berada di pelukan Natan. Setiap Natan berniat ingin menuruni Name, gadis itu tetap menggeleng. Dia ini kalau sakit sangat menggemaskan ya rasanya ingin aku gigit.pikir Natan yang sedari tadi tersenyum melihat Name yg hampir tertidur di dekapannya.
"Akhirnya kamu datang juga Nat,, eeh, siapa gadis yang kamu gendong itu?" Ucap salah satu teman perempuan Natan. Panggil saja temannya, Lunaria. "Ini,, istriku". Natan tersenyum sambil melirik kearah Name yang saat ini sedang melototi dirinya.
"Itu tidak benar! Aku ini hanyalah he- partner ilmuan nya saja. Bukan istri ataupun pacarnya!!" Sahut Name yang tiba-tiba melompat dari pelukan Natan dengan wajah penuh merah (merah kek hati kamu:v.ga canda). Lagi-lagi Natan dibuat gemas oleh kelakuan Name. Ia menyeringai di balik tubuh gadis itu.
Ternyata Natan tertarik pada gadis itu.batin Luna cemburu. Ia tidak suka dengan kehadiran Name yang selalu menempel dengan Natan ya walaupun baru pertama kali melihatnya.
"Name, kau itu sedang sakit. Lebih baik tetap berada di gendongan ku".
Gadis itu melirik Natan dengan sangat tajam setajam pisau. "AKU SUDAH SEHAT TAU!!" Name meninggikan suaranya. Saat ini perasaanya sedang bercampur aduk antara kesal atau senang diakui sebagai istri oleh pria asing itu.
"Oh iya, maaf mengganggu bicara kalian. Tapi Natan, kau harus segera menemui Professor di dalam laboratorium. Dia sudah menunggu mu"
"Baiklah. Kalau boleh, Name aku titipkan kepadamu dulu ya sampai aku selesai".
Luna tersenyum (palsu) dan melambaikan tangannya. "Tenang saja, aku pasti akan menjaga gadis ini dengan baik!". Sementara itu, gadis yang ada disampingnya saat ini masih saja cemberut. Chup~. Di waktu yang bersamaan, Natan tiba-tiba kembali mendatangi Name sambil memberikan sebuah kecupan hangat di dahinya.
D,, dia mencium gadis itu?. batin Luna terkejut. Sama halnya dengan Name. "Jika aku menitipkan mu dengan Luna, jangan nakal ya. Kalau nakal kau tahu sendiri hukumannya". Natan berbisik di telinga Name lalu mengelus lembut pucuk rambut sang gadis.
Sialan! Ini sudah ketiga kalinya Name dibuat salah tingkah oleh Natan. Pria itu memang sangat brengsek!.
🌱
Setelah Natan meninggalkan mereka berdua, Luna memutuskan untuk membawa Name pergi mengelilingi kota pagi. Sebenarnya Luna ada niat buruk pada gadis itu, namun terpaksa ia menahan niatnya itu.
Cuaca mendung yang menyatu dengan hembusan udara pagi yang dingin membuat tubuh mungil Name kembali menggigil. Untung saja dia memakai hoodie kesayangannya ya walau ia memakai bawahan celana selutut sih. Luna sedari tadi memperhatikan gadis itu. "Kau kedinginan?"
"Oh tidak kok hanya masih pusing saja" Ucap Name. Senyuman lembut nya terukir di bibir nya. "Baiklah, oh iya aku akan ke kamar mandi sebentar. Apakah kamu bisa menunggu di taman ini hingga aku kembali?".
"Ya. Kau pergilah sana, aku akan menunggu mu" Jawab gadis itu dengan singkat. Menunggu di kerumunan orang ini? Membosankan! Sangat membosankan.batin Name yang terlihat mempermainkan rambut (h/c) panjangnya.
"Hey Nona, mengapa kau sendirian saja di taman ini?"
. . .
A/N : Sorry banget chapter yang ini cuma ga sampai 500 kata. Jadi pendek banget. Alasan aku buat pendek itu karena aku harus persiapan ulangan harian per mapel. Lagipula aku juga bakal fokus dan hilang dulu dari wattpad untuk sementara.
Jadi gomen gomen ya, gabisa buat ampe 800 kata atau lebih. Sampai jumpa lagi reader!!
(Do'ain dapet nilai yang bagus sama masuk ranking 3 . fufufu~:))

KAMU SEDANG MEMBACA
𝐓𝐢𝐦𝐞 𝐌𝐚𝐜𝐡𝐢𝐧𝐞; Natan × Reader's
FanfictionName Nova, menemukan sebuah mesin waktu namun ia malah terjebak di sebuah zaman dimana teknologi belum ada. Dan juga identitas Name tiba-tiba saja berubah menjadi asisten pribadi dari seorang ilmuwan terkenal se-Eruditio. Tetapi, Pria itu justru mem...