֗ ִ 𖠗' 𝐯 𝐢 𝐚 𝐭 𝐨 𝐫 ֗ ぅ

263 40 0
                                    

Mondstadt, negri kebebasan yang dinaungi Archon Anemo, Barbatos. Tapi Archon itu sudah lama menghilang, meninggalkan Mondstadt tumbuh sendiri.

Kota kecil yang dikelilingi danau menjadi objek utama Mondstadt, tapi akhir-akhir ini hal yang tak mengenakan terjadi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kota kecil yang dikelilingi danau menjadi objek utama Mondstadt, tapi akhir-akhir ini hal yang tak mengenakan terjadi.

Stormterror, naga yang dulunya bagian dari Fourwinds, entah kenapa akhir-akhir ini sering meneror Mondstadt. Sebagai Grand Master yang sangat diandalkan oleh penduduk Mondstadt, tentu saja Jean tidak tinggal diam.

Tapi dia hanya memiliki sedikit informasi tentang naga itu, akhirnya Jean memutuskan pergi ke sebuah rumah kecil di dekat gerbang masuk.

Dia mengetuk pintunya, mendapati ketukan dari dalam sebanyak dua kali tanda dia boleh masuk, Jean membuka pintu itu. Pandangannya disambut kertas-kertas berserakan, berisi simbol-simbol tak dikenali dan sejumlah informasi yang sudah kadaluarsa, mungkin.

"Aku senang kau masih hidup," sapa Jean pada sesosok manusia di dalam sana. "Ku kira kau mati membusuk di dalam karena kekurangan cahaya matahari."

"Bukankah kau tidak sopan, harusnya kau tahu sedikit tata krama saat bertamu meskipun kau masih ada dendam denganku, Gunnhildr..."










"Pfft, ahahaha. Maaf maaf, kau masih saja bersikap dingin seperti itu ya, [Name]?"

"Pergilah jika tidak ada urusan lain, lagipula pertukaran macam apa yang akan kudapatkan jika aku memberimu informasi?"

"... Oh, kau akan tahu setelah dia kembali nanti."

Gadis yang bernama [Name] tadi mulai menampakkan dirinya, mata hijau yang menyala dan terkesan seperti singa itu mulai sedikit mengintimidasi Jean.

"Jadi dia berhasil mengusir Stormterror?"

"Ya, dan kami sedang butuh informasi tambahan mengenai hal ini. Sebentar lagi dia akan kembali, kurasa. Jadi setidaknya aku harus mendapatkan informasi lebih dari siapapun agar tidak membebaninya."

Penjelasan panjang lebar dari Jean sedikit membuat [Name] mengerti, tapi gadis itu tetap tidak yakin akan apa yang dia dapatkan jika membagi informasinya ke orang ini.

Beberapa bulan lalu, dia dipaksa berbagi informasi dengan seorang pria kulit eksotis yang suaranya sedikit erotis.

Tapi imbalan atas informasi itu hanya sebuah pedang butut yang tak layak dipakai, di sisi lain, pria itu berhasil menemukan banyak harta karun untuk orang-orang yang membutuhkan.

Tidak buruk, tapi tetap saja [Name] rugi besar.

"Tenang saja, aku akan memberimu hal sepadan. Tidak seperti Sir Kaeya yang hanya memberimu sampah, menurutmu."

[Name] mulai berpikir jauh ke depan, Jean adalah orang yang jujur, dia dipercaya banyak orang. Tetapi tak menutup kemungkinan dia berbohong karena dendam masa lalunya pada [Name].

Tapi sejauh yang bisa [Name] simpulkan, Jean bukan orang yang seperti itu. "Baiklah, tapi biarkan aku ikut denganmu. Aku punya firasat akan menemukan sesuatu yang menarik nanti."

Jean berseri-seri dan langsung menyetujui permintaan [Name]. "Kalau begitu, malam ini di Angel's Share, jangan sampai lupa!"

"Aku akan membagikan informasinya di sana, jadi siapkan imbalanku. Kalau tidak, aku tidak akan pernah berbagi informasi denganmu lagi."

"Ya ya, kalau begitu aku duluan!"

"Ya ya, kalau begitu aku duluan!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Malamnya, di Tavern Diluc. [Name] menunggu di atas sesuai permintaan Jean. "Jangan muncul sebelum suasana pas!"

"Masih seperti biasa, merepotkan."

Tak lama, [Name] merasa dia harus muncul dan melakukan tugasnya seperti biasa. Menjadi seorang informan mahal dengan berbagai informasi dari ujung sampai ujung, yang dilakukan sesuai suasana hati saja.

Jean bahkan tak tahu apa tujuan gadis ini hidup.

"Jadi, informasi apa yang kau bawa, Jean?" Tanya Diluc, Jean menoleh ke belakang tepat dimana [Name] sedang melangkah turun.

Rambut pirangnya perlahan menampakkan diri bersamaan dengan helaan napas panjang, menandakan dia bosan dari tadi.

"Hoo, kau lagi, ya?" Diluc memasang muka yang seakan meledek, seperti biasa. Di sana [Name] juga melihat manusia hijau yang sempat dilihatnya beberapa hari ini di hutan.

Dan tentunya sang bintang kali ini yang berhasil mengusir Stormterror dari kota, bersama mahkluk mungil yang [Name] pikir harga jualnya akan mahal.

"Jadi langsung ke intinya saja, naga itu telah dikendalikan oleh abyss mage, dan ada darah beracun di atas naga itu."

Semua orang terdiam ketika [Name] mulai menjelaskan, "lalu air mata ternoda itu–"

"Air mata ternoda?" [Name] menyela ucapan mahkluk kecil terbang yang mencurigakan ini. "Uhm, naga itu menjatuhkannya dan dia berhasil menetralisir racunnya."

Atensi [Name] teralih ke pemuda yang tingginya tidak jauh darinya, rambut pirang yang dikepang dan juga baju crop–

"Kau... ah sudahlah, jadi rencana kalian setelah ini apa?"

"Memainkan lyre ini di dekat Dvalin, aku rasa itu akan berhasil. Dan jika memang para abyss mage yang ada di balik semua ini, aku tidak akan pernah memaafkan mereka."

Pengamen itu bersungut-sungut kecil, [Name] paham betul dengan orang semacam mereka ini. Dia tadinya ingin ikut, tapi melihat kelompok ini, sepertinya sudah cukup.

"Kalau begitu pergilah, telat sedetik saja akan parah akibatnya bagi Mondstadt."

[Name] duduk di kursi tavern, memesan Apple Cider dan duduk dengan tenang. Sedangkan Jean, Diluc, Venti dan sang bintang keluar dari tavern.

[Name] merasa diperhatikan dari tadi oleh pahlawan baru itu, dia melirik dari ekor mata dan hanya melihat siluetnya saja.

"Tenang saja, kita akan bertemu lagi nanti, akan ku pastikan itu terjadi."

a/n;newbie genshin kak, mohon koreksi kalau ada kesalahan/sungkem dsc; agak melenceng dari Genshin's original story !

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

a/n;
newbie genshin kak, mohon koreksi kalau ada kesalahan
/sungkem
dsc; agak melenceng dari Genshin's original story !

𝐀𝐍𝐃𝐀𝐌𝐀𝐑, genshin impact ft. readerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang