Jungkook melihat gelang pemberian sang kakak bergerak bak seekor ular yang terseok di atas tangannya, cahaya yang begitu terang kemudian menyapa indra penglihatannya.Jungkook begitu panik, ia juga melihat sang kakak di hadapannya meneriaki namanya begitu keras hingga akhirnya yang dilihatnya hanyalah cahaya yang menyilaukan.
______________________________
Jungkook merasa terusik kala ada sesuatu yang tengah menoel-noel pipinya, ia kemudian membuka matanya perlahan.
Yang dirasakannya pertama kali adalah hawa yang begitu panas, hingga hampir membuat kulitnya melepuh.
"TUAN, ORANG ITU HIDUP!"
jungkook mengejang begitu saja karena rungunya mendengar teriakan seseorang yang begitu keras dengan bahasa asing.
Si manis kemudian menatap sekelompok orang yang sedang menatapnya begitu aneh. Terdapat tiga orang asing yang sedang berbincang, yang satu tengah menunggangi kuda, dan dua lainnya berada di belakang.
Mereka berbicara menggunakan bahasa yang tidak ia kenali, namun anehnya, ia bisa memahami setiap kalimat yang terlontar dari mereka.
"Tuan, apa kita perlu membawanya?"
Jungkook masih terduduk diatas pasir gersang dibawahnya, ia baru sadar bahwa dirinya tengah berada di tengah-tengah padang pasir yang begitu luas. Ia mencoba bangkit, kemudian bertanya ke kelompok orang yang tadinya membangunkannya tersebut.
"Anu...aku sedang ada dimana ya?"
Dua orang bawahan itu sempat tersentak karena Jungkook yang tiba-tiba mendekati mereka, sedangkan yang tengah menunggangi kuda hanya tersenyum begitu hangat menatapnya lamat, kemudian menjawab pertanyaan dari Jungkook.
"Kau sedang berada di daerah banha, apakah kau dari daerah lain?"
Jungkook mengernyit, banha? Bukankah itu adalah nama daerah di Mesir? Kenapa ia ada disini. Jungkook kemudian menatap lekat kelompok orang tersebut, ia menyadari bahwasannya mereka memakai pakaian yang ia kenali adalah pakaian mesir kuno yang sudah terpakai semenjak dinasti ke-19 mereka.
Diwaktu Jungkook yang tengah bingung, kedua bawahan yang sempat kaget itu menatap kagum ke arah dirinya.
Mereka baru pertama kali melihat seorang pria berkulit seputih susu seperti dirinya, dengan rambut berwarna blonde karena dicat, teksturnya halus nan lurus serta onyx kelamnya yang berbinar terang. Tak banyak yang telah menjumpai seorang pria seperti dirinya disana, itu karena rambut blondenya yang tentu saja dianggap sangat berbeda, namun indah. Satu-satunya orang yang memiliki kulit seputih susu hanyalah sang peramal sakral di Kerajaan.
Si pria yang menunggangi kuda itupun turun, lalu mengulurkan tangannya mengajak Jungkook untuk pergi bersamanya. Perlu diketahui, bahwa sang penunggang kuda itu tengah memakai jubah besar berwarna gelap menutupi seluruh badan dan wajahnya, membuat Jungkook tak bisa melihat rupa dari pria tersebut.
"Kenapa?" bodohnya, Jungkook tidak mengerti maksud dari uluran tangan yang diberikan pria asing itu.
"Ikutlah bersamaku, kau terlihat menarik untuk dijadikan suguhan pangeran"
"Hah?" si manis mengernyit, ia kemudian mengedarkan arah pandangnya ke segala arah. Tak ada seorangpun yang berada disana selain mereka. Ia ingin kabur, namun urung begitu saja karena daerah itu benar-benar asing baginya. Apalagi yang berada disekitarnya hanya sebuah gundukan pasir yang tak terhingga.
"Aku tidak mau, kalian terlihat begitu mencurigakan" jungkook menepis tangan yang masih terulur didepannya itu dengan cukup keras, dua orang dibelakang hanya meringis sebab baru pertama kalinya ada orang yang berani berbuat semacam itu kepada sang tuan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fate [Taekook]
RomanceTentang Jungkook yang telah ditakdirkan akan menjadi pasangan seorang raja tirani mesir kuno, ia tak sengaja terbawa ke jaman kedudukan raja Ramses || dari sebuah gelang berbentuk ular melingkar dengan bola mata berwarna merah yang diberikan oleh sa...