pagi lumiera

34 0 0
                                    

DEAN'S POV

Mata biru nya masih murni seperti awal kita bertemu,

"Dean kau masih disana?"

Sara menjetikan tangan nya tepat di depan mata ku yang membuat ku mengalihkan pandangan ke arahnya.
"Oh tuhan! Maaf sara aku sedang tidak berkonsentrasi, tadi kau ingin menanyakan apa?"

Aku sedikit melirik ke si mata biru yang sekarang duduk di meja favourite nya bersama teman nya yang berwajah ketimuran

Dan ku akui tampan.

"Kau masih menyukai nya?"

Sara menyipitkan mata sambil tersenyum.

Aku kembali melihat mata biru itu,

Sejenak pandangan kami bertemu lalu kemudian ia menunduk ke arah makanan nya.

"Tidak, aku mencintai nya."
Jawab ku yang kupastikan sara tetap bisa mendengar.

"Tunggu apa lagi? Kenapa tidak kau utarakan, sekarang kita sudah menginjak tahun senior di High School dan kau masih tetap memilih menyimpan nya?"

Aku dan Sara.

Ralat. aku, Sara dan Louis selalu satu sekolahan.

Walaupun kadang terpisah karna pembagian kelas tapi, selama High School kami selalu di kelas yang sama dan akhirnya tahun terakhir ini.....

Kami berada di kelas yang sama

Hanya saja aku bersahabat dengan Sara, tapi tidak dengan Louis.

Mungkin karna perasaan yang entah kapan muncul ini membuat aku takut untuk hanya sekedar berdekatan dengan nya.

"Dean ayolah kau pasti sangat lelah memendam ini, apa perlu aku bantu!"

Suara Sara mengeras membuat semua orang di sekitar memperhatikan nya termasuk Louis dan teman nya Zayn.

Tapi begitulah Sara sangat percaya diri tanpa rasa malu ia membalas tatapan mereka dengan tertawa singkat.

"Sara kau kan tahu aku, sudahlah nanti ada saat nya dia tahu semua ini."

Sara menghembuskan nafas pelan dan kami kembali melanjutkan makan siang dan sesekali aku melirik ke pemilik mata biru itu.

LOUIS' POV

Aku dan Zayn menuju meja tempat biasa kami makan siang, selama di High School ini hanya Zayn teman dekat ku.

Kami dekat semenjak tahun kedua High School hingga sekarang.

Dari ekor mata ku terlihat gadis tersebut sedang menatap ku, aku selalu berusaha menghiraukan nya bukan aku tidak menyukai nya.

Hanya saja aku takut jatuh cinta pada nya dan tetap saja sesekali aku sering memperhatikan tingkah nya.

Ia sangat gugup, ramah, lugu dan terkadang konyol tak lupa dia juga sangat manis untuk gadis konyol. Saat menatap mata nya kalian akan merasa damai dan aman, itu yang membuatku takut jatuh cinta pada nya.

Belum jatuh cinta saja aku sudah terhipnotis oleh sorotan matanya yang hangat apalagi saat aku jatuh cinta.

"Lou, lihat Dean selalu mencuri pandang padamu"

Aku reflex menatap ke arah objek yang Zayn bicarakan, mata kami bertemu sesaat lalu aku menundukan wajah.

"Kenapa kalian tidak dekat ya? Bukankah kalian bertiga selalu satu sekolahan" Ujar zayn lagi,

Aku hanya mengangkat pundak ku cepat dan mulai menghabiskan makan siang.

"Kurasa dia menyukaimu,"

hi lumieraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang