rasa hambar

23 1 0
                                    

LOUIS' POV

Senyum itu, terakhir kali aku melihat nya tersenyum seperti itu kira-kira...... ah bahkan aku lupa terakhir kali nya ia tersenyum pada ku.

"Dude!"

Aku menoleh dan terlihat Zayn sedang memandang handphone nya dengan senyum lebar dan mengetik sesuatu kemudian menunjukan layar handphone nya ke arah ku.

Di layar nya bertuliskan Sara, 4312xxx

Ah berapapun itu.

"Aku mendapatkan nya!" ia mendongak dengan wajah penuh kemenangan.

Malas menanggapi aku berjalan duluan berniat menuju kelas.

"Ada apa?" tanya Zayn yang sekarang di sebelah ku.

"Tidak ada"

"Lou, ayolah kita sudah berteman lamaaaaaa seka-" aku berhenti menatap nya

"Ya satu tahun itu cukup lama ya?" ia terdiam.

"Tidak begitu lama tapi aku tahu ada sesuatu yang aneh dengan mu kawan"

Aku tiba di kelas dan menuju tempat duduk ku.

"Tadi aku mengikuti saran mu dengan menyapa nya" ucap ku

Sebisa mungkin aku bersuara pelan agar yang lain tidak curiga.

Zayn melakukan hobby nya yaitu  menjalin kedua alis indah nya.

Hh. Dia memang terlalu bodoh.

"Dean" jelas ku.

"Ahhh gadis itu? Ini tentang nya?"

Beberapa pasang mata menoleh ke arah kami.

Tak terkecuali Dean dan Sara. Sial.

Aku menunduk hingga semua pasangan mata itu tak memperhatikan kami lagi.

"Kecilkan volume mu, membuat ku malu saja!"

Zayn tekekeh pelan. Cih.

Kekehan yang menjijikan.

Saat aku menengadah, Sara melihat ku dengan tatapan tajam sedangkan Dean menunduk dan menggigit bibir bawah nya.

Hei, janggal sekali...


DEAN'S POV

"Pagi lumiera?"

Ah. Berapa lama aku meratapi berlalu nya sosok itu.

Sara di belakang ku tersenyum.

"Ia menyapa mu. Hm?"

Kurasakan sesuatu yang menggebu di jantung ku.

Sesuatu itu menjalar dan membuat rona merah di pipi ku.

"Kau melihat nya?"

Sara mengangguk pelan.

"Dean ku sayang, lihat dirimu kau sudah seperti cupcake matang di pagi yang lumiera ini hahahaha"

Aku melompat ke depan Sara dengan girang.

Ya Tuhan, Gadis dalam diri ku mungkin tertawa lebih ria.

"Dia akhirnya menyapa ku setelah semua nya. Ya Tuhan. Sara!"

Aku dan Sara berjalan berdampingan.

"Iya iya aku melihat nya, inilah hari bahagia mu  sahabat ku yang lumiera"

"Dia begitu sopan Sara"

Sara mengangguk,

"Aku senang jika kau senang"

#

"Ah gadis itu? Ini tentang nya?!"

Aku menoleh mendapati Dia dan Zayn berbincang.

Gadis siapa?

Sara menatap ku dengan wajah yang sama bingung nya.

"Aku terlalu berharap seperti nya...."

"De, tenang lah. Mungkin itu kau."

Aku menggeleng lemah.

Ada seorang gadis lain,

Yang ia bicarakan,

Gadis itu bukan Aku,

Bukan Dean Findlay.

Kau memang bodoh Dean. Teramat bodoh.

Dia

Louis Tomlinson,

Pujaan hati tiap wanita,

Menaruh hati pada

Seorang gadis pendiam, tak memiliki banyak teman, pemimpi yang handal.

Hanya bisa bermimpi, suatu saat nanti, pria yang selalu membuat pagi ku hanya merindukan nya.

Memiliki rasa yang sama.

Tapi setidaknya nya ia menghargai aku, bukan dengan cara membuat ku terbang jauh lalu menghempaskan begitu saja.

Entah mengapa ada rasa hambar di hati ku saat tahu.

Dia dengan gadis lain.

Entahlah apa maksud dari rasa hambar ini.

:)))

hi lumieraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang