"Som." Panggil Heeseung.
"Ya? Kenapa?"
"Kalo aku pergi, kamu jangan sedih ya."
"Maksud mu apa? Kamu udah janji ga bakal ninggalin aku kan?"
"Maaf Som."
"Seung." Panggil Somi.
"Hm?"
"Kalo kamu pergi, tolong bawa aku pergi juga. Karena kamu matahari ku, yang akan menyinari hari ku setiap hari. Kalo kamu ga ada, siapa yang bakal menyinari hari - hari ku yang tak selalu indah? Aku butuh kamu juga Lee Heeseung."
"Sebenarnya kita ini apa, Som?"
"Teman."
Heeseung hanya terdiam saat mendengar jawaban dari Somi. Ya memang benar mereka adalah teman, hanya saja ini terlalu menusuk untuk Heeseung. Aku harap pasti kalian paham jika berada disituasi seperti ini.
"O-oh gitu ya?"
"Kenapa kamu pulang malam?" Tanya Papa Lee beserta Mama Lee di sampingnya.
"Maaf. Kalian boleh pukul Heeseung atau siksa Heeseung." Jawab Heeseung pasrah. "Heeseung cape."
"Dasar anak nakal, sini kamu!"
BUGH
"Papa udah cape sama kamu Lee Heeseung."
DUAGH
"Kenapa kamu ga mati aja? Hah? Biar Mama Papa ga ada beban."
DUGH
Mama Yang hanya melihat Heeseung yang sedang disiksa. Tidak ada niatan untuk membantu putra tirinya, lagi pula ia tidak peduli jika Heeseung mati.
Papa Lee pun menarik kerah baju Heeseung.
"Lebih baik kamu mati Lee Heeseung."
BRAK
"Dan jangan kamu anggap kami adalah orangtua mu. Anak kami cuma satu, Yang Jungwon." Ucap Papa Lee lalu keluar bersama Sang Istri meninggalkan Heeseung yang meringis kesakitan.
BLAM
"Apa bener aku mati aja?" Tanya Heeseung kepada dirinya sendiri.
"Maafin aku Somi, Maafin Heeseung." Ucapnya sendu menahan tangis.
"Maaf, maaf. Heeseung ga kuat Som. Tolong relain Heeseung kalo Heeseung pergi, dan Heeseung harap Somi ga ikut Heeseung. Jake pasti masih butuhin kamu Som."
"SOMIIIIIIIIIIIIIIIIIIIII, JAKE." Panggil satu murid dengan berlari menghampiri Jake dan juga Somi yang sedang memakan nasi goreng mereka.
"Kenapa?" Tanya Somi.
"Heeseung, Heeseung, dia mau lompat dari rooftop. Tolong bantu kita." Jawab anak itu dengan wajah panik bukan main.
Mendengar hal itu, Somi dan juga Jake meninggalkan nasi goreng mereka dan pergi untuk mencegah Heeseung untuk melakukan hal yang tidak - tidak.
"HEESEUNG!!!!!!!!!!!! JANGAN NEKAT KAMU!!!!!!!!!!" Teriak Somi.
Jake hanya bisa terdiam shock melihat kelakuan sahabatnya itu. Ya dia tidak bisa melakukan apa - apa selain menangis dan berharap agar tidak terjadi apa - apa.
"Maaf Som, Jake." Ucap Heeseung.
"KATA LO , LO GA BAKAL NINGGALIN GUE SEUNG!!!!!! PENGHIANAT!!!!!!!" Teriak Somi lagi.
Murid - murid disana hanya memandangi mereka, tidak ada yang berniat memanggil guru atau satpam.
"Maaf."
PLAK
Somi menampar Heeseung, yang ditampar memegangi pipinya yang perih.
"KENAPA SEUNG?!!!! KENAPA?!" Tanya Somi histeris.
"KENAPA LO MAU NINGGALIN GUE SAMA JAKE SEUNG?! GUE GA BISA TANPA LO!"
"Maaf."
"LO CUMA BISA BILANG MAAF MAAF DAN MAAF. LAKI - LAKI MACEM APA LO SEUNG?!"
"Maaf Som, aku mau buat mereka bahagia. Selama ini aku ga pernah bikin mereka bahagia. Tolong iklasin aku ya? Aku cape, Som. Aku harap kamu bisa maklum. Boleh aku peluk kalian?"
Heeseung memeluk Somi, yang dipeluk hanya menangis dan memukuli dada Heeseung. "Jahat lo, Seung. Lo Jahat." Ucap Somi sembari menangis.
Setelah itu Heeseung menghampiri Jake lalu memeluknya juga. "Jake, maafin aku ya?"
Jake hanya diam, tatapannya kosong seperti tidak ada semangat hidup.
"Aku pergi dulu, Som, Jake. Aku sayang kalian." Ucap Heeseung lalu langsung melompat begitu saja.
"HEESEUNG!!!!!!!!!" Teriak Somi lalu terduduk ia tidak berdaya. "JAHAT LO SEUNG!"
Jake hanya bisa memandangi suasana yang begitu kacau tersebut. Ah sudahlah ia sangat lelah. "Kamu jahat, Mas Hesa."
Suasana pemakaman Lee Heeseung berlangsung dengan dipenuhi dengan kesedihan. Somi dan juga Jake belum bisa menerima keadaan ini.
Tetapi tidak ada raut kesedihan diwajah Papa Lee, Mama Yang dan juga Jungwon. Mereka terlihat biasa saja dengan kepergian Heeseung.
Somi memasuki kamar Heeseung atas ijin Mama Yang, Ia dibolehkan karena Mama Yang pikir Somi orang yang Heeseung suka. Jadi Somi dibiarkan begitu saja. Ia melihat cutter milik Heeseung. Somi pun mengambil cutter tersebut.
"Seung, aku pernah bilang sama kamu kan? Kalo kamu pergi, aku juga bakal ikutan pergi. Maafin aku Jake, aku ga bisa tanpa Heeseung." Ucap Somi lalu menyayatkan cutter tersebut ke lehernya.
"I'm coming to you, Lee Heeseung."
- The End
penasaran sama epilog nya ga niehh?? wokwok
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Ok : Lee Heeseung
FanficLee Heeseung adalah anak yang ceria, tapi dibalik senyumnya yang indah ia menyimpan banyak luka dari keluarganya sendiri.