Sign In to Grand Line, Start With Kirin Fruit

Bab 52

Usai makan siang, acara mulai semarak, dan panitia menggelar dua gelombang pertunjukan di atas panggung sepanjang 500 meter di arena.

Mereka adalah pertunjukan akrobatik dan tarian panas dengan keindahan bertopeng bikini, yang menggerakkan suasana, dan puluhan ribu pemirsa akan mempromosikannya dengan lebih baik.

Jabba tersenyum: "Ini sebenarnya adalah proyek kerjasama rahasia dari Wakil Laksamana dari cabang MarineG10 Emre."

Grand Line Marine memiliki cabang G1-G10, dan persenjataan serta materialnya jauh melebihi empat lautan.  Pasukan utama yang menjaga Marinir berjumlah lebih dari 5.000 orang, dan sejumlah besar rekrutan Marinir bergabung setiap tahun.

Pangkalan itu bahkan lebih kuat dan berkepala dingin Wakil Laksamana Laut, Laksamana Muda dan Komodor juga dilengkapi dengan lebih dari tiga orang, mengelola enam pulau dan sepuluh kota di laut terdekat.

“Kemudian Marinir ditempatkan di dalamnya untuk bersaing memperebutkan gelar juara.  Ternyata mereka tidak mau memberikan 500 juta.”

Carlo mencibir.  Wakil Laksamana Emre juga sangat berpikiran bisnis.

Lebih dari setengah peserta di arena ini adalah bajak laut, hidup dan mati tidak ada hubungannya, tidak hanya dapat mengurangi jumlah bajak laut, tetapi juga menghasilkan uang.

“Orang itu bukan hal yang baik.  Wajah adalah menegakkan keadilan pikiran, tetapi sebenarnya keadilan keserakahan.”

"Kalau begitu Pastor Jabba, bisakah kamu tidak memenangkan kejuaraan?"

“Ini pertama kalinya bagi saya untuk berpartisipasi.  Saya agak ketat baru-baru ini dan saya tidak punya cukup uang untuk membeli alkohol.”

Carlo menatapnya dengan senyum masam, betapa dia mirip dengan Rayleigh.

Rayleigh miskin dan menjual dirinya demi uang, sementara Jabba miskin dan berjuang di mana-mana untuk menghasilkan uang.

“Pemirsa yang terhormat, selamat siang semuanya.  Saya adalah penguasa arena yang kuat ini.  Kompetisi semi-bulanan kami dimulai hari ini.  Jumlah peserta sebanyak 1.165 orang.  Kami akan membagi mereka menjadi 16 kelompok.  kuat.”

"Dengar, semuanya, hanya ada dua aturan untuk game ini."

"Jika kamu jatuh ke air di luar arena, kamu akan tersingkir!"

"Langkah jarak jauh, dengan sengaja menyerang auditorium juga akan dihukum eliminasi."

Auditorium dilindungi oleh beberapa lapisan dinding kaca, dan ada pelindung hitam berdiri di sepuluh area, tetapi telah terjadi kecelakaan.

Penonton berteriak panik untuk itu, seolah-olah itu tidak masalah.

"Memulai!"

“Kami tidak sabar!”

Setelah huru-hara besar, enam belas pemain kuat diidentifikasi, dan penonton ini juga dapat membuat taruhan.

Nami dan Nuoqigao sedang duduk di tribun, mereka siap untuk bertaruh.

“Kontestan berikut dari 1 hingga 72 diundang untuk naik ke atas panggung.”

Tujuh puluh dua orang bertempur dalam kekacauan, dan menemukan beberapa mayat besar, dan seluruh platform ekonomi dapat menjangkau musuh dengan menjangkau, dan begitu banyak orang hanya akan dibunuh oleh satu orang.

"Memang benar orang mati demi uang, dan burung mati demi makanan."

Saat tuan rumah berteriak saat itu dimulai.

Berjuang untuk membunuh.

Kapak besar Polnago menyapu lingkaran, dan sebagian besar peserta adalah ikan lain-lain.  Dia, seorang pria yang menawarkan hadiah lebih dari 100 juta yuan, segera menonjol dari kerumunan.

Sepuluh orang hanyut pada pertemuan pertama.

Dreyus sedang menonton siaran langsung di bar.  Pria ini lebih berani darinya, dan dia seharusnya dua kali lebih kuat.

Senapan lain menyerang dan membunuh orang, dan ditikam dari belakang.

Dia meretas lawan sampai mati dengan tangan kirinya, dan musuh di sebelah kanannya meretasnya sampai mati.

Segera, jangan lihat 72 orang yang bertarung dalam kekacauan.

Karena terlalu banyak, para perompak pada dasarnya kejam dan kejam.

Hanya dua yang pertama bertemu, setengah dari mereka meninggal.

Adegannya agak berdarah, Nami dan Nuoqigao telah beradaptasi, dan Carlo juga mencoba membunuh orang.

Gadis kecil unicorn sedikit takut.

"Aku khawatir aku akan membawamu kembali ke perahu dulu."  Nuoji berkata dengan hangat dan lembut.

“Unicorn tidak takut.  Dengan saudara perempuan Nuoqi Gao dan Nami, unicorn akan beradaptasi dalam beberapa saat. ”

Setidaknya dua puluh orang dipotong ke udara, ditendang, diledakkan ke kolam lingkaran luar arena, dan langsung dihilangkan.

Dalam lima menit, hanya ada tiga orang di atas panggung.

Kapak raksasa Bornago, sepertiga dari orang-orang ditangani olehnya, adegan itu sangat populer.

"Pornago, aku akan membelinya nanti!"

“Itu terlihat luar biasa!”

"Lihat dia terbang keluar lagi!"

Satu lawan satu, Bornago meraung dengan arogan, dan pihak lain melompat ke air dan menyerah.

“Pemain 16 besar pertama telah lahir!”  teriak tuan rumah.

Bornago memegang kapaknya dengan bangga, dan penonton bersorak.

Carlo dan Jabba sama-sama tertawa, dan orang yang menyerah pada akhirnya pasti seseorang dari pihak penyelenggara, sengaja menciptakan momentum untuk Bornago.

Di antara tujuh puluh dua orang di stasiun kedua adalah Tuan Jabba.

Ketika dia naik ke atas panggung, banyak penonton yang masih tertawa, kenapa seorang lelaki tua muncul.

Namun, lima menit kemudian, ketika dia melihat bahwa satu-satunya orang yang berdiri di arena adalah dia, semua orang terkejut.

"Bagaimana bisa!"

"Siapa benda tua ini?"

"Saya tidak tahu."

"Aku tidak melihat gerakannya tadi, sepertinya bergerak cepat!"

Jabba tidak memiliki penampilan khusus, tetapi hanya menendang dan menendang orang-orang yang dekat dengannya.  Dibandingkan dengan dia, pria empat meter lainnya lebih menarik perhatian dan berurusan dengan lebih dari selusin orang.

Tapi dua yang terakhir adalah satu-satu, dan Jabba hanya mengambil pukulan dan menarik diri.

Pria raksasa itu menabrak kolam melingkar.

"Tolong bawa kelompok ketiga 144 ke nomor satu di atas panggung."

Carlo kebetulan No 220, Kuina No 220 dan tidak dalam grup.

“Akhirnya giliranku.”

“Ayo, anak muda.”  Jabba tidak tahu hadiah Carlo dan tidak melihat Carlo bergerak.

“Tim saya sangat kuat, sepertinya saya akan menyelam, Kuina ingat untuk datang dan memancing saya.”

Carlo berjalan ke atas panggung sambil tersenyum, dan sudah lama ingin menggerakkan tubuhnya.

Jabba kaget, kolam kecil itu perlu dipancing?  Dia segera bereaksi: "Anak itu adalah kekuatan buah Iblis?".