Part 1:Tamu penting ?

5 2 0
                                    

~Audrey~
Ada sesuatu yang tumbuh,
Seiring berjalannya kau menjauh,
Seakan kau memberi sebuah warisan,
Yang tak pernah sekalipun ku impikan,
Kau meninggalkan bau yang dapat ku nikmati,
Kau pergi membawa kenangan yang membumi,
Aku yang sekarang,
Adalah hasil pecahan-pecahan yang kau tinggalkan.
~~~~

Suara kicauan burung terdengar di telingaku, perlahan-lahan aku membuka mataku, dan berusaha mengumpulkan nyawaku yang belum terkumpul sempurna. Tetapi kenapa seperti ada yang janggal yaa?

'Haa...sejak kapan ada para pelayan yang berlalu lalang di kamarku, sejak kapan ada para pelayan yang menyiapkan air untukku mandi, sejak kapan para pelayan menyiapkan pakaian ku?'

'Sebenarnya ada apa ini, kenapa tiba-tiba ada pelayan di kamarku ? bahkan satu pelayan pun aku tak punya, lalu semuanya ini apa?' batin Audrey kebingungan.

'Emm..., apa ini hanya mimpi, i-iya pasti hanya mimpi, oke mari kita buktikan' lanjutnya.

Plak
Plak
'Aws... ini sakit, berarti ini bukan mimpi yaa' batinnya aneh.

"Hey... apa dia sudah gila?"ucap salah satu pelayan kepada pelayan lainnya.

"Iyaa, entahlah, mungkin dia juga sudah gila karena tidak diurus oleh tuan, HAHAHA"gelak tawa dari kedua pelayan itu pun terdengar.

"Huh... kau benar juga Bella, HAHAHA" ucap pelayan itu kepada pelayan yang dipanggil Bella, seraya menatap Audrey sinis.

"Hei kau... apa kau akan terus melamun seperti itu sepanjang hari?" ucap Bella kesal

"Umh... aku? maafkan aku" ucap Audrey linglung

"Huh... sudahlah cepat kau bersiap, ada tamu penting yang akan berkunjung kemari, nyonya dan tuan menyuruhmu untuk hadir!!" ucap Bella

'Hah... tamu penting?, sepenting apakah tamu itu, hingga mereka menyuruhku untuk hadir, bahkan jika di ingat sepenting apapun tamu ayah, mereka tidak akan menyuruhku untuk hadir, para tamu pun tidak akan mempertanyakannya, karena mereka tak tahu, bahwa keluarga terpandang Stanley, ternyata mempunyai 3 anak, bukan 2 anak, yaa wajar saja aku kan putri terbuang.'Batin Audrey tersenyum miris.

Segenang air mata pun sudah ada di mata indahnya, oke... Audrey ingin menangis sekarang, tapi diurungkan ketika masih ada para pelayan, dia tidak ingin terlihat lemah, dia harus kuat, yaa dia harus kuat.

"Hei... kenapa kau malah melamun dasar BODOH, jika kau tak segera bersiap-siap, tuan dan nyonya akan marah pada kami!!"bentak pelayan disamping Bella kepada Audrey, Bianca namanya.

"I-iya baiklah, aku akan segera bersiap-siap"ucap Audrey kaget

"Ya sudah, cepat!" bentak Bella kesal

Dengan langkah tergesa-gesa aku pergi ke kamar mandi, huh... yaa, aku tak bertanya, siapa tamu penting itu kepada mereka, yang ada, bukanlah jawaban yang akan ku dapatkan, oh... ayolah, bekas cambukan yang mereka berikan 1 minggu yang lalu saja masih terasa sangat sakit.

ForeverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang