Asik mengomentari surat yang didapatnya, ah ralat sepertinya lebih mencari tau siapa orang dibalik surat itu. Pemuda surai merah itu tak sadar jika pelajaran sudah mau dimulai. Terlihat seorang pemuda tua yang sedang terlihat bingung. Tunggu, bingung ? Bingung kenapa ? Ya mana saya tahu, saya kan manusia bukan anime seperti husbu husbu mu itu yang tidak nyata dan gepeng.
"Kemana Asano ? Apakah dia tidak masuk ?" Ah, ternyata karena sang ketua osis tidak hadir.
"Asano izin pak, ia sedang ada urusan dengan sekolah lain." Ujar Sakakibara Ren, teman Asano sedari kecil, sekaligus sekretaris osis. Aneh, seharusnya ketua osis kesayangan kita itu seharusnya sudah balik sedari tadi. Tak mau memikirkan hal itu lebih lanjut, Karma memilih untuk melihat lihat keluar melalui jendela kelasnya. Tempat duduknya yang berdekatan atau lebih tepatnya samping jendela memudahkan Karma untuk melihat keluar jendela. Namun, tak lama setelah itu, Karma dikejutkan oleh suara guru yang sedang mengajar.
"Baiklah, kalau begitu kerjakan soal yang saya berikan, ketua kelas, tolong bagikan soal soal ini." Seorang pemuda mengambil soal yang diberikan oleh gurunya dan membagikannya kepenjuru kelas.
Soal telah Karma dapatkan, kini ia asik ah ralat sibuk mengerjakan soal yang diberikan oleh guru. Hanya butuh waktu 40 menit untuk Karma mengerjakan 50 soal itu. Karma pun mengumpulkan soal itu dan kemudian segera pergi ke kantin. "Toh guru nya juga ga ngomel," kira kira begitulah apa yang Karma pikirkan. Paling hanya diomeli oleh Gakushuu jika ketahuan.
Karma kira perjalanan ke kantin akan berjalan mulus semulus pantat bayi, nyatanya tidak. Ditengah perjalanan ingin ke kantin, Karma dicegat oleh sekelompok kakak kelasnya.
"Woi bocil, bagi duit lu sini," ujar salah satu kakak kelas Karma.
"Ga mau, lu siapa gua emang ? Mak bapak gua juga bukan," balas Karma, ia tidak suka jika dirinya direndahkan. Terlebih lagi kakak kelasnya itu memangilnya dengan sebutan "bocil." Ya wajar saja Karma dibilang bocil, toh Karma lebih pendek dari kakak kelas nya itu. Tinggi nya hanya 170 cm, tinggi rata rata seorang pria, Namun tetap saja ia masih kelihatan pendek di mata para kakak kelas nya itu. Kakak kelas nya itu rata rata memiliki tinggi 180 an cm, sama seperti tinggi Gakushuu.
"Wah kurang ajar lu ya," dan ya pergeludan pun dimulai. Yupp tentu saja Karma yang memenangkan pergeludan itu. 5 lawan 1 pun Karma terobos karena tenggorokan nya sudah kering ingin meminum susu stroberi kesukaannya. Setan merah kok dilawan.
Akhirnya Karma sampai di kantin. Ia pun segera memesan susu stroberi. Ia tergila gila dengan rasa stroberi. Kalau kata orang orang sih "tampang sangar hati hello kitty." Setelah memesan susu stroberi, Karma memutuskan untuk pergi ke taman dibelakang sekolah nya. Suasana disana sangat sepi, jarang ada siswa siswi yang pergi kesana, karena jaraknya yang jauh, dan mereka lebih suka makan dikantin. Suasana yang sepi membuat Karma selalu ditaman belakang sekolah nya.
Karma pun menghabiskan susu stroberi nya. Merasa sudah cukup puas berada di taman, ia memutuskan untuk ke lokernya. Ia gabut dan masih kepikiran tentang seseorang yang mengiriminya makanan tadi. "Siapa tau orang itu ngirim lagi, kan lumayan bisa ngehemat duit jajan, sisanya dipake buat beli ps baru," ya kira kira begitulah ya yang ada dipikiran Karma.
Mungkin takdir sedang berpihak kepada Karma, lokernya saat ini sudah terdapat kiriman dari "secret admirer" nya itu. Terdapat 6 cupcakes rasa stroberi dengan topping stroberi.
"Diabetes dah gw makan sebanyak itu," ujar Karma. Ternyata setan merah ini masih ingat bahwa ia tidak boleh memakan makanan dan minuman manis terus menerus, "nanti diabetes," kata ibunya Karma. Karma berpikir bahwa jika banyak makan makanan manis maupun minuman manis bisa membuat wajah menjadi tambah manis. Aneh memang, namun aneh aneh begitu, Karma pintar, tidak seperti yang baca.
KAMU SEDANG MEMBACA
secret admirer
Fanfictionsecret admirer atau pengagum rahasia ? Karma tak pernah berpikir ia akan mempunyai pengagum rahasia. Telat makan ? Tidak sarapan ? Semua itu berubah takala 'pengagum rahasia' nya selalu mengingat kan nya untuk makan. Ets.. tidak hanya mengingatkan...