Happy reading<3
Aksi kejar-kejaran antara guru BK dan gadis yang tak lain adalah Venus itu tidak berhenti begitu saja. Bu Wati yang merupakan guru BK terkiller terus saja mengejar Venus yang sudah merasa lelah dan tubuhnya pun sudah di banjiri dengan kringat.
Bruk,
"Astagfirullah,"
Tubuh Venus tiba-tiba ambruk saat ia tak sanggup menahan kepalanya yang tiba-tiba saja terasa pening.
"Yaampun Venus," Bu Wati nampak sangat terkejut melihat Venus yang sudah tak sadarkan diri.
"Venus pingsan?" tanya Bu Wati pada laki-laki yang menopang tubuh gadis yang tiba-tiba ambruk didekapan seorang pria yang sangat terlihat dingin.
Lelaki itu hanya menggeleng saat Bu Wati bertanya, banyak siswa-siswi yang menonton kejadian itu dan tak lama Fatah pun segera datang mengambil alih tubuh Venus dari lelaki berhoodie hitam itu.
"Thanks," ucap Fatah pada lelaki itu yang hanya dibalas anggukan kecil.
Fatah segera menggendong tubuh berisi Venus menuju uks. Fatah tidak pernah peduli mau seberat apapun tubuh Venus, gadis itu tetap gadis yang amat ia sayangi. Tak jarang banyak sekali siswi-siswi merasa heran mengapa lelaki setampan Fatah mau menjadi sahabat gadis dingin seperti Venus.
*********
Suasana kelas saat ini lumayan kondusif, dan seorang guru tengah menjelaskan materi yang hari ini tengah ia berikan pada siswa-siswi kelas Xl IPS 2.
"Ada yang mau ditanyakan?" tanya Pak Aldi.
"Enggak Pak," jawab semuanya kompak.
Pak Aldi nampak tersenyum simpul pada semua siswa-siswi, senyuman itu sangat sulit diartikan. Hingga tatapan Pak Aldi jatuh pada lelaki yang tengah menelungkupkan kepalanya dimeja.
"Alsenio!" teriak guru lelaki itu marah melihat seorang siswa laki-laki yang sepertinya tengah tidur dipojokan.
Laki-laki yang kerap disapa dengan panggilan 'Al' itu terperanjat mendengar namanya disebut dengan lantang. Matanya yang merah ciri khas orang baru bangun tidur tambah membuat Pak Aldi geram dibuatnya.
Pak Aldi menatapnya garang,"Kamu, saya menjelaskan sudah kesana kemari sedangkan kamu enak enaknya tidur disana." kata Pak Aldi dengan berkacak pinggang didepan.
"Keluar kamu, jangan harap Minggu depan kamu bisa masuk jam saya," usir Pak Aldi sedangkan sang empunya hanya mengangguk saja dan segera keluar dari kelas membuat semuanya tercengang.
"Anak itu," desis Pak Aldi sembari menggeleng tak percaya melihat kelakuan remaja itu.
*********
Sedangkan diruangan yang sangat tajam aroma obat-obatan tengah terbaring seorang gadis dengan ditemani laki-laki yang setia menunggunya sadar.
"Sa, lo kapan bangun sih? Gue bete nih diem mulu," adu si lelaki sembari menggenggam tangan gadis itu.
Ceklek
Tiba-tiba saja pintu uks terbuka dan menampakkan seorang lelaki dengan penampilan ciri khasnya yang tak pernah rapih namun tidak mengurangi aura ketampanannya.
"Eh sorry, gue kira gak ada orang." ucap lelaki itu yang hendak melangkah pergi.
Namun Fatah segera mencegahnya,"Gue boleh minta tolong gak?" tanya Fatah.
"Tolong apa?" tanyanya yang langsung menatap Fatah dengan tanda tanya.
"Gue mau ke toilet, Lo bisa tunggu disini sebentar?" jawab Fatah.
"Owh oke," lelaki itu mengiyakan saja, dan Fatah segera pergi ke toilet.
Lelaki yang tak lain adalah Alsenio itu hanya duduk didepan gadis yang tengah damai seperti menikmati mimpi indahnya.
"Lo cantik kalo diem gini," batin Alsenio saat ia menatap wajah Venus yang manis.
Sedetik kemudian bibir Alsenio melengkung membentuk senyum kecil yang nyaris tidak terlihat.
Eungh
Tiba-tiba terdengar suara lenguhan, dan sedikit demi sedikit kedua mata Venus terbuka, namun ia terkejut karna melihat lelaki yang asing tengah menatapnya. Mata elang Alsenio menatap lekat kedua mata sayu milik Venus.
Kedua alis Venus bertaut,"Lo siapa?" tanya Venus.
"Alsenio," jawabannya singkat.
Venus hanya mengangguk saja, matanya menjelajah seluruh ruangan seperti ada yang sedang ia cari.
"Lo cari cowok lo yah?" tanya Al yang hanya dibalas gelengan oleh Venus.
"Lo liat Fatah? Dan kenapa juga lo ada di sini yah?" tanya Venus berturut-turut.
"Nama cowok lo Fatah?" bukannya menjawab Al malah menanyakan sesuatu yang tidak penting pada gadis yang tengah memutar bola matanya jengah.
"Fatah bukan cowok gue, dia sahabat gue. Dan sekarang gue tanya sama lo dimana Fatah?" tekan Venus.
"Dia lagi ke toilet, mungkin sebentar lagi juga dateng,"
"Gue pergi dulu," pamitnya yang langsung meninggalkan Venus sendirian di ruang UKS.
~bersambung
KAMU SEDANG MEMBACA
Venus
Short Storyseorang gadis yang memiliki banyak prestasi, namun tidak pernah merasa yang ia dapatkan itu mampu membuat orang-orang disekitarnya merasa bangga padanya. orang tuanya yang terlampau tidak pernah peduli membuat gadis itu beranjak dewasa dengan penuh...