3. Rahasia Sumire

1K 34 6
                                    

~sudut pandang Kawaki~

Aku, Keluarga Uzumaki dan Sumire kini duduk di sofa ruang tamu dengan suasana yang lebih tenang. Boruto duduk di tengah-tengah aku dan Sumire. Sementara Tuan Hokage duduk sendiri dan Hinata-san sedang mempersiapkan teh dan kue untuk Sumire. Sebenarnya dia tak layak disuguhkan seperti itu, tapi Hinata-san memang orang yg terlalu baik. Sepertinya Tuan Hokage menunggu penjelasan kami. Entah apa yang harus kukatakan ketika Sumire membongkar rahasiaku. Apakah aku akan menyakiti hati Tuan Hokage? Apakah Tuan Hokage akan marah padaku? Tapi memang sepertinya mustahil bagiku untuk merahasiakan ini semua darinya. Aku pun pasrah dan mulai berusaha menerima apapun yang akan terjadi.

"Jadi begini Tuan Hokage... Coba anda lihat foto ini. Apa menurut anda foto ini adalah sesuatu yang pantas dilakukan kedua saudara?"-Sumire. Sumire mengambil foto rahasiaku dari tas kecilnya dan menunjukkannya kepada Tuan Hokage. Tuan Hokage sepertinya cukup terkejut melihat foto itu, matanya terbelalak lalu menatap ke arahku. Aku dengan sengaja menghindari tatapannya.

Boruto yang masih panas sepertinya tidak bisa menahan dirinya lagi. Dia merebut paksa foto itu dan mulai bertengkar lagi dengan Sumire. Boruto membabi buta Sumire sampai dia tak sengaja melempar tas kecil Sumire hingga terlempar ke lantai. Tuan Hokage berusaha menenangkan mereka berdua lagi. Sementara aku memandang curiga ke arah tas Sumire yang terlempar itu.

"Apa ini?"-Kawaki. Aku terkejut setelah membuka buku yang ada di dalam tas Sumire. Sumire yang sepertinya baru sadar bahwa bukunya sedang kulihat, dengan cepat melepaskan cengkraman Boruto dan segera merebut buku itu dari tanganku. Tapi dia tidak berhasil merebut bukunya. Aku tidak membiarkan dia mendapatkan buki ini, karena buku yang sedang kupegang ini ternyata buku rahasia Sumire alias buku catatan hariannya. Sepertinya aku ini memang ahli dalam mengetahui rahasia orang lain.

"Menjijikkan sekali isi buku harianmu Sumire. Kau mengambil beberapa fotoku diam-diam dan menempelkannya di buku ini dan menuliskan kata-kata menjijikkan? Apa kau tahu bahwa kau seharusnya tidak boleh sembarangan mengambil foto orang lain? Apa kau tidak malu jika teman-teman mu tahu apa yang kau lakukan ini? Dasar stalker rendahan"-Kawaki. Skak mat untuk Sumire. Aku yakin dia akan menyerah kali ini.

"KEMBALIKAN BUKU KU!"-Sumire.

"Ini fotoku, kau tidak punya hak untuk memiliki fotoku, bajingan."-Kawaki. Sumire mulai merebut paksa bukunya lagi. Tuan Hokage yang melihat kekacauan ini terpaksa mengikat Sumire dengan tangan chakra Kyuubi.

"DIAM KALIAN SEMUA ! Mari bicarakan ini baik-baik. Kalian semua itu sudah remaja tapi bertingkah seperti bocah kecil. Jika ada di antara kalian yang bertengkar lagi kalian akan dibawa ke pengadilan!"-Naruto. Sepertinya Tuan Hokage kini mulai naik pitam. Dibawa ke pengadilan karena masalah seperti ini sepertinya terlalu membagongkan, kami pun akhirnya benar-benar diam dan suasana mulai tenang lagi.

"Sumire-chan, aku tahu kau sebenarnya adalah anak yang baik makanya aku tidak menghukum kamu meskipun kau pernah berusaha menghancurkan Konoha. Tapi... anak baik tidak mengambil foto orang sembarangan kan? Kau juga tidak seharusnya ikut campur urusan pribadi orang lain."-Tuan Hokage

"Coba saja kau sebar foto rahasiaku. Aku bakal menyebar buku harianmu kalau kau begitu bangsat"-Kawaki.

"Cukup Kawaki. Kenapa juga kau merahasiakan hubungan percintaanmu dengan Boruto? Semua orang juga tahu kalau kalian kan bukan saudara kandung. Aku akan membatalkan adopsimu kalau kau memang mencintai Boruto. Aku akan merestui kalian"-Naruto.

"Kau dengar itu Sumireeee??? Hahaha Siapa yang menang sekarang hah???"-Boruto. Boruto menjulurkan lidahnya ke arah Sumire dan Sumire hanya mendengus kesal.

"Baiklah, baiklah. Aku sudah tidak peduli lagi dengan kalian. Terserah kalian mau apa juga aku gak mau berurusan lagi. Capek aku tuh ah. Pokoknya jangan sebar buku harian aku, Kawaki. Aku janji gak akan ganggu kalian lagi. Permisi Tuan Hokage. Maafkan saya karena telah merepotkan anda."-Sumire. Sumire pun pamit dan pergi dari rumah Uzumaki. Hinata-san baru saja membawa teh dan kue dari dapur, tapi Sumire ternyata sudah pulang. Dia pun menaruh teh dan kue tersebut di meja lalu duduk di samping Tuan Hokage. Suasana pun hening sejenak.

"Hinata... "-Naruto

"Ya?"-Hinata

"Kawaki dan Boruto ternyata saling mencintai. Aki merestui mereka dan aku akan membatalkan adopsi Kawaki. Bagaimana denganmu apa kau merestui mereka juga? Kalau kau setuju bagaimana kalau Kawaki dan Boruto bertunangan saja?"-Naruto.

"BERTUNANGAN!?"-Kawaki & Boruto. Aku dan Boruto terkejut karena kami tiba-tiba akan bertunangan. Apa maksudnya ini? Apa Tuan Hokage mengalah untuk anaknya? Apa dia mau memutuskan hubungan cinta nya dengan ku dan memberikan ku kepada Boruto?

Tapi aku masih mencintai Tuan Hokage juga. Aku masih mencintai dua-duanya. Tuan Hokage dan Boruto, Aku tidak bisa memilih salah satu diantara mereka.
.
.
.
.
.
Bersambung.

Maap lama up nya :" Tapi tenang aja, cerita ini bakal tamat kok hehe. -Author

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 17, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Rahasia (NaruKawa & KawaBoru)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang